Kabar6-Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak mencatat, hingga awal September 2019, seluas 400 hektar tanaman padi mengalami puso alias gagal panen.
“Sampai awal September 2019, sekitar 400 hektar, mudah-mudahan tidak bertambah. Sekarang kan mudah-mudahan sudah ada hujan,” kata Kepala Distanbun Lebak, Dede Supriatna kepada wartawan, (Senin, 9/9/2019).
Ratusan hektar sawah yang mengalami gagal panen tersebut terkonsentrasi sebagian besar di wilayah Malingping dan Wanasalam.
Dede menyebut, gagal panen dikarenakan keterlambatan tanam pada lahan tadah hujan marginal.
“Kami sudah menganjurkan supaya melakukan percepatan tanam ketika itu, tanam pada bulan April. Kalau tanam di bulan April sudah bisa panen. Mereka tanam pada bulan Mei-Juni, kan kami tidak bisa melarang petani mau tanam, tapi mengimbau dan mengajak kewajiban kami,” papar Dede.
**Baca juga: Festival Merdeka Pantai Bagedur Diharapkan Sedot Wisatawan Datang ke Lebak.
Kata dia, hanya pada tahun ini memang terjadi keterlambatan tanam. Jika biasanya panen dilakukan pada bulan Januari-Februari, tetapi tahun ini pada bulan Maret.
“Sehingga tanam yang keduanya ada yang bulan Mei, seyogianya aturannya sudah tidak boleh,” pungkasnya.(Nda)