oleh

Ibu Tiri Aniaya Bocah di Babakan Tangerang Terbelit Sulit Ekonomi

image_pdfimage_print

Kabar6-Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), Lia Latifah mengungkap telah berkomunikasi dengan RE, 38 tahun, ibu tiri yang disangka menyiksa anak sambungnya. Kekerasan dalam rumah tangga itu terjadi di komplek perumahan Lapas II, Babakan, Tangerang.

“Jadi, kemarin ini si ibu bekerja sendiri dan suaminya belum bekerja sehingga dia harus menanggung beban ekonomi untuk empat anaknya,” ungkapnya, Selasa (21/11/2023).

Lia menjelaskan, kompleksitas persoalan rumah tangga ini banyak selain masalah ekonomi. RE menyatakan selain bekerja juga mesti urus empat orang anak.

Hal itulah, lanjutnya, menjadi pemicu RE gampang marah menghadapi keempat anak-anaknya. Ibu tiri itu ringan tangan terhadap anak yang dianggap nakal.

“Nah, inilah yang melatarbelakangi si ibu ini lepas kontrol terhadap anaknya sendiri. Nah ini kan berarti ada situasi dan kondisi yang mungkin membuat ibu ini terbebani,” jelas Lia.

**Baca Juga: Ibu Tiri Aniaya Bocah di Komplek Perumahan Lapas Tangerang Dipolisikan

Sebelumnya, Bowo ketua RT setempat membenarkan adanya kejadian tersebut. Penganiayaan itu bahkan diketahui ayah kandungnya, BA, 38 tahun.

“Dia (pelaku) baru tinggal di lingkungan saya baru sebulan. Korban dianiaya dijedotin kepalanya ke lantai sampe pendarahan. Ayahnya sebenernya tau, cuma dia diem saja,” ujarnya.

Bowo juga mengatakan bila tetangga sekitar kerap mendengarkan jeritan korban. Namun, warga tidak ada yang mengambil tindakan, karena merasa tidak ingin ikut campur dengan keluarga tersebut.

“Warga tau, jadi sering denger teriakan-teriakan dari korban. Cuma pada diem aja, karena pada engga kenal keluar itu. Kalau kata warga, korban sering teriak-teriak kesakitan,” Utara Bowo.(yud)

Print Friendly, PDF & Email