oleh

DBMTR Banten Kehabisan Dana Untuk Pelebaran Jalan di Tangsel

image_pdfimage_print
Gapura Villa Dago yang terkena pelebaran jalan‎ di Pamulang.(yud)

Kabar6-‎Proses proyek revitalisasi di Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tidak berjalan mulus.

Tahapan pembebasan bidang lahan kiranya menjadi kendala utama, hingga menyebabkan kini megaproyek tersebut mangkrak.

Pihak Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten sendiri mengakui, bila saat ini persediaan dana segar untuk pembebasan lahan telah habis.

Padahal, ada sejumlah pengusaha yang mengaku sebagai pemilik tanah bersikeras meminta kompensasi pembebasan lahan.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany‎ juga mengakui bila tenggat kontrak megaproyek secara tahun jamak atau multiyears itu mesti selesai pada Desember mendatang.‎

Masalahnya, kekurangan dana sebesar Rp60 miliar untuk alokasi pembebasan lahan menjadi ganjalan ‎serius.

“Kami lakukan evaluasi dan ingin mengetahui sejauhmana progres dan kendala dalam pembangunan,” katanya, kemarin.

Menurutnya,‎ PT Brantas Abipraya selaku kontraktor pelebaran jalan telah menyatakan siap menyelesaikan pekerjaan pelebaran jalan tersebut menjadi empat lajur.

Proyeksi pekerjaan mulai dari pertigaan Pamulang 2 dan berlanjut hingga Bundaran Pamulang.

Airin jelaskan, titik persoalan pembebasan lahan ‎diantaranya di gapura Perumahan Villa Dago, dealer mobil Suzuki dan Ogie Plaza.

Para pemilik merasa lahannya yang terkena pelebaran jalan. Namun, berdasarkan data yang dikantongi Pemkot Tangsel, lahan dimaksud merupakan lahan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum.

Airin pun telah menginstruksikan kepada bagian aset daerah untuk segera menyelesaikan persoalan itu.

“Masih ada debat table soal aset di titik tersebut,di data kami termasuk fasos fasum jadi gak mungkin dibayar,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Airin, Pemkot Tangsel juga menawarkan bantuan kepada Provinsi Banten, untuk proyek pembangunan di Jalan Padjajaran, Pamulang. Tepatnya depan Situ Sasak.

Diketahui, tidak dapat dilaksanakan pekerjaannya lantara terkendala keterbatasan anggraan pembebasan lahan. Dana segar yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Banten hanya sebanyak Rp16 miliar.

“Apapun masalahnya kami bantu, untuk duduk bareng sama-sama. Seperti apa data yang dipegang propinsi serahkan kepada kami akan dilakukan assesment di lapangan agar nantinya ditemukan solusi,” ujar Airin

Diberitakan kabar6.com sebelumnya, megaproyek pelebaran jalan ini dimulai dari Simpang Muncul, tepatnya di Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu, hingga menuju RS Sari Asih, Jalan RE Martadinata, Kecamatan Ciputat. **Baca juga: Pencuri Mobil “Pick Up” Babak Belur Dihajar Warga Cisauk.

Perbaikan ruas jalan sepanjang 10,1 kilometer itu hanya dianggarkan dana segar yang totalnya mencapai Rp142,3 miliar. **Baca juga: Dishubkominfo Tangsel Sebut Parkiran Ruko Versailles Rawan.

Nantinya jalan tersebut didesain menjadi empat lajur dengan lebar mencapai 24 meter.‎(yud)

Print Friendly, PDF & Email