oleh

Mahasiswi AS Idap Sakit Langka Alergi Terhadap Seks

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang mahasiswi asal Colorado, Amerika Serikat (AS), bernama Chloe Lowery (18), mengidap penyakit langka berupa alergi dan sakit luar biasa setiap kali melakukan aktivitas seksual.

Lowery yang tinggal di Longmont merasakan sensasi terbakar setiap terkena sperma manusia. “Pada dasarnya, saya alergi terhadap seks,” kata Lowery.

Wanita muda itu, melansir news.com.au, mulai merasakan alergi ketika dia pertama kali mulai melakukan hubungan seks percobaan. Lowery secara khusus menderita hipersensitivitas plasma mani manusia, di mana kontak dengan protein dalam sperma menyebabkan dia mengalami reaksi ekstrem, termasuk kemerahan dan sensasi terbakar.

Seks oral sangat berbahaya jika cairan mani menyentuh wajahnya. Bahkan, itu bisa membuatnya menderita kelumpuhan sementara. “Saya mengalami reaksi melalui Miss V dan itu adalah jenis yang sama tetapi bukannya mati rasa, itu lebih seperti terbakar dan saya benar-benar meradang di area,” keluhnya.

Lowery menjelaskan, dia pertama kali menyadari ada sesuatu yang salah selama pengalaman seksual ketiganya. “Saya belum pernah kontak dengan itu (sperma) sebelumnya dan itu mengenai kulit saya dan saya agak memerah dan saya tidak terlalu memikirkannya karena kadang-kadang saya menjadi merah,” terangnya.

Ditambahkan, “Tetapi kemudian selama pertemuan lain, itu ada di mulut saya dan saya tampak seperti menderita bell’s palsy di setengah wajah saya selama sekira tiga jam karena saya mengalami kelumpuhan wajah untuk sementara.” ** Baca juga: Bikin Bergidik, Ular Berbulu Lebat Hijau Tertangkap di Thailand

“Itu di sisi kanan wajah saya, murung dan saya tidak bisa mengekspresikan emosi setidaknya dengan mulut saya. Rasanya seperti ketika Anda mendapatkan suntikan mati rasa dokter pada gigi di gusi Anda. Orang-orang sebenarnya ingin tahu lebih banyak tetapi tentu saja mereka tidak ingin melakukan penelitian sendiri, jadi mereka menanyakan semua detailnya kepada saya,” kata Lowery lagi.

Beruntung, Lowery mendapatkan kembali fungsi wajah, meskipun dia mengatakan telah menghindari seks oral untuk mencegah insiden lain. Lowery kemudian melapor ke dokter, yang mengonfirmasi diagnosisnya. Dia juga dilaporkan dites negatif untuk PMS, yang selanjutnya menunjuk ke penyakit yang disebut HSPH sebagai penyebab gejalanya.

Sayangnya, HSPH bukan satu-satunya penyakit yang dipicu oleh sperma. Penelitian menunjukkan, beberapa romper menderita sindrom penyakit pasca-orgasme (POIS), dugaan alergi sperma lainnya yang menyebabkan kelelahan, hidung tersumbat, dan gejala mirip flu lainnya, yang dimulai segera setelah perbuatan dilakukan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email