1

Rutan Jambe Gagalkan Penyeludupan Paket Sabu

Kabar6.com

Kabar6-Petugas Penjaga Pintu Utama (P2U) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Tangerang, Kecamatan Jambe berhasil menggagalkan penyeludupan satu paket sabu seberat 1.7 gram yang dibawa oleh dua orang pengunjung, Selasa, (9/7/2019) sekira pukul 14.00 WIB.

Paket sabu tersebut kedapatan disembunyikan di dalam jam tangan berwarna hitam yang di kenakan oleh pengunjung berinisial ECS. Sedangkan pada rekannya, NDS tidak ditemukan barang bukti sabu.

Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) Kelas 1 Tangerang, Jul Herry menjelaskan, ECS kedapatan terbukti membawa sabu saat dilakukan pemeriksaan di P2U.

Dimana saat dilakukan penggeledahan didapati sabu yang di simpan didalam jam tagan yang dikenakannya.

“Sebelum di periksa gerak geriknya sudah mencurigakan. Pada saat diperiksa, ECS tambah gelisah sehingga membuat petugas kami semakin curiga terhadap pengunjung tersebut. Benar saja, saat jamnya kami periksa ada sabu di dalamnya,” jelasnya kepada Kabar6.com.

Jul menambahkan, dari hasil pemeriksaan, ECS mengaku akan memberikan paket sabu tersebut kepada seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kasus narkoba yang sudah lebih kurang 1.5 tahun berada di Rutan Jambe.

“WBP yang akan menerima paket itu adalah WBP dengan kasus yang sama yakni narkoba,” ujarnya.

**Baca juga: Lapas Pemuda Gelar Penyuluhan Hukum.

Selain ECS, lanjut Jul, seorang pemuda berinisial NDS yang datang bersama ECS juga turut diamankan.

Dari pengakuan NDS, dirinya tidak mengetahui bahwa ECS membawa sabu di dalam jam tangan untuk di berikan kepada WBP yang akan dikunjunginya itu.

“Kalau dari pengakuannya tidak tahu. Tapi keduannya saat ini masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian,” katanya. Saat ini, keduanya telah dibawa ke Mapolsek Tigaraksa guna pengembangan lebih lanjut.(Vee)




Besok, Bupati Zaki Berangkatkan Tiga Kloter Jamaah Haji ke Pondok Gede

Kabar6.com

Kabar6-Tiga kloter jamaah haji asal Kabupaten Tangerang akan diberangkatkan pada Rabu dinihari sekira pukul 03.00 WIB menuju Asrama Haji Embarkasi Pondok Gede.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar akan melepas tiga kloter jamaah haji tersebut dari Masjid Al Amjad, Kadu Agung Tigaraksa.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, H Badri Hasun menjelaskan, untuk pemberangkatan kloter pertama jamaah haji pada Rabu dinihari (10/7/2019) dari Masjid Al Amjad pukul 03.00 WIB.

“Agar mereka (jamaah haji) dapat sampai ke Asrama Haji Embarkasi Pondok Gede pada pukul 07.00 WIB. Keberangkatan itu dilepas langsung oleh Bupati Tangerang,” ungkap Badri, Selasa (9/7/2019).

**Baca juga: Warga Kelapa Dua Keluhkan Sistem Zonasi SMPN 1.

Badri juga mengatakan, pada tahun 2019 pemberangkatan jamaah haji dari Kabupaten Tangerang sebanyak delapan kloter atau 2400 peserta.

“Delapan kloter tahun ini. 385 peserta per kloternya. Kami akan antar sampai bandara. Kebutuhan para jamaah pun sudah disiapkan oleh Bupati Tangerang. Seperti total transportasi untuk sembilan bus, snack, makan,” terang Badri.

Sementara, untuk pemberangkatan gelombang kedua nanti, ada lima kloter.

“Dan kloter berikutnya itu gabungan antara Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang,” pungkasnya.(N2P)




Warga Kelapa Dua Keluhkan Sistem Zonasi SMPN 1

Kabar6.com

Kabar6-Belasan orangtua calon siswa mengeluhkan tertutupnya informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019 di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Mereka mendesak pihak sekolah agar membuka informasi PPDB ke publik, karena banyak calon siswa berdomisili dekat dengan lokasi sekolah tak lolos seleksi.

Saurlina, warga Jalan Medang Raya, Perum 3 Karawaci, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang mengatakan, pihaknya mengaku kecewa atas sikap panitia PPDB yang menolak anaknya masuk ke sekolah tersebut.

Pasalnya, antara tempat tinggal dengan lokasi sekolah radiusnya cukup dekat atau hanya 1.0 Kilometer. Sedangkan, pihak sekolah menetapkan aturan sistem zonasi berjarak 2.1 Kilometer.

“Informasinya berubah- ubah, kemarin aturannya zonasi 2.1 kilometer, sekarang 1.2 kilometer lagi. Padahal, anak saya jaraknya 1.0 kilometer dari sekolah tetap saja tidak diterima. Kami curiga ada dugaan pihak sekolah bermain curang,” ungkap Saurlina, kepada Kabar6.com, Selasa (9/7/2019).

Senada dikemukakan Arul Sanghaji, proses PPDB secara offline di SMPN 1 Kelapa Dua ini memang cukup mengecewakan.

Ia, mengaku terkejut atas keputusan panitia yang tak meloloskan anaknya di sekolah itu.

“Kecewa banget, bahkan kaget saat dengar informasi bahwa anak saya ditolak di sekolah ini. Kami warga disini dan tinggalnya sangat dekat dengan sekolah, kenapa ditolak. Kami minta hasil seleksi PPDB itu dibuka ke publik supaya transparan,” katanya.

Terpisah, Humas SMPN 1 Kelapa Dua, Haris menjelaskan, penetapan jarak 1.2 kilometer merupakan keputusan dari pihak panitia, mengingat jumlah calon siswa yang mendaftar dan ikut seleksi mencapai 425 orang.

Sedangkan, kuota yang tersedia di sekolah itu hanya sebanyak 323 orang. Melihat banyaknya calon siswa yang mendaftar, panitia kemudian mengambil sikap dengan menetapkan jarak paling jauh 1.2 kilometer.

**Baca juga: Kemenkumham Targetkan 7 Tahun Dapat Hasilkan SDM Berkualitas.

“Pas awal pendaftaran, kami memang menetapkan radiusnya 2.1 kilometer. Tapi setelah melihat banyaknya pendaftar, maka kami tetapkan jaraknya 1.2 kilometer. Untuk itu, kami mohon maaf, karena belum sempat bongkar papan informasi awal yang terpampang di depan sekolah itu,” paparnya.

Tak hanya menetapkan jarak, untuk mengantisipasi masalah tersebut pihak panitia juga melakukan penyeleksian melalui nilai anak.

“Terakhir disaring melalui seleksi nilai, kalau masalah lainnya kami menunggu arahan dari atasan dan pihak kementerian,” ujarnya.(N2P/Tim K6)




Ulama Tangerang: Paham Radikal Menyebar Luas Di Banten

kabar6.com

Kabar6-Paham radikal sudah menyebar cukup luas di masyarakat Provinsi Banten. Hal tersebut di sampaikan KH Nawawi, Sekjen Jamaah Yaasin Nusantara (Jaua Nusa), Selasa, (9/7/2019).

“Saat ini sudah banyak pegawai BUMN yang terpapar paham radikal. Di Provinsi Banten ini juga penyebarannya sudah lumayan banyak mengenai paham radikal termasuk tentang khilafah. Sebenarnya khilafah bukan ditolak, hanya saja tertolak di Indonesia,” ucap KH. Nawawi, dalam Acara Halal Bihalal Ulama dan Launching Jama’ah Yaasin Nusantara (Jaya Nusa), di Pondok Pesantren NU Cempaka, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.

KH. Idham Cholid, Ketua Umum Jaya Nusa menambahkan, dialog kebangsaan tersebut bertujuan untuk untuk merawat tradisi nusantara, yakni tradisi yang baik dan menjadi kebiasaan sesepuh di kalangan masyarakat.

“Jama’ah Yaasin Nusantara ini kita masukan untuk menjadi wadah berkumpul untuk mengembangkan gerakan-gerakan yang efektif. Satu, merawat tradisi yang baik seperti Yasinan, Mauludan, Halal Bi Halal, ini kan kebiasaan baik, jadi tidak perlu dikatakan bid’ah atau apalah itu, terutama yasinan. Orang baca Yasin itu kan baik karena bagian dari Al-quran, dan dalam skala yang luas menjaga tradisi atau budaya secara umum,” ujarnya.

Menurut Idham Cholid, tradisi merupakan hasil dari kreatifitas budaya lokal masyarakat dan para pendahulu bangsa. Menurutnya, dengan tidak adanya tradisi maka akan menimbulkan sesuatu yang berbahaya.

“Tanpa mengenal tradisi, kita tidak akan historis. Bahayanya kalo ahistoris itu, nanti menganggap diri paling benar, paling baik, orang baik itu tidak akan menganggap dirinya baik,” ucapnya.

Lanjut Idham Cholid, kalau mengawal tradisi itu termasuk khazanah pemikiran dari para pendiri bangsa bagaimana merumuskan negara.

“Sekarang ini kan kita memiliki ancaman pemikiran transnasional, terutama dalam paham kebangsaan atau kenegaraan yang tidak mengenal dengan batas-batas nationstate,” jelasnya.

Indonesia kata Idham Cholid, merupakan negara yang terdiri dari ikatan-ikatan primordial yang mengayomi berbagai suku bangsa. Maka dari itu, menurutnya, Indonesia tidak bisa jika dipaksakan menggunakan sistem khilafah.**Baca juga: Kebakaran di Ciputat, Satu Penghuni Rumah Ditemukan Tewas.

“Negara kita ini negara yang memikul tanggung jawab karena mengayomi bangsa yang besar ada Sunda, Jawa, Batak, Minang, Papua, dan lainnya, berbeda dengan Eropa yang satu bangsa tetapi negaranya banyak, ada Itali, Belanda, Jerman, Spanyol, lalu di Arab, satu bangsa tetapi ada banyak negara. Kita lengah sedikit saja bisa disintegrasi. Fenomena terakhir ini kan sangat bahaya sekali. Kita harus mengawal konfik ideologi itu demi menjaga keutuhan NKRI,” pungkasnya.(Vee)




HUT Bhayangkara ke-73, Polresta Tangerang Gelar Panjat Pinang

Kabar6.com

Kabar6-Menyemarakkan Peringatan Hari Bhayangkara ke-73, Kepolisian Resor (Polres) Kota Tangerang menyediakan 5 panjat pinang

Kegiatan panjat pinang yang diselenggarakan di Lapangan Batu Nunggul, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg pada Rabu (10/7/2019), diisi berbagai macam hadiah.

“Nanti masyarakat yang akan meramaikan lomba panjat pinang,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif saat memberikan sambutan pada kegiatan doa bersama dan pengajian di lokasi kegiatan, Senin (8/7/2019) malam.

Kegiatan Peringatan Hari Bhayangkara terbuka untuk semua lapisan masyarakat. Kata dia, masyarakat dipersilakan datang mengikuti setiap rangkaian kegiatan. “Siapa tahu beruntung bisa dapat hadiah,” tukasnya.

Dalam hal ini, lanjut Sabilul, pihaknya melaksanakan doa dan pengajian, untuk mendoakan kelancaran pada rangkaian kegiatan.

Tak hanya itu, terang Sabilul, doa dan pengajian ini juga merupakan momentum intropseksi, khususnya bagi anggota Polresta Tangerang.

Menurutnya, harus disadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam aspek pelayanan kepada masyarakat.

Dengan berdoa, kata dia, diharapkan anggota Polresta Tangerang diberikan kekuatan dan ketulusan tekad untuk bersungguh-sungguh melaksanakan tugas pengabdian.

**Baca juga: Bank Jabar Akan Diguyur Dana Rp 25 Miliar.

“Ini momen kita untuk kembali merenungkan segala tugas yang kita emban,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sabilul mengatakan, kegiatan peringatan Hari Bhayangkara ke-73 Polresta Tangerang akan dimeriahkan artis-artis ternama.

Dia juga menyampaikan, ada beragam hadiah yang akan dibagikan kepada masyarakat yang meramaikan acara itu.

Kegiatan itu turut dihadiri tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

Ratusan santri dan masyarakat sekitar pun nampak hadir pada kegiatan yang ditutup dengan makan bersama.(bam)




Bank Jabar Akan Diguyur Dana Rp 25 Miliar

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan memberikan tambahan peyertaan modal kepada Bank Jabar melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBDP) 2019 sebesar Rp 25 miliar.

Berdasarkan data yang diterima wartawan, selain Bank Jabar. Pemkab Tangerang juga memberikan tambahan peyertaan modal untuk RSUD Balaraja sebesar Rp 35 miliar, dan unit pengelolaan dana bergulir (UPDB) Dinas Koperasi sebesar Rp 5 miliar.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan, penyertaan modal untuk RSUD Balaraja sebesar Rp 35 miliar.

Penyertaan modal Bank Jabar sebesar Rp 25 miliar, dan penambahan modal UPDB Dinas Koperasi sebesar Rp 5 miliar bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) APBD 2018.

“Silpa APBD 2018 sebesar 792,47 miliar digunakan peyertaan modal Bank Jabar, RSUD Balarja dan UPDB Dinas Koperasi,” jelas Zaki kepada wartawan usai rapat paripurna DPRD Kabupaten Tangerang di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Kecamatan Tigaraksa, Senin (8/7/2019).

Zaki mengatakan, penambahan penyertaan modal kepada Bank Jabar dalam APBD 2019 lebih diarahkan dalam rangka mengembangkan kegiatan usaha, memperkuat stuktur permodalan, mendorong pertumbuhan perekonomian daerah, dan meningkatkan PAD.

“Penambahan modal untuk Bank Jabar ini, merupakan bagian dari upaya Pemkab Tangerang untuk meningkatkan PAD,” katanya.

Zaki menambahkan, draf nota keuangan Raperda Perubahan APBD 2019 sudah diserahkan ke DPRD Kabupaten Tangerang untuk segera dibahas.

Pasalnya ada beberapa peyesuian yang harus disepakati bersama dengan DPRD Kabupaten Tangerang.

Penyesuaian itu diantaranya, penyesuaian pendapatan anggaran daerah (PAD), serta dana bantuan provinsi Banten dan DKI.

**Baca juga: Derita Tumor Ganas, Nelayan Ini Terbaring di Tempat Tidur.

“Saya berharap, DPRD segera menetapkan untuk menjadi APBDP 2019,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Nazir Fikri mengatakan, pihaknya akan melakukan analisa, kajian dan meminta keterangan ahli ekonomi mengenai penyertaan modal tersebut.

“Memang secara lisan disetujui. Tapi secara formal belum, karena harus memiliki dasar hukum yakni Perda (Peraturan Daerah red),” singkat politisi PPP ini.(Vee)




Derita Tumor Ganas, Nelayan Ini Terbaring di Tempat Tidur

Kabar6.com

Kabar6-Penyakit tumor ganas di bagian kepala membuat Tardin (59) lemah tak berdaya.

Selama tiga tahun, nelayan Kampung Rawa Sabat RT 07 RW 05, Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri,Kabupaten Tangerang itu terbaring di tempat tidurnya.

Dewi (32) anak sulung Tadin mengatakan, ayahnya diketahui menderita penyakit tumor ganas saat diperiksa di RS Siloam Karawaci, tiga tahun lalu.

Namun karena tidak memiliki biaya, Dewi memilih untuk merawat ayahnya di rumah dengan pengobatan seadanya.

“Dulu awalnya hanya benjolan kecil, lalu diperiksa benjolan tersebut di RSU Siloam, kata dokter penyakit tumor ganas, setelah itu kami dibawa lagi ke rumah untuk merawat seadanya saja, “ ucap Dewi, Senin (8/7/2019).

Dewi menceritakan, Tardin merupakan nelayan yang setiap harinya mencari ikan di laut untuk menafkahi keluarganya.

Namun saat ini ayahnya sudah tidak bisa pergi melaut karena tumor yang tumbuh dikepala ayahnya semakin membesar.

“Sebelum terbaring lemas seperti sekarang ini, dulunya ayah saya selalu pergi melaut mencari ikan untuk nafkahin keluarga. Namun setelah kena tumor ia hanya terbaring ditempat tidur. Kepalanya sering pusing dan berat kalau duduk atau berdiri, “imbuh Dewi.

Ia berharap ayahnya bisa segera diobati dan bisa segera sembuh seperti sedia kala. Dewi juga mengatakan jika pihaknya sangat membutuhkan bantuan untuk pengobatan Tardin.

“Semoga ada orang dermawan yang bisa membantu pengobatan ayah saya agar bisa sembuh seperti dulu. Kalau BPJS ayah saya punya tapi saat ini belum bisa digunakan karena antre,“ harapnya.

**Baca juga: DPRD Kabupaten Tangerang Sebut Rencana Pembangunan Universitas Tangerang Raya Tak Jelas.

Camat Sukadiri, Abdullah mengatakan, jika pihak Kecamatan Sukadiri sudah merujuk korban ke RSU Tangerang agar segera mendapat penanganan medis, agar Tardin bisa segera sembuh.

Kata Abdullah, pihaknya sudah mendaftarkan ke RSU Tangerang menggunakan BPJS, hanya saja sampai saat ini masih belum mendapatkan kamar perawatan untuk Tardin.

“Kira-kira sudah 3 hari kami menunggu informasi kamar kosong dari pihak RS. Jika sudah ada informasi kamar kosong, maka kami akan segera membawanya ke RSU Tangerang secepatnya, “ pungkasnya.(Jic)




DPRD Kabupaten Tangerang Sebut Rencana Pembangunan Universitas Tangerang Raya Tak Jelas

Kabar6.com

Kabar6-Pembangunan Univeristas Tangerang Raya (Untara) di Kabupaten Tangerang sampai saat ini belum ada kepastian.

Padahal, pembangunan Untara tersebut termasuk kedalam 15 program unggulan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Wakil Bupati Tangerang Mad Romli sesuai dengan visi dan misi.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang Ahmad Supriyadi membenarkan, pembangunan Untara termasuk kedalam 15 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang. Namun demikian, hingga saat ini progres rencana itu belum ada kejelasan.

“Memang, dari 15 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati, hanya pembangunan Untara yang tidak jelas,” kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini kepada wartawan usai rapat paripurna DPRD Kabupaten Tangerang dalam rangka penjelasan Bupati terhadap nota keungan Raperda Perubahan APBD tahun 2019, Senin (8/7/2019).

Menurut Ahmad, ada dua hal yang menjadi dasar rencana pembangunan Untara tidak jelas. Pertama, pembangunan Untara tidak ada dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang.

Kemudian, tidak ada rencana Pemkab Tangerang untuk membeli lahan pembangunan Untara tersebut.

“Jika mau merealisasi pembanguna Untara, mungkin ada rencana pembeli lahan kali, ini tidak ada. Di RPJMD juga tidak ada,” tuturnya.

Ahmad meyebutkan, rencana Pemkab Tangerang untuk menghujudkan pembangunan Untara tidak mudah.

Pasalnya, kewenangan pendirian univeristas itu ada di Kementerian Riset, Tekonlogi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Namun demikian, kesulitan itu akan bisa teratasi apabila Pemkab Tangeang bisa menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Kemenristekdikti.

“Misalnya, ada tidak anggaran dari Kemenristek untuk pendirian universitas. Jika ada, Pemkab Tangerang tinggal meyediakan lahanya,” ungkapnya.

Ahmad berharap, Bupati Tangerang dan Wakil Bupati Tangerang segera merealisasikan program unggulan yang dijanjikan.

Sehingga program unggulan itu, seluruhnya dapat dirasakan masyarakat Kabupaten Tangerang.

“Secara pribadi, saya bangga pak bupati dan wakil bupati memiliki cita-cita ingin mendirikan sebuah universitas. Tapi jika cita-cita itu sudah dimasukan kedalam program unggulan, saya rasa harus dihujudkan,” ujarnya.

Ahmad menambahkan, langkah yang harus segera dilakukan oleh Pemkab Tangerang untuk menghujudkan pembangunan Untara itu.

**Baca juga: Bupati Tangerang Ajukan Perubahan APBD 2019.

Diantaranya, segera melakukan peyusunan kajian akademik. Dengan kajian akademik itu, dapat menjadi bahan pertimbangan yang objektif, ilmiah, dan rasional.

“Akademisi-akademisi asal Kabupaten Tangerang itu banyak. Undang mereka untuk meyusun kajian akademik pembangunan Untara,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar enggan berkomentar rencana pembangunan Unversitas Tangerang Raya.

Zaki lebih memilih meyampaian nota keuangan Raperda APBD Kabupaten Tangerang. “RAPBD dulu, RAPBD dulu,” singkat Zaki.(Vee)




Bupati Tangerang Ajukan Perubahan APBD 2019

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang ajukan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Rapat Paripurna yang di gelar di DPRD setempat, Senin (8/7/2019).

Pengajuan perubahan APBD tahun anggaran 2019 dilakukan sebagai bentuk kebutuhan pemerintah serta diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

“Meski terjadi perubahan, namun tema pembangunan tidak perubahan, penuntasan infrastruktur pelayanan dasar, peningkatan daya saing daerah dan pemantapan tata kelola pemerintahan tetap berjalan,” terangnya.

Zaki menjelaskan perubahan ini dipicu oleh adanya bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta dan adanya Sisa Lebih Penghitungan Anggaran SiLPA tahun 2018.

“Tidak hanya dua aspek diatas, terjadinya pergeseran program dan kegiatan dalam pencapaian peningkatan target kinerja, menjadi salah satu unsur didalamnya,” terang mantan anggota DPR RI ini.

Pada rencana Perubahan APBD ini, Zaki mengakui adanya peningkatan target pendapatan yang sebesar 7,09 persen dari target APBD 2019 sebesar Rp 5,310 Triliun menjadi Rp 5,687 Triliun atau bertambah Rp 376,565 Miliar.

“Peningkatan bersumber dari Target PAD 2019, sebesar Rp 2,307 Triliun atau meningkat Rp 303,476 Miliar serta adanya penurunan target perimbangan dan peningkatan penerimaan dari target lain-lain sebesar Rp 74,8 miliar,” paparnya.

Zaki juga menjelaskan adanya peningkatan belanja pada tahun 2019 sebesar 9,36 persen dari target APBD dari Rp 5,865 Triliun menjadi Rp 6,414 triliun.

**Baca juga: Bupati Zaki Sampaikan Perubahan APBD 2019, Meningkat Rp 5,3 Triliun.

“Kenaikan terjadi pada belanja langsung dan belanja tidak langsung dimana belanja tidak langsung meningkat 10,87 persen, atau Rp 276,331 Miliar dari target 2019, sebesar Rp 2,542 Triliun, sedangkan belanja langsung meningkat 8,21% dari target 2019 senilai 3,323 triliun,” ujar Zaki.

Sementara itu Dedi Sutardi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang mengatakan, akan dibahas ajuan Pemerintah ini ke tingkat pansus, karena berkaitan dengan mekanisme kerja DPRD.

“Kita harus membahasnya dalam pansus karena karena ini kerja kolektif dan kita akan mengkaji secara detail terkait ajuan Pemerintah tersebut,” paparnya.(N2P)




Saluran Air Desa Bunar Penuh Sampah

Kabar6.com

Kabar6-Warga Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang keluhkan saluran irigasi di Jalan Irigasi Saga Bunar dipenuhi sampah.

Warga sekitar, Abah Udin menjelaskan, tumpukan sampah disaluran irigasi tersebut tak semuanya sampah masyarakat sekitar.

Sebagian lagi, kata Udin, sampah dari wilayah Sentiong yang terbawa air hingga ke saluran irigasi tersebut.

selain menimbulkan bau tidak sedap, tumpukan sampah dan keruhnya air di saluran tersebut dapat menjadi sarang nyamuk dan sumber penyakit lainnya.

“Sementara, saluran irigasi yang dipenuhi sampah tersebut masih berfungsi untuk mengairi persawahan di kawasan Kampung Bunar dan Kampung Kepuh,” kata Abah Udin kepada Kabar6.com, Senin (8/7/2019).

Abah Udin berharap agar aparatur desa dan kecamatan setempat dapat memberikan solusi terkait tumpukan sampah yang semakin hari kian banyak itu.

**Baca juga: Forum RT dan RW Perumahan Kirana Gelar Rakor Kebhinekaan.

Senada, Abah Adi menambahkan, pihaknya diwakili beberapa warga sudah beberapa kali menghadap ke Kantor Desa Saga. Namun Kepala Desa Saga selalu tak ada di tempat.

“Kepala desa tidak ada, dan kami bertemu dengan stafnya. kedatangan kami hanya disambut ‘ok’ oleh stafnya,” keluh Adi.(Jic)