oleh

Hotel di Carita Tak Bisa Dihutang, DP2KBP3A Pandeglang Pilih di Anyer Gelar Bimtek

image_pdfimage_print

Kabar6-Pasca dilanda bencana tsunami Selat Sunda akhir Desember 2018, sektor pariwisata di Kabupaten Pandeglang lesu. Pendapatan pelaku wisata terutama perhotelan dan restoran menurun drastis.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita pun menginstruksikan jajarannya untuk mengalihkan segala kegiatan kedinasaan di daerah terdampak seperti di Carita dan Panimbang, sebagai upaya memulihkan ekonomi pariwisata.

Namun ternyata instruksi bupati tersebut tidak diindahkan oleh seluruh jajarannya. Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Bencana dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang malah mengadakan agenda di Anyer, Kabupaten Serang tepatnya di Regal Raya Cottage.

Selama tiga hari, sejak tanggal 27-29 Maret 2019, DP2KBP3A menggelar Pelatihan Gender bagi politisi perempuan di Kabupaten Pandeglang tahun anggaran 2019.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP2KBP3A Pandeglang, Enong Iroh Rohayah menjelaskan, pihaknya memiliki beberapa alasan perihal penyelenggaraan Bimtek di Anyer.

Pertama, Enong menjelaskan terkait efektifitas acara. Sebab pihaknya pernah mengadakan kegiatan serupa di dua lokasi di Pandeglang, namun para peserta seringkali keluar masuk ruangan.

“Tahun 2018 kami pernah mengadakan pelatihan juga, di Wira Carita namun pesertanya keluar masuk, jadi kurang efektif. Sedangkan saat kita gelar di Anyer, peserta malah fokus. Jadi ketika menggelar di wilayah Pandeglang, pada keluar masuk. Mungkin banyak orang sini, jadi tidak efektif,” terang Enong saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (27/3/2019).

Alasan kedua terkait anggaran. Enong membeberkan, pihaknya kesulitan mencari hotel di Pandeglang yang bisa dibayarkan melalui sistem cicil. Padahal Enong mengaku, instansinya belum memiliki anggaran untuk membayar kebutuhan Bimtek.

“Di Anyer bisa dihutang dulu, dibayar saat pencairan. Sedangkan kalau di Carita harus cash. Sementara ini juga sebagian sudah pakai dana pribadi, sedangkan kita belum ada uang sebanyak itu. Jadi itu meringankan buat kami,” tutur Enong.

Kendati begitu, Enong menyebut bahwa pihaknya sudah mengagendakan kegiatan lain di Pandeglang pada akhir tahun mendatang.

“Pagu anggarannya Rp45 juta untuk 3 hari 2 malam. Tapi nanti akhir tahun kami akan mengadakan di Pandeglang saat anggaran sudah keluar,” sebutnya.

Adapun kegiatan tersebut, merupakan bimbingan terhadap para politisi perempuan yang akan bertarung memperebutkan kursi parlemen.

Sebanyak 50 srikandi dari seluruh Parpol peserta Pemilu, akan mendapat pemahaman tentang kesetaraan gender dan cara prosedur penyusunan UU di parlemen saat mereka terpilih.**Baca juga: Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55, Lapas Pemuda Tangerang Gelar Bakti Merah Putih Narapidana.

“Tahapannya diawal 2018 kami menyaring perempuan yang mau jadi caleg. Kita motivasi betapa pentingnya keterwakilan perempuan di parlemen. Setelah jadi Caleg, kita latih untuk pemungutan suara, public speaking, cara kampanye dan itu sudah ada juklaknya dari kementerian,” tutupnya.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email