1

Tragedi di Pabrik Kembang Api Kosambi, KSPSI: Pemprov Banten Harus Tanggungjawab

Kabar6-DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk bertanggungjawab atas tragedi kebakaran disertai ledakan di pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS).

Pasalnya, tragedi mengenaskan itu membawa dampak serta kerugian cukup luar biasa bagi para pekerja dan keluarga korban.

“Pemprov Banten, dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten harus bertanggungjawab atas tragedi yang merenggut puluhan nyawa pekerja tersebut,” ujar Dedi kepada Kabar6.com, Jum’at (3/11/2017).**Baca Juga: Samih, Korban Ledakan Pabrik Kembang Api di Kosambi Tewas di RSUD Tangerang.

Menurut Dedi, munculnya tragedi kebakaran disertai ledakan di pabrik kembang api milik Indra Liono yang berlokasi di Jalan SMPN 1 Kosambi, RT020/010, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang ini, tak lepas dari lemahnya pengawasan dari Pemprov Banten.

Pabrik yang mempekerjakan sebanyak 103 tenaga kerja ini ditemukan telah melanggar UU Nomor 13 Tahun 2003, Tentang Ketenagakerjaan dan UU Nomor 1 Tahun 1970, Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Pabrik ini melanggar semua aturan yang ada, seperti mempekerjakan anak di bawah umur, upah di bawah standar serta tidak menerapkan sistem manajemen K3. Tapi, kenapa dibiarkan beroperasi tanpa adanya pengawasan,” katanya.

Untuk itu, kata Dedi, pihaknya dalam waktu dekat akan melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo, Kementrian Tenaga Kerja dan Pemprov Banten, agar segera menyelesaikan permasalahan tersebut.

Tak hanya itu, para pengurus organisasi besutan Yorry Raweyai ini juga meminta secara khusus kepada pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus itu.

“Pekan depan suratnya akan kami kirim. Kasus ini harus diselesaikan secara tuntas, jangan sampai pihak keluarga korban dirugikan,” tandasnya.(Vero)




Samih, Korban Ledakan Pabrik Kembang Api di Kosambi Tewas di RSUD Tangerang

Kabar6-Korban tewas akibat ledakan pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang terus bertambah. Korban bernama Samih (35) tewas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang.

Samih, merupakan pasien ke empat yang tewas setelah sempat dirawat di RSUD Tangerang dengan luka bakar di atas 50 persen.

“Iya benar, Bu Samih meninggal pukul 08.37,” ungkap Humas RSUD Tangerang, Lilik kepada Kabar6.com, Jumat (3/11/2017).**Baca Juga: KSPSI Banten Santuni Keluarga Korban Kebakaran Pabrik Kembang Api di Kosambi.

Hingga kini, lanjut Lilik, masih ada tujuh pasien yang dirawat di RSUD Tangerang.

Meninggalnya Samih (35) juga dibenarkan Kapolrestro Tangerang Kota, Kombes Harry Kurniawan.

“Iya benar, hari ini atas nama Samih, meninggal dunia di RSUD Tangerang, tutur, Kombes Harry Kurniawan, ketika dikonfirmasi Kabar6.com.(don)




KSPSI Banten Santuni Keluarga Korban Kebakaran Pabrik Kembang Api di Kosambi

Kabar6-Usai menggelar aksi tabur bunga di lokasi pabrik kembang api, sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Banten langsung menyambangi rumah korban tewas atas nama Epih (15), di Desa Belimbing, Kosambi, Kabupaten Tangerang.

KSPSI Provinsi Banten memberikan bantuan berupa uang tunai kepada kedua orangtua korban di kediamannya.

“Kami sangat prihatin atas tragedi ini. Oleh karenanya, kami merasa terpanggil untuk membantu keluarga korban,” ungkap Ketua DPD KSPSI Provinsi Banten Dedi Sudarajat, kepada Kabar6.com, Jumat (3/11/17).**Baca Juga: KSPSI Banten Tabur Bunga di Pabrik Kembang Api Kosambi.

Menurut Dedi, pihaknya mengaku siap memberikan bantuan hukum kepada seluruh korban tewas maupun yang saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit agar mendapatkan hak-haknya sesuai dengan aturan.

“Kami siap kawal hak-hak mereka dengan memberikan bantuan hukum,” kata Dedi, didampingi sejumlah pengurus DPD KSPSI Banten.

Sementara itu, Udin, orangtua korban menuturkan bahwa hingga kini dirinya belum mendapatkan bantuan apapun baik dari pemilik perusahaan maupun pemerintah daerah setempat.

“Sampai sekarang saya belum terima bantuan dari siapapun. Sapi saja harganya ratusan juta, masak nyawa manusia enggak ada tanggungjawabnya,” tuturnya dengan nada sedih.

Udin menambahkan, dia bersama istrinya tampak bahagia ketika menerima bantuan yang diberikan para pengurus DPD KSPSI Banten tersebut. Secara khusus, dia menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan yang diterimanya.

“Saya berterimakasih atas santunan yang diberikan kepada keluarga saya,” katanya. ujarnya.(Vero)




Penerapan Pembayaran Non Tunai Picu Kemacetan di Tol Bitung

Kabar-Salah seorang petugas di Pintu Tol Bitung mengakui bahwa kemacetan sepanjang tiga kilometer akibat penerapan pembayaran tol non tunai atau e-Tol

“Iya benar, macetnya gara-gara pake e-Tol,” ungkap Abdul singkat kepada Kabar6.com saat melayani transaksi di pintu keluar Tol Cikupa, Jumat (3/11/17).

Diberitakan sebelumnya pengguna jalan Tol mengeluhkan kemacetan panjang yang terjadi di Tol Bitung Cikupa. Kemacetan sepanjang tiga kilometer yang berlangsung sekitar pukul 14.00 tersebut diduga karena penerapan pembayaran tol dengan sistem elektronik atau e-Tol.**Baca Juga: Macet 3 Km di Tol Bitung, Pengguna Jalan Ngeluh.

Jepri salah seorang pengguna jalan tol merasa sangat dirugikan dari segi waktu. Membutuhkan waktu kurang lebih satu jam untuk menemukan gerbang Tol Cikupa.

” Parah ini macetnya, mana panas banget, jalan merayap, dari tadi belum sampe juga ke gerbang Cikupa,” ucap Jepri kepada Kabar6.com.

Penerapan pembayaran tol non tunai ini menuai protes dari pengguna jalan. Sistem pembayaran elektronik itu bukan menjadi sebuah solusi untuk mengurai kemacetan. Namun memperparah arus lalulintas.

“Sistem pembayaran non tunai ini bukan jadi solusi, malah macetnya makin parah,” katanya.(vero)




Macet 3 Km di Tol Bitung, Pengguna Jalan Ngeluh

Kabar6-Kemacetan panjang terjadi di Tol Bitung Cikupa, Kabuoaten Tangerang. Kemacetan sepanjang tiga kilometer tersebut diduga dipicu penerapan pembayaran tol non tunai.

“Parah ini macetnya, mana panas banget, jalan merayap, dari tadi belum sampe juga ke gerbang Cikupa,” ucap salah seorang pengguna jalan, Jepri kepada Kabar6.com, Jumat (3/11/2017).**Baca Juga: KSPSI Banten Tabur Bunga di Pabrik Kembang Api Kosambi.

Penerapan pembayaran tol non tunai ini menuai protes dari pengguna jalan. Sistem pembayaran elektronik itu bukan menjadi sebuah solusi untuk mengurai kemacetan. Namun memperparah arus lalulintas.

“Sistem pembayaran non tunai ini bukan jadi solusi, malah macetnya makin parah,” katanya.(vero)




Nekat Kabur dan Nyaris Tabrak Polisi Saat Razia, UH Masuk Bui

Kabar6-Aksi yang dilakukan UH (36) terbilang cukup nekat. UH nekat kabur saat mobil Daihatsu Xenia yang dikendarainya dihentikan oleh petugas saat Operasi Zebra yang digelar di Jalan Benteng Betawi, Kota Tangerang.

Kapelrestro Tangerang Kombes Harry Kurniawan mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu 1 November 2017. Saat itu, pihak kepolisian sedang menggelar Operasi Zebra di Jalan Benteng Betawi, Kota Tangerang. Saat razia berlangsung, petugas memberhentikan mobil Daihatsu Xenia berwarna putih bernomor polisi B 1021 BZW yang dikendari oleh UH.

“UH tidak mau membuka kaca mobilnya saat akan diperiksa surat kelengkapan kendaraannya,” ungkap Harry menjelaskan kepada wartawan saat gelar perkara, Jumat (3/11/2017).**Baca Juga: 6 Anggota Polrestro Tangerang Diberi Penghargaan.

Tak hanya itu, UH berusaha melarikan diri. Petugas yang menghadang pun akhirnya menghindar lantaran UH nekat akan menabrak petugas. Pengejaran yang dilakukan petugas pun tidak berhasil.

“Petugas Satlantas langsung menelusuri identitas kendaraan dari nomor polisi. Diketahui mobil tersebut beralamat di Komplek Garuda, Kota Tangerang,” paparnya.

Saat itu, petugas mengamankan UH yang sedang mengendari mobil Toyota Avanza bernomor polisi B 1041 NYA. Diketahui, kendaraan tersebut milik Sugeno. UH juga menyewa mobil Xenia berwarna puti tersebut kepada Sugeno sebesar Rp5,2 juta per bulan.

“Saat diperiksa, UH mengaku tidak memiliki surat-surat berkendara yang lengkap. UH langsung kami amankan,” katanya.

Atas perbuatannya, UH dijerat Pasal 216 dengan ancaman hukuman empat bulan penjara.(az/rls)




KSPSI Banten Tabur Bunga di Pabrik Kembang Api Kosambi

Kabar6-Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Banten menggelar aksi tabur bunga di lokasi PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS), pabrik kembang api yang terbakar dan meledak hingga menewaskan puluhan pekerja.

Aksi ini digelar sebagai wujud bela sungkawa atas tragedi yang menimpah puluhan buruh di pabrik milik Indra Liono yang berlokasi di Jalan SMPN 1 Kosambi, RT020/010, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.**Baca Juga: 6 Anggota Polrestro Tangerang Diberi Penghargaan.

Ketua DPD KSPSI Provinsi Banten Dedi Sudarajat mengatakan aksi ini sengaja dilakukan sebagai bentuk solidaritas kaum buruh terhadap para korban yang meninggal maupun mengalami luka bakar.

Selain tabur bunga, para pengurus organisasi pekerja ini juga mengadakan doa bersama dan memberikan santunan kepada keluarga korban.

” Ya hari ini kami tabur bunga, doa bersama di lokasi pabrik, dan memberikan santunan kepada keluarga korban, ungkap Dedi kepada tim Kabar6.com, Jumat (3/11/2017).(Vero)




6 Anggota Polrestro Tangerang Diberi Penghargaan

Kabar6-Enam anggota Polrestro Tangerang Kota diberi penghargaan. Penghargaan tersebut diberikan kepada anggota yang berhasil memeriksa saksi yang terindikasi sebagai tersangka dalam kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan mengatakan keenam anggota polisi tersebut yakni Iptu Gusti Arsad, Aiptu Andi, Fajar Yasin, Aiptu Agus Eko, Bripka Arqi Afiandi dan Brigadir Subur Rahayu.**Baca Juga: Hari Mengenang Korban Kebakaran di Kosambi, Warga Gelar Salat Gaib.

“Penghargaan tersebut sebagai wujud penghargaan pimpinan dan dukungan terhadap anggota yang melaksanakan tugas tanpa mengenal waktu dan tenaga,” ungkap Harry usai apel di Mako Polrestro Tangerang, Jumat (3/11/2017).

Tim gabungan melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi yang kemudian mengerucut menjadi dua saksi yang terindikasi menjadi tersangka penyebab sekaligus penanggungjawab dari terbakarnya pabrik PT Panca Buana Cahaya Sukses

“Karena keuletan dan kegigihan serta dedikasi yang tinggi anggota tersebut maka kemudian kepolisian mendapat keterangan siapa yang bertanggungjawab dalam peristiwa kebakaran tersebut,” katanya.(BL/rls)




Hari Ini, Kota Tangsel Sosialisasi Pelayanan Perizinan Berbasis Online

Kabar6-Hari ini, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangsel akan menggelar sosialisasi perizinan berbasis online. DPMPTSP Kota Tangsel akan menerapkan 119 perizinan berbasis online di Kota Tangsel.

Saat ini, DPMPTSP sudah menerapkan 17 perizinan berbasis online. Sosialisasi ini dilakukan dalam rangka penerapan 119 perizinan berbasis online. Total perizinan berbasis online yang bakal diterapkan di Kota Tangsel yakni 137 perizinan.**Baca Juga: DPMPTSP Kota Tangsel Siap Terapkan 119 Perizinan Berbasis Online.

“Ya benar, nanti ada sosialisasi perizinan online di Balaikota Tangsel,” ungkap Sekretaris DPMPTSP Kota Tangsel Eki Hediana menjelaskan kepada kabar6.com, Jumat (3/11/2017).(az)




Program Smart City di Kota Bandung Bakal Diterapkan di Kota Tangsel

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan Airin Rahmy Diany bersama Walikota Bandung Ridwan Kamil menandatangani Nota Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama Implementasi Aplikasi Smart City dan E-Government. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif.

Acara berlangsung di Pendopo Kota Bandung, Rabu 1 November 2017 dengan melibatkan 29 daerah yang ada di Jawa Barat, Banten, dan Nusa Tenggara Barat. KPK merekomendasikan agar inovasi Smart City Kota Bandung untuk pencegahan korupsi bisa direplikasi oleh kota/kabupaten lain di Indonesia. Aplikasi yang akan direplikasi antaralain Aplikasi Hibah Bansos, Perizinan Online dan Elektronik Remunerasi dan Kinerja (ERK).

Laode mencontohkan, aplikasi e-Planning dan e-Budgeting yang dibuat Pemkot Bandung bisa menghemat anggaran hingga Rp1 triliun. KPK berharap, setelah diterapkan di beberapa kota, aplikasi ini bisa diterapkan di daerah lainnya di Indonesia.**Baca Juga: Pejabat OPD Tangsel Ikuti Training Rumah Perubahan.

“Itu bisa buat upaya pencegahan, kalau misalnya nanti ditangkap, tidak ada gunanya. Lebih bagus dari awal (dicegah) sehingga SKPD kalau sudah tidak membutuhkan atau overlapping pengadaannya bisa dicegah sejak awal,” katanya.

Ridwan Kamil mengatakan tiga aplikasi tersebut akan diberikan secara cuma-cuma kepada 29 kota/kabupaten se-Jawa Barat, Banten dan Nusa Tenggara Barat.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan penandatangan nota kesepahaman ini, dapat meningkatkan kualitas layanan ke masyarakat, reformasi birokrasi dan penghematan anggaran.

“Kita harus melihat ke arah dan dalam kerangka yang lebih besar. Salahsatu sasaran kita dalam membangun smart city, seharusnya adalah dalam rangka membangun smart nation. Jika smart city di daerah terintegrasi maka akan terbangun smart nation,” tambahnya.