Kabar6 – Perputakaan Daerah (Perpusda) Kota Tangerang meraih enam penghargaan, salah satunya meraih predikat Perpustakaan Daerah Kota/Kabupaten terbaik dalam Impelementasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Nasional (TPBIS)dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Perhargaan diberika pada acara Pertemuan Pembelajaran Sebaya Tingkat Nasional, di Bali, Kamis (7/11/2024).
Enam penghargaan tersebut ialah, Inovasi Promosi Layanan Perpustakaan Terbaik, Pemenang Lomba Menulis Cerita Dampak, Pemenang Lomba Video Cerita Pendek, Penembang Lomba Tour Perpustakaan Secara Virtual (Library Virtual Tour).
Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional, Adin Bondar, mengatakan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) mampu memberikan dampak transformasi sosial dan ekonomi.
“TPBIS sangat strategis dalam rangka memberikan dampak transformasi sosial dan ekonomi, karena ini program berkelanjutan yang inklusif dan bertumpu pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui transformasi informasi dan pengetahuan, sehingga masyarakat menjadi cakap dalam hidupnya,” katanya dalam puncak acara Pertemuan Pembelajaran Sebaya Tingkat Nasional 2024 yang diikuti secara daring di Jakarta.
** Baca Juga: Pemkot Tangerang Siapkan Sistem Pengajuan PBG Hanya 10 Jam
“Pemda telah mendorong ada inisiatif bahwa TPBIS mampu menjadi instrumen strategis pengendalian inflasi dan instrumen penurunan kemiskinan. TPBIS juga mampu menjadi instrumen strategis dalam penurunan angka stunting,” ucapnya.
Bahkan, praktik TPBIS juga telah mendapatkan perhatian dari dunia internasional, di mana pada Agustus 2024 sebanyak 22 delegasi negara anggota Colombo Plan mengikuti studi banding program TPBIS di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Adin juga menyebutkan, pelibatan masyarakat pada TPBIS selama tahun 2018-2023 sebanyak 4 juta orang serta telah berdampak pada ekonomi dan keterampilan masyarakat di desa-desa.
“Ini terus kita upayakan agar di 2025-2029 ini dapat menjadi program yang berkelanjutan,” tuturnya.
Selain TPBIS, Perpusnas juga terus menggencarkan program Gerakan Indonesia Membaca yang melibatkan guru dan orang tua, juga anak-anak didik yang disebut dengan kegiatan membaca nyaring.
“Kita berbicara buku dalam sepekan, meresensi buku, itu sudah kita lakukan di 20 provinsi di seluruh Indonesia. Ke depan, ibu-ibu muda atau yang memberikan pengaruh kuat terhadap metode membaca nyaring bisa membangun kognisi emosional dan keterampilan berbahasa anak,” kata Adin.(Adv)