oleh

Pemerintah Kalkulasi Ulang Distribusi BBM Subsidi

image_pdfimage_print

Kabar6-Kuota subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan pertalite diprediksi akan habis pada Oktober 2022 jika penggunannya tidak dibatasi. Sehingga perlu kalkulasi ulang untuk mencari solusi terbaik.

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, penyaluran subsidi BBM tidak tepat sasaran. Pemerintah harus menambah anggaran subsidi atau kompensasi energi sebesar Rp 500,24 triliun di tahun 2022 ini.

Subsidi BBM sebesar itu justru sebagian besar dinikmati oleh kalangan mampu. “Akan diperlukan berbagai langkah-langkah untuk, satu tetap menjaga APBN kita sebagai shock absorber,” katanya di Jakarta, dikutip Minggu (27/8/2022).

Catatan pemerintah, subsidi BBM jenis solar 89 persen dinikmati oleh dunia usaha. Sementara 11 persen sisanya dinikmati kalangan rumah tangga.

Dari 11 persen itu 95 persen di antaranya rumah tangga mampu. Hanya 5 persen dari kalangan rumah tangga tidak mampu.

Sementara untuk BBM subsidi jenis pertalite 86 persen dinikmati oleh kalangan rumah tangga. 80 persen di antaranya kalangan rumah tangga mampu, dan hanya 20 persen rumah tangga tidak mampu.

**Baca juga: Sarang Bisnis Mesum di BSD dan Alam Sutera Digeberek 40 Orang Terjaring

Sedangkan 14 persen sisanya dinikmati oleh kalangan dunia usaha. “Artinya, subsidi itu enggak akan dicabut. Tapi ini penyesuaian mungkin perlu dipertimbangkan di dalam kerangka untuk tadi memperbaiki dari manfaat distribusi bagi masyarakat,” jelas Sri Mulyani.

Kondisi tersebut, lanjut Sri Mulyani, perlu ada kalkulasi ulang. Termasuk dengan penyesuaian manfaat BBM subsidi untuk masyarakat.

“Ya semuanya gotong royong kelompok masyarakat yang relatif mampu mungkin harus mengkontribusikan lebih baik atau banyak dibandingkan dengan masyarakat yang tidak mampu yang harus kita bantu dengan berbagai instrumen mulai dari bansos sampai subsidi yang tepat sasaran,” ujarnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email