oleh

Warga Kelapa Dua Keluhkan Sistem Zonasi SMPN 1

image_pdfimage_print

Kabar6-Belasan orangtua calon siswa mengeluhkan tertutupnya informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019 di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Mereka mendesak pihak sekolah agar membuka informasi PPDB ke publik, karena banyak calon siswa berdomisili dekat dengan lokasi sekolah tak lolos seleksi.

Saurlina, warga Jalan Medang Raya, Perum 3 Karawaci, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang mengatakan, pihaknya mengaku kecewa atas sikap panitia PPDB yang menolak anaknya masuk ke sekolah tersebut.

Pasalnya, antara tempat tinggal dengan lokasi sekolah radiusnya cukup dekat atau hanya 1.0 Kilometer. Sedangkan, pihak sekolah menetapkan aturan sistem zonasi berjarak 2.1 Kilometer.

“Informasinya berubah- ubah, kemarin aturannya zonasi 2.1 kilometer, sekarang 1.2 kilometer lagi. Padahal, anak saya jaraknya 1.0 kilometer dari sekolah tetap saja tidak diterima. Kami curiga ada dugaan pihak sekolah bermain curang,” ungkap Saurlina, kepada Kabar6.com, Selasa (9/7/2019).

Senada dikemukakan Arul Sanghaji, proses PPDB secara offline di SMPN 1 Kelapa Dua ini memang cukup mengecewakan.

Ia, mengaku terkejut atas keputusan panitia yang tak meloloskan anaknya di sekolah itu.

“Kecewa banget, bahkan kaget saat dengar informasi bahwa anak saya ditolak di sekolah ini. Kami warga disini dan tinggalnya sangat dekat dengan sekolah, kenapa ditolak. Kami minta hasil seleksi PPDB itu dibuka ke publik supaya transparan,” katanya.

Terpisah, Humas SMPN 1 Kelapa Dua, Haris menjelaskan, penetapan jarak 1.2 kilometer merupakan keputusan dari pihak panitia, mengingat jumlah calon siswa yang mendaftar dan ikut seleksi mencapai 425 orang.

Sedangkan, kuota yang tersedia di sekolah itu hanya sebanyak 323 orang. Melihat banyaknya calon siswa yang mendaftar, panitia kemudian mengambil sikap dengan menetapkan jarak paling jauh 1.2 kilometer.

**Baca juga: Kemenkumham Targetkan 7 Tahun Dapat Hasilkan SDM Berkualitas.

“Pas awal pendaftaran, kami memang menetapkan radiusnya 2.1 kilometer. Tapi setelah melihat banyaknya pendaftar, maka kami tetapkan jaraknya 1.2 kilometer. Untuk itu, kami mohon maaf, karena belum sempat bongkar papan informasi awal yang terpampang di depan sekolah itu,” paparnya.

Tak hanya menetapkan jarak, untuk mengantisipasi masalah tersebut pihak panitia juga melakukan penyeleksian melalui nilai anak.

“Terakhir disaring melalui seleksi nilai, kalau masalah lainnya kami menunggu arahan dari atasan dan pihak kementerian,” ujarnya.(N2P/Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email