oleh

DBD, Warga Pondok Cikurus Minta Puskesmas Rajeg Lakukan Pencegahan

image_pdfimage_print

Kabar6-Siti Nurhasanah, bayi berusia satu tahun, warga Kampung Pondok Cikurus, RT 005 RW 02, Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) setelah mendapatkan perawatan medis selama dua hari di rumah sakit.

Mengetahui salah satu warganya meninggal akibat DBD. Ketua RT 005 RW 02, Mursin mengaku, hingga saat ini belum ada penanganan untuk pencegahan wabah DBD di Kampung Pondok Cikurus. Ia berharap pihak Puskesmas bisa bekerjasama dengan desa untuk melakukan pencegahan wabah DBD.

“Memang belum ada pencegahan seperti membersihkan jentik atau foging. Seharusnya desa dan Puskesmas bekerjasama untuk melakukan itu, agar wabah ini tidak menyebar ke warga lainnya. Untuk warga setempat juga harus menjaga kebersihan lingkungan agar lingkungan kita tidak menjadi sarang nyamuk,” ucapnya, Selasa, (11/6/2019).

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pencegahan Penyebaran Penyakit Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmidzi menambahkan, pihaknya akan memerintahkan Puskesmas Rajeg untuk memeriksa secara langsung.

“Saya baru mendapatkan informasi tersebut, tentang meninggalnya Siti Nurhasanah. Jadi akan segera saya perintahkan Puskesmas untuk mencari info terlebih dahulu,” singkatnya.

**Baca juga: Demam Berdarah, 1 Bayi di Rajeg Meninggal Dunia.

Diberitakan sebelumnya Siti Kholifah, warga Kampung Pondok Cikurus, RT 05/02, Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, harus menerima kenyataan bahwa anaknya Siti Nurhasanah (1) meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) setelah mendapatkan perawatan medis selama dua hari di rumah sakit.

Siti Kholifah mengatakan, awalnya anaknya bernama Siti Nurhasanah dibawa ke Puskesmas saat mengalami demam tinggi. Namun demamnya tidak juga reda, hingga dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) di Kuta Bumi, Kecamatan Pasar Kemis. (Vee)

Print Friendly, PDF & Email