oleh

Kebiasaan Sadis Suku Nenets, Makan Daging Mentah Segar

image_pdfimage_print

Kabar6-Kebiasaan suku yang satu ini sungguh membuat bulu kuduk berdiri lantaran terlihat sadis. Bayangkan saja, suku Nenets ini memiliki kebiasaan makan daging mentah yang masih segar.

Suku ini pada dasarnya adalah penggembala rusa yang melakukan migrasi di rute yang sama. Ketika musim dingin datang dengan suhu minus 50 derajat Celcius, melansir nytimes, mereka akan bermigrasi ke Selatan. Sebaliknya ketika musim panas, mereka akan bermigrasi ke Utara. Setidaknya mereka melakukan perjalanan hingga 1.000 km, termasuk melintasi perairan beku sungai Ob dan Tundra di tepi laut Kara.

Saat ini, pemerintah Uni Soviet sedang berusaha untuk membuat suku Nenets tidak lagi nomaden tapi menetap di desa. Selain itu, mereka juga berharap anak-anak suku ini bisa disekolahkan di sekolah berasrama milik negara. Meskipun hal ini akan membuat identitas budaya mereka tergerus dan hilang seiring bertambahnya waktu.

Diketahui, suku Nenets adalah suku pribumi yang tinggal di utara Arktik Rusia. Mereka dikenal karena kebiasaan yang terbilang mengerikan, makan daging mentah yang masih segar. Daging tersebut tidak dibersihkan dan tanpa diolah terlebih dahulu. Mereka langsung membunuh, menguliti dan memakan daging langsung. Tidak hanya orang dewasa, anak kecil dan balita pun melakukan cara hidup seperti ini.

Tidak hanya itu, mereka juga meminum darah dari tubuh hewan yang baru dibunuh. Ini disebabkan karena menurut kepercayaan, jika tidak minum darah hangat (darah dari hewan yang baru disembelih) dan daging segar, maka mereka akan kualat dan mati di Tundra, yaitu area tanpa pohon dengan suhu yang sangat rendah. Tidak hanya daging, mereka juga boleh makan ikan seperti salmon putih dan muksun, ikan putih serta cranberry di sepanjang musim panas.

Nah, penemuan minyak dan cadangan gas pada 1970-an dan perluasan infrastruktur di Peninsula membuat hidup suku Nenets berubah. “Kami takut dengan semua industri baru ini, kami jadi tidak bisa bermigrasi lagi. Kalau kami tidak bermigrasi, kami semua bisa mati,” kata Sergei Hudi, seorang penggembala Nenets pada Survival International.

Kini pipa-pipa, menara pengeboran dan jalanan aspal telah mengubah Tundra, habitat suku Nenets. Danau-danau mengering membuat banyak ikan mati, artinya suku Nenets kehilangan salah satu sumber makanan.

Es pun mencair lebih awal hingga membuat rute migrasi yang sudah ada sejak berabad-abad lalu berganti. Suhu yang naik juga mempengaruhi vegetasi Tundra, satu-satunya sumber makanan rusa milik suku Nenets.

Tidak ada makanan untuk rusa sama dengan kematian rusa meningkat. Artinya, mereka tidak lagi bermigrasi. Tak bermigrasi artinya mereka akan punah. “Apa yang terjadi pada tanah kami sangat penting untuk kami,” kata Hudi lagi. ** Baca juga: Diyakini Tinggi Protein, Daging Tikus Jadi Menu Favorit di Vietnam

Jika tidak dicarikan jalan keluar, semakin lama suku Nenets akan punah.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email