oleh

Oknum Terduga Pembobol Pajak di Samsat Kelapa Dua Diperiksa Inspektorat dan BPKP

image_pdfimage_print

Kabar6-Para pegawai Samsat Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, yang diduga terlibat penggelapan pajak miliaran rupiah, kini tengah menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh inspektorat Provinsi Banten dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Kita tunggu dari Inspektorat dan BPKP mereka sedang bekerja,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten, Opar Sohari, Senin (19/04/2022).

Opar menerangkan, penggelapan pajak kendaraan bermotor sistemnya bisa di lihat oleh lintas instansi yang bernaung dibawah Samsat. Sehingga, jika ada penggelapan pajak, bisa saling mengawasi.

**Berita Terkait: Miliaran Uang Pajak Samsat Kelapa Dua Tangerang Digondol Maling

“Soal pendapatan kan itu ada dari kita (Bapenda), dari kepolisiannya, ada dari Jasa Raharja nya, ada dari bank nya. Ya pasti ketahuan lah,” terangnya.

Terpisah Kepala Inspektorat Provinsi Banten Muhtarom tidak berkomentar banyak terkait perkembangan proses pemeriksaan kerugian duit negara dari kejahatan di Samsat Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

“Tim masih melakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun, para pihak yang terlibat menggunakan beberapa cara untuk mendapatkan uang setoran pajak kendaraan baru. Pertama jenis kendaraan baru yang rata-rata kendaraan mewah diubah tipenya ke tipe yang lebih rendah untuk menurunkan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB).

Dengan cara menurunkan tipe kendaraan tersebut, oknum mendapatkan selisih setoran pajak proses Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Kendaraan Baru (BBN 1) yang besarannya 10 persen dari NJKB.

Cara lain, oknum mengubah pajak masuk kendaraan baru BBN 1 yang notabene untuk kendaraan baru ke BBN 2 yakni ganti kepemilikan kendaraan bermotor untuk proses mutasi kendaraan kategori BBN 2. Besaran untuk BBN 2 yakni 1 persen dari NJKB. Ada selisih 9 persen duit pajak yang ditilap oknum di Samsat Kelapa Dua Kabupaten Tangerang selama tahun 2021.

Para oknum yang terlibat memanfaatkan waktu istirahat untuk mengubah alur uang dari BBN 1 ke BBN 2 tersebut di Ruang Kontrol. Sebab di ruangan tersebutlah yang memiliki otoritas mengganti pasword dan mengubah jenis pajak yang masuk untuk Pemerintah Daerah.

Dari aksi kejahatan tersebut duit kas Pemprov Banten hilang miliaran rupiah. Informasi yang diterima, oknum yang diduga terlibat membelanjakan uang tersebut untuk sejumlah kendaraan mewah dan membeli rumah di kawasan elit di wilayah Tangerang Selatan. (Dhi)

Print Friendly, PDF & Email