oleh

Gunung Anak Krakatau Kembali Meletus Jumat Pagi

image_pdfimage_print

Kabar6-Abu vulkanik meletus dari dalam perut Gunung Anak Krakatau (GAK), dengan ketinggian 500 hingga 2.000 meter. Tercatat, ada lima kali letusan dalam tiga hari terakhir dengan ketinggian semburan abu vulkanik yang bervariasi.

Terbaru, Gunung Anak Krakatau meletus Jumat pagi, 01 Juli 2022 sekitar pukul 06.50 WIB, dengan ketinggian semburan mencapai 500 meter dari atas puncak gunung yang memiliki ketinggian 157 meter dari permukaan laut (mdpl).

Dalam laporan yang disusun oleh Deny Mardioni, selaku petugas Pos Pantau GAK Pasauran, Kabupaten Serang, Banten dan diunggah ke Magma Indonesia, aplikasi resmi milik Kementrian ESDM, menerangkan letusan tersebut mengeluarkan abu vulkanik berwarna kelabu hingga hitam ke arah timur laut.

Erupsi itu terekam di alat seismogram dengan amplitudo maksimum 42 mm, berdurasi 1 menit 17 detik dan tidak terdengar suara dentuman.

Kemudian erupsi terjadi di tanggal 30 Juni 2022 pukul 18.17 wib dengan ketinggian 1.000 meter dari atas puncak. Kolom abu berwarna kelabu hingga hitam ke arah timur laut mengikuti hembusan angin. Dalam rekaman alat seismogram, amplitudo maksimum 24 mm, berdurasi 2 menit 49 detik dan tidak terdengar suara dentuman.

Erupsi selanjutnya terjadi pada 29 Juni 2022 pukul 14.51 WIB dengan ketinggian abu 2.000 meter di atas puncak. Abu vulkanik terpantau berwarna hitam ke arah utara.

Amplitudo maksimumnya 60mm, berdurasi 1 menit 56 detik dan tidak terdengar suara dentuman. Dalam laporan yang disusun oleh Fahrul Roji, petugas pos Pantau GAK Pasauran, Kabupaten Serang, Banten, menerangkan bahwa status Gunung Anak Krakatau pada Level III atau Siaga. Masyarakat, wisatawan dan nelayan dilarang mendekat dalam radius 5 kilometer.

**Baca juga: Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter akibat Letusan Gunung Anak Krakatau

Erupsi selanjutnya dengan ketinggian abu vulkanik 1.000 meter terjadi 29 Juni 2022, pukul 04.36 WIB, dengan amplitudo maksimum 60 mm, berdurasi 1 menit 17 detik dan tidak terdengar suara dentuman.

Masih di hari yang sama, letusan juga terjadi pukul 02.09 WIB, namun ketinggian abu vulkaniknya tidak terpantau. Amplitudo maksimumnya 60 mm dengan durasi 24 detik.(Dhi)