oleh

Jelang Sidang Pemungutan Suara, Seorang Kandidat Pencet Alarm Kebakaran untuk Ulur Waktu

image_pdfimage_print

Kabar6-Jelang pemungutan suara, sebuah kekacauan melanda gedung Capitol Hill, Amerika Serikat (AS), ketika anggota Partai Demokrat dan Partai Republik mencari kejelasan perihal jalan terbaik untuk mencegah penutupan (shutdown) pemerintahan.

Salah satu kandidat bernama Jamaal Bowman dari New York, melansir Nymag, tampaknya telah membunyikan alarm kebakaran di satu gedung untuk mengulur waktu. Hal itu dilakukan ketika anggota Partai Demokrat di DPR AS mengeluh bahwa mereka tidak dapat membaca tawaran terbaru dari Partai Republik sebelum melakukan pemungutan suara.

Insiden tadi terjadi di Gedung Cannon yang terekam kamera dan dikonfirmasi oleh beberapa saksi. “Penyelidikan mengenai alasan penarikan tersebut sedang dilakukan,” kata juru bicara Komite Administrasi yang dikendalikan Partai Republik, membenarkan insiden tersebut.

Juru bicara Bowman, Emma Simon, mengakui jika bosnya melakukan kesalahan itu. “Anggota Kongres Bowman tidak menyadari bahwa dia akan memicu alarm gedung ketika dia bergegas untuk melakukan pemungutan suara yang mendesak. Anggota kongres menyesali adanya kebingungan,” terang Simon.

Bowman sendiri setelah kejadian itu bersikeras mengaku menarik tombol alarm karena dia pikir itu akan membuka pintu. Kantor Perwakilan Partai Republik Staten Island Nicole Malliotakis mengatakan bahwa dia akan pindah agar Bowman dikeluarkan dari majelis.

“Jamaal Bowman dari Partai Demokrat NY benar-benar membunyikan alarm kebakaran untuk menghentikan dan mencegah upaya kami untuk memaksakan pemungutan suara guna menjaga pemerintah federal tetap terbuka. Menyedihkan. Investigasi kriminal perlu dilakukan,” kata Nick Langworthy, Anggota Kongres Partai Republik.

Diketahui, membunyikan alarm kebakaran ketika tidak ada keadaan darurat kebakaran adalah pelanggaran pidana ringan yang dapat dihukum hingga enam bulan penjara di Washington.

“Tidak ada seorang pun di negara ini yang kebal hukum, ujar Bowman beberapa bulan yang lalu dalam tweet yang menyerang mantan presiden Trump dan memuji berbagai dakwaannya.

Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan, dia akan melakukan ‘diskusi’ dengan pemimpin Demokrat Hakeem Jeffries terkait situasi Bowman. “Tetapi hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa hukuman. Ini memalukan,” ungkap McCarthy dalam konferensi pers.

Ketua DPR AS itu menambahkan bahwa dia akan meminta penyelidikan atas masalah ini oleh Komite Etik DPR.

“Ini adalah Kongres Amerika Serikat, bukan sekolah menengah di Kota New York. Membunyikan alarm kebakaran untuk mengganggu proses ketika kami mencoba merancang undang-undang untuk MENCEGAH PENUTUPAN adalah hal yang menyedihkan…bahkan bagi anggota pasukan sosialis,” tulis Malliotakis di X, yang sebelumnya dikenal Twitter.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email