oleh

Kawasan Elite, Makelar di AS Jual Tembok Rumah Seharga Rp758 Juta

image_pdfimage_print

Kabar6-Sudah menjadi rahasia umum bahwa harga properti di Amerika Serikat (AS) terkenal mahal, sepeti misalnya properti di Georgetown, Washington, yang mempunyai harga rata-rata sebesar sekira Rp24 miliar.

Seorang makelar di Keller Williams Capital Properties bernama Allan Berger, melansir insider, bahkan menawarkan properti hanya berupa tembok, bukan rumah, seharga sekira Rp758 juta. Awalnya, orang-orang mengira properti yang dijual Berger adalah sebuah rumah, seperti gambar yang dia unggah dengan penampakan rumah petak di ujung jalan. Namun Berger mengatakan bahwa tembok yang dijualnya bukanlah sebuah lelucon.

“Miliki sebagian dari Georgetown,” demikian bunyi daftar yang menarik itu. “Tembok ini terletak di 30 dan M NW. Peluangnya tidak terbatas,” kata Berger. ** Baca juga: Istri Seorang Polisi di Thailand Pamer Naik Helikopter Dinas, Pangkat Sang Suami Langsung Diturunkan

Disebutkan, Berger memutuskan untuk menjual tembok tersebut setelah berselisih dengan pemilik rumah yang ditempeli tembok tadi, karena air bocor ke rumahnya. Seorang insinyur memberi tahu bahwa kurangnya perawatan pada dinding alias tembok milik Berger yang menyebabkan balok dinding menjadi basah.

Pemilik rumah pun meminta Berger untuk memperbaikinya, namun gagal meyakinkan pria itu, dan kemudian melibatkan Departemen Bangunan D.C. sehingga Berger didenda sebesar US$1.661 karena perawatan yang tidak tepat, termasuk pengelupasan cat, dinding menjadi berlubang dan bahannya membusuk.

“Saya tidak bisa membiarkan rumah runtuh. Saya tidak bisa membiarkan tembok yang berbahaya dibiarkan begitu saja,” ungkap Daniela Walls, pemilik rumah. “Semua orang bekerja untuk menyelesaikan ini, bukan karena mereka memiliki dendam terhadap Allan. Itu karena mereka ingin memecahkan masalah.”

Daniela sebenarnya menawarkan untuk membeli bagian tembok itu dari Berger dengan nilai pajak sebesar US$600, tetapi Berger menginginkan lebih dari itu, sehingga dia pergi ke makelar untuk mendaftarkannya seharga US$50.000 sebagai ganti.

Satu-satunya cara untuk mengatasi situasi, Berger mencari pembeli lain, tetapi karena harganya yang sangat tinggi, tampaknya tembok tersebut sulit untuk terjual.

Agen real estate mengatakan, sekira 12 orang menyatakan minat pada tembok Allan Berger, tetapi setelah diberi tahu bahwa mereka perlu mendapatkan persetujuan dari Dewan Georgetown untuk iklan atau mural, mereka semua memutuskan tidak membelinya.

Berger sendiri memiliki tembok yang menempel di rumah seseorang itu ternyata merupakan warisan dari sang ayah, yang membelinya beberapa dekade lalu, hanya agar dia bisa berkata, “Ah bagus, saya memiliki properti di Georgetown.”

Ketika sang ayah meninggal, Berger mewarisi properti aneh itu, dan dia menyimpan sebagai kenangan akan orangtuanya. Selain itu, Berger juga merasa ‘keren’ untuk mengajak seorang gadis berkencan, menunjukkan dindingnya, dan dengan santai menyatakan bahwa dia memilikinya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email