oleh

Kata Pengamat Retorika Jokowi Netral di Pilpres 2024 Luntur

image_pdfimage_print

Kabar6-Sikap reaktif dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dianggap tidak patut dan tak etis. Ia dinilai telah intervensi masalah teknis dalam debat kandidat ketiga calon presiden yang digelar pada akhir pekan kemarin.

Demikian diungkapkan Ray Rangkuti, pengamat politik dari Lingkar Madani lewat akun media sosial TikTok dan mengizinkan kabar6.com mengutip, Selasa (9/1/2024).

“Presiden harus tetap menjaga dirinya sebagai simbol yang netral meskipun beliau memiliki kecenderungan politik,” ungkapnya.

Ray Rangkuti menyayangkan kalau presiden masuk mengomentari gaya, cara, subtansi dari debat yang dimaksud. Oleh karena itu tentu berharap presiden menahan diri untuk tidak masuk pada gaya, cara, subtansi.

“Apalagi kita melihat pemilihan itu lebih meningkatkan pada situasi yang bersifat personal,” jelasnya.

Baca Juga:Tim Tabur Kejaksaan Agung Tangkap DPO Direktur PT TMF

Makanya tidak ada larangan untuk menyatakan dukungan kepada salah satu pasangan calon tertentu. Jokowi harus menempatkan diri ketika ia menyatakan dukungan dalam kapasitasnya bukan sebagai presiden tapi warga negara Indonesia umumnya.

Meskipun, Ray lanjutkan, tentu akan sulit membedakan kapasitas Jokowi sebagai presiden dengan warga biasa. Misalnya dengan mudah untuk dibedakan jika pernyataan itu disampaikan tidak sedang melaksanakan tugas-tugas kenegaraan.

Faktanya, Ray anggap kontras. Jokowi justru menyatakan sikap yang tersirat pro kepada salah satu capres tertentu ketika sedang melaksanakan tugas kenegaraan di Serang, Provinsi Banten.

“Pernyataan itu tidak disampaikan sementara beliau sedang mengerjakan tugas kenegaraan,” tegas Ray Rangkuti.(yud)