oleh

Manfaat Nasabah Bank Sampah di Tangsel: Jadi Tabungan Belanja Lebaran

image_pdfimage_print

Kabar6-Tangan kanan pegang ikatan kardus bekas. Sementara tangan kiri dibawa kemasan kantong berisi botol bekas air mineral. Barang limbah itu lalu ditimbang dan langsung dicatat dalam buku tabungan nasabah.

Suasana di atas terlihat dari permukiman warga di Kampung Gardu, Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kelompok warga yang tergabung dalam bank sampah Asoka antre menimbang limbah rumah tangga.

“Tidak terdugalah, namanya dari sampah. Alhamdulillah dari uang sampah bisa menambah uang belanja lebaran,” kata Omih, warga RT 04 RW 01, Buaran, Rabu (22/5/2024). **Baca Juga: Airin Rachmi Diany Bicara Kemungkinan KIM Berlanjut di Pilgub Banten

Ia ceritakan, setiap dua pekan sekali menimbang limbah hasil rumah tangganya. Sampah-sampah dari botol air minuman ringan, kardus-kardus, plastik dari paket-paket kiriman barang dirapikan dan ditimbang ke bank sampah sehingga menjadi rupiah.

Omih jelaskan, dari hasil menimbang limbah rumah tangga menjadi tabungan. Sedikit demi sedikit uang tabungannya bertambah dan diambil setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Alhamdulillah dari tabungan sedikit demi sedikit bank sampah kalau diuangkan hampir Rp 2 juta,” jelasnya.

Ia telah menjadi nasabah bank sampah Asoka sejak pertama kali terbentuk. Omih merasa senang karena dapat mengaplikasikan hasil mengelola limbah rumah tangganya menjadi uang.

“Kebetulan saya ambil setahun sekali dan udah dua kali saya ambil. Pas lebaran, jadi saya senang tuh punya uang tabungan,” ujar Omih.

Di lokasi yang sama sebelumnya, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menyatakan bahwa sampah jika dikelola dengan baik dapat memberikan keuntungan. “Sampah ini punya nilai ekonomis,” tegasnya.

Menurutnya, sampah rumah tangga dapat mengurangi volume di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang. Ia mendorong warga sekitar dapat mau bergabung ke kelompok bank sampah.

Pilar menceritakan, seperti di pemukiman tempat tinggalnya juga terdapat kelompok bank sampah. Jumlah warga penghuni yang setiap dua pekan sekali menimbang limbah rumah tangga mencapai 20 persen.

“Menimbang ke bank sampah ini seperti ibu-ibu menabung. Dapat diambil pas mau lebaran,” ujarnya.

Satu per satu warga antre menimbang. Seperti minyak jelantah, galon air mineral bekas, kertas, gelar air mineral dan lain sebagainya. Hanya dalam waktu singkat karung dan buntelan karung sudah banyak menumpuk di sekitar bank sampah Asoka.

“Di sini ada 50 orang nasabah,” ungkap Ketua Bank Sampah Asoka, Ida Farida. Ia bilang lembaga yang dipimpinnya sudah berdiri sejak dua tahun silam.

Keberadaan bank sampah, lanjut Ida, dapat membantu mengurangi volume sampah perkotaan di Tangsel. Manfaat positif lainnya warga nasabah bank sampah punya uang tambahan dari memilah sampah bernilai ekonomis.

Setiap hari produksi sampah yang dihasilkan dari kalangan warga rumah tangga semakin banyak. Ida bersyukur sejak dibentuk operasional bank sampah dapat dukungan dari Pemerintah Kota Tangsel.

“Paling banyak botol air mineral, kardus, kertas HVS,” papar Ida Farida.(ADV)

Print Friendly, PDF & Email