oleh

Kapolres Imbau Sekolah di Tangerang Waspada Penculikan

image_pdfimage_print
Tiga bocah SDN Palahlar korban penculikan saat ditemukan polisi.(ist)

Kabar6-Kapolresta Tangerang, Kombes (Pol) Irman Sugema mengimbau pihak sekolah di Kabupaten Tangerang, agar waspada dan meningkatkan keamanan di lingkungan sekolah.

Itu seiring merebaknya kasus perampokan barang berharga pelajar Sekolah Dasar (SD) dengan modus penculikan oleh wanita bersepeda motor.

“Kami minta pihak sekolah meningkatkan pengamanan terhadap murid, baik ketika anak tersebut berada dilingkungan sekolah, maupun saat pulang,” ungkapnya, Rabu (17/2/2016).

Selain itu, Kapolres juga meminta kepada orangtua murid, agar tidak memberikan barang berharga yang mencolok, seperti perhiasan kepada anaknya, terlebih saat sekolah. Karena hal itu bisa memicu terjadinya tindak kriminalitas.

“Dalam waktu dekat kami beserta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, akan mengumpulkan para kepala sekolah untuk diberikan imbauan terkait peningkatan pengamanan di lingkungan sekolah,” tandasnya.

Terkait kasus penculikan tiga murid SDN Palahlar, Desa Budimulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Senin (15/2/2016) lalu, Kapolres menyebut bila pelakunya mengincar perhiasan yang dikenakan ketiga anak tersebut.

“Sebetulnya kasus itu bukan murni penculikan. Tapi pencurian. Dimana saat si anak ditemukan, perhiasan yang dikenakannya sudah raib diambil pelaku,” paparnya. **Baca juga: Begini Pengakuan Siswi SDN Palahlar Cikupa Usai Diculik.

Diketahui, kasus serupa sedianya sudah beberapa kali terjadi di Kabupaten Tangerang sepanjang Februari 2016 ini. **Baca juga: Tiga Bocah SDN Palahlar Cikupa “Diculik” Wanita Bermotor.

Selain kasus yang dialami tiga murid SDN Palahlar, kasus serupa sebelumnya juga dialami dua bocah yang tengah bermain di depan rumahnya di Kampung Pabuaran, RT 4/6, Desa Curug Kulon, Kecamatan Curug‎, pada Rabu (3/2/2016) lalu. **Baca juga: Waspada…! Wanita Bermotor Rampok Dua Bocah di Tangerang.

Dua bocah bernama Asih Komariah (10) dan Siti Maisaroh (10) itu, sempat dibawa oleh wanita bermotor dan dipreteli perhiasannya, sebelum kemudian ditinggalkan di  kawasan Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cikupa, atau sekitar 20 kilo meter dari kediaman sang bocah.(shy)

Print Friendly, PDF & Email