oleh

Ditjen Peternakan dan Keswan Putuskan Pengafkiran Dini Parent Stock

image_pdfimage_print

Kabar6-Ditjen Peternakan dan Keswan menginstruksikan kepada para pelaku usaha untuk bekerjasama menyeimbangkan supplay demand bibit ayam ras, dengan cara melakukan afkir dini Parent Stock (PS) sebanyak enam juta ekor ayam.

 

 

Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan iklim berusaha yang kondusif bagi pelaku usaha ayam ras, dan juga untuk mengantisipasi kelebihan penyediaan bibit DOC Final Stock (FS) Broiler.

 

“Melalui surat dari Dirjen Perternakan dan Keswan Nomor 15043/FK.010/F/10/2015 tanggal 15 Oktober 2015 perihal Penyesuaian Populasi Parent Stock,” tutur Dirjen PKH Kementerian Pertanian, Muladno, di Bintaro Tangerang Selatan, Sabtu (17/10/2015).

 

Beliau mengatakan bahwa ada tiga pilihan pengafkiran dini parent stock ayam ras, yakni dijual, dibagikan atau dimusnahkan. Pengafkiran ini akan diawasi pemerintah maupun GPPU (Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas). Hingga kini masih dibahas tentang tata cara pengafkiran ayam -ayam tersebut.

 

“Tetapi tidak menutup kemungkinan akan kami bagikan secara bertahap, hanya saja waktu pengafkiran harus dalam jangka waktu satu bulan,” tambah Muladno. ** Baca juga: Kali Ini Giliran Warga Legok Tangerang Dapat Mazda 2 Dari XL

 

Harga daging ayam di peternak saat ini kisaran Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram. Bahkan ada yang Rp10.000,  sementara HPP-nya Rp17.000 per kilogram. Bisa dibayangkan kerugian peternak Rp5.000 hingga Rp7.000 per kilogram dikali berapa juta ekor per minggu. Kondisi saat ini dinilai pemerintah maupun pengusaha sudah kelebihan suplai.

 

Pada Agustus saja, Dirjen PKH Kementerian Pertanian Muladno menyampaikan produksi ayam surplus 18 juta ekor per minggu. Kemampuan terpasang produksi bibit ayam (DOC) para peternak secara nasional hampir 55-60 juta ekor per minggu. Sementara itu, permintaannya hanya 44-45 juta ekor per minggu.

 

“Ada 13 perusahaan setuju akan mengafkirkan atau memotong stok bibit ayam hidup sesuai dengan persentase yang disepakati. Dengan mengafkirkan PS, anakan atau DOC yang ditetaskan dari HE (hatching egg) bisa ikut berkurang jumlahnya, sehingga harga bisa naik dan peternak bisa kembali untung,” tambah Muladno.(asri)

Print Friendly, PDF & Email