oleh

Ini Alasan PDIP dan PPP Koalisi di Pilgub Banten 2017

image_pdfimage_print
Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendeklarasikan diri untuk berkoalisi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017.

Sedianya, koalisi ini kembali terulang sejak Gubernur Banten Pertama Djoko Munandar yang berasal dari PPP sama-sama didukung oleh PDIP.

PPP memiliki masa kelam saat Gubernur Banten pertama, Djoko Munandar, dikriminalisasi oleh wakilnya pada saat itu, Ratu Atut Chosiyah dengan kasus rumah dinas.

Bahkan, saat melakukan banding ke Mahkamah Agung, Djoko Munandar tidak terbukti bersalah. Namun sampai Djoko meninggal dunia, tak pernah dilakukan pemulihan nama baik oleh Pemprov Banten dibawah kepemimpinan Atut.

“Saat Banten definitif, pertama kali yang ditunjuk menjadi Gubernur dari PPP. Dalam perjalannya tidak mulus, sejarah mencatat itu, PPP selalu meneteskan air mata. PPP bersama PDIP sama-sama berjuang mengembalikkan kejayaan Banten di masa lalu,” kata Mardiono, Ketua DPP Bapilu PPP, di sela deklarsi koalisi, di Hotel Le Dian, Kota Serang, Banten, Jumat (2/9/2016). **Baca juga: PKB Beri Sinyal Dukung WH-Andika.

Koalisi yang baru diikuti dua partai berwarna Merah dan Hijau dinamakan sebagai ‘Koalisi Semangka’ ini juga berhasil mengumpulkan 23 kursi legislatif. Dimana, PDI-P memilik 15 kursi, sedangkan PPP memilik delapan kursi legislatif. **Baca juga: Koalisi Mega-Bintang di Pilgub Banten Belum Tentukan Paslon.

“Saya setuju koalisi semangka, karena hijaunya di luar. Artinya yang kecil menutupi yang besar. Begitu dibuka, merahnya keluar, isinya merah semua,” tegasnya.(tmn)

Print Friendly, PDF & Email