oleh

Lumba-lumba yang Punya ‘Ibu Jari’ Seperti Manusia Ditemukan di Perairan Yunani

image_pdfimage_print

Kabar6-Tim ilmuwan dikejutkan dengan penemuan seekor lumba-lumba yang memiliki ciri unik, yaitu sepasang ibu jari. Fenomena yang mirip dengan mitologi Yunani ini merupakan kejadian pertama kali tercatat dalam pengamatan lumba-lumba anomali morfologis semacam itu.

Ciri ibu jari ini menjadi titik fokus penelitian, memicu ilmuwan untuk memahami lebih lanjut mengenai penyebabnya. Melansir Nypost, peneliti dan tim mengamati lumba-lumba dengan ciri unik ini dalam dua kesempatan terpisah, selama musim panas ketika melakukan survei perahu di Teluk Korintus di Laut Ionia, Yunani. Kendati populasi lumba-lumba belang yang hidup di teluk ini mencapai 1.300 ekor, lumba-lumba dengan ciri bu jari merupakan satu-satunya yang ditemukan.

“Peristiwa ini merupakan hal yang benar-benar baru bagi kami setelah melakukan survei selama 30 tahun di laut terbuka dan memantau seluruh lumba-lumba di pantai Yunani selama periode yang sama,” kata Alexandros Frantzis, peneliti Pelagos Cetacean Research Institute.

Menurut Frantzis, penemuan ini belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang pengalaman mereka. Hal ini tentunya menjadi langkah maju yang signifikan dalam penelitian mengenai lumba-lumba di perairan Yunani.

Menariknya, kelompok hewan cetacea, mencakup paus, dan lumba-lumba, semuanya memiliki struktur lengan dan ‘jari’ yang mirip dengan manusia, sebuah warisan evolusi dari masa lalu sebagai makhluk darat berkaki ribuan tahun lalu.

Meski demikian, ‘jari ini terbungkus oleh sirip, yang membuatnya tidak terlihat seperti ‘jari’ pada manusia.

Dalam kasus spesimen lumba-lumba yang memiliki ibu jari tersebut, Cooper, seorang ilmuwan terkemuka, berpendapat bahwa kelainan genetik terjadi pada lumba-lumba tersebut. Menyebabkan kelahiran tanpa jari atau selaput jaringan yang biasanya menyelimuti ‘jari-jari’ cetacea lainnya. Akibatnya, lumba-lumba ini hanya memiliki ibu jari dan ‘jari manis’ yang terlihat.

Kendati ada kemungkinan struktur tulang di area tersebut, menurut Frantzis struktur ini tidak berfungsi atau tidak memiliki fungsi tertentu pada lumba-lumba itu.

Hal ini kemudian mengundang rasa penasaran tim ilmuwan untuk menjelajahi lebih lanjut bagaimana morfologi dan fungsionalitas dari ciri unik ini berkaitan dengan kehidupan lumba-lumba di perairan Yunani.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email