Kabar6-Tokoh masyarakat kawasan Pasar Lama Kota Tangerang mengingatkan penataan di kawasan Pasar Lama Tangerang sebagai pusat kebudayaan. Pasalnya, kawasan tersebut banyak peninggalan-peninggalan bersejarah alias cagar budaya yang selama ini sudah lebih dulu ada dari pada pusat kuliner.
Seperti Benteng Haritage, Vihara Boentek Bio, Masjid Kali Pasir, Makam KH Soleh Ali.
Gani Mulyawan yang pernah jabat anggota DPRD ini meminta, agar cagar budaya yang penuh dengan niali-nilai historis dan sebagai ikon Pasar Lama Tangerang itu dirawat dan diperhatikan oleh Pemerintah Kota Tangerang.
“Kalau bisa gapura (Pasar Lama) itu pun bernuansa NKRI, jangan melulu bernuansa China Town. Karena kita dari dulu sudah kompak dalam merawat dan menjaga keberagaman. Ini harus jadi contoh, ini yang saya inginkan,” ujar Gani kepada wartawan dalam diskusi publik “Penataan Kawasan Jalan Kisamun, A Damyati dan Kali Pasir Indah” yang digagas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STISIP Yuppentek Tangerang, Kamis (25/3/2022).
**Baca Juga: Ratusan TKA Tinggal di Kota Tangerang
Diskusi publik digelar hingga seasion 5 secara maraton Ini diikuti berbagai unsur, seperti paguyuban, warga, pemilik toko, RT/RW sampai dengan OPD terkait.
Diskusi sendiri imbas adanya penataan pengelolaan pusat kuliner/UMKM di kawasan Pasar Lama Tangerang yang dikerjakan PT Tangerang Nusantara Global (PT TNG).
Diskusi publik yang digelar hampir setiap pekan dikampus Yuppentek itu. Kata Gani, sangat membantu dalam rangka mencarikan solusi serta masukan terkait polemik Pasar Lama.
“Yah, saya sangat mengapresiasi sekali diskusi publik yang digagas Kampus Yuppentek ini. Sangat membantu dalam mencarikan solusi dan masukan kepada kami, terkait penataan kawasan ini,” katanya.
Gani yang juga salah satu pemilik toko di kawasan Pasar Lama menjelaskan, saat ini pusat kuliner Pasar Lama Tangerang masih terlihat semerawut.
“Saya minta itu sampah-sampah ditata dengan baik, agar tidak terlihat kotor dan semerawut,” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga minta fasilitas pemadam kebakaran (Damkar) standby, untuk mengantisipasi kebakaran yang terjadi.
Akan tetapi, di kawasan Pusat Kuliner Pasar Lama ini, terutama jalan Kisamun sudah mengalami penyempitan. Sehingga ia khawatir mobil kebakaran atau pun ambulance sulit masuk.
“Yah karena jalan-jalan itu sudah tertutup juga oleh lapak-lapak pedagang, parkir dan lain sebagainya,” tandasnya. (Oke)