1

Beredar Video Kekerasan Oknum Guru Terhadap Siswa di Cisoka

Kabar6-Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang sangat menyayangkan adanya dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oknum guru terhadap salah seorang siswa di SMA di Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Hal tersebut menyikapi beredarnya video kekerasan yang diduga dilakukan oknum guru. Dalam video yang berdurasi 2 menit 24 detik itu tampak bagian adegan oknum guru semula memberikan sanksi push up kepada siswanya. Namun setelah dilihatnya sedang terduduk, oknum guru pun mendekati dan menendang ke bagian tubuh siswa.**Baca Juga: Ini Peran 6 Tersangka Penganiaya 2 Sejoli di Cikupa.

Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang Erman Anom mengatakan seorang guru memang diwajibkan untuk membuat atau mendidik muridnya menjadi pribadi yang disiplin, tetapi mengedepankan etika dan pembinaan.

“Walau si murid mempunyai pribadi yang tidak disiplin, namun itulah tugasnya seorang guru untuk mengubah hal tersebut. Si guru seharusnya lebih sabar dalam mendidik muridnya,” katanya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Rabu (15/11/2017).(mer)




Hari Ketiga, Unjukrasa Pedagang PITT Belum Ada Titik Temu

Kabar6-Aksi unjukrasa para pedagang di Pasar Induk Tanah Tinggi (PITT) Kota Tangerang masih terus berlangsung, Rabu (15/11/2017). Aksi protes di hari ketiga yang ditujukan kepada pengelola PITT belum menemukan titik temu.

Salah seorang pengurus pedagang PITT Jhon (42), mengatakan aksi ini akan terus dilakukan meski perwakilan pengurus perkumpulan PITT sedang memenuhi panggilan Pemerintah Kota Tangerang dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang.**Baca Juga: Hari Kedua Unjukrasa Pedagang Pasar Induk Tanah Tinggi Digelar.

“Kita di sini masih menjalanlan aksi mogok dagang, meski perwakilan pedagang saat ini memenuhi panggilan Pemkot dan DPRD Kota Tangerang. Kita akan terus melakukan aksi jika hasil mediasi dengan pihak pemerintah hari ini tidak mendapatkan hasil positif,” terangnya, kepada Kabar6.com.

Pantauan Kabar6.com di lokasi PITT tampak para pedagang hari ini menjalankan aksinya dengan bersuka ria yang diiringi dengan musik dangdut.(don)




Ini Peran 6 Tersangka Penganiaya 2 Sejoli di Cikupa

Kabar6-Enam tersangka penganiayaan terhadap sepasang kekasih yang diduga berbuat mesum di oleh Polresta Tangerang di Kampung Kadu, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang telah diamankan oleh di Polresta Tangerang.

Adapun peran masing-masing tersangka T selaku ketua Rukun Tetangga (RT) setempat menggeledah, menyeret, menelanjangi dan memukul korban, A berperan memegang tangan, mencekik, menyeret, mengarak, dan memaksa korban R untuk membuka celana, S berperan memukul kepala R, membuka celana, menjambak, dan memukul kepala korban M, I berperan memegangi tangan kanan korban R saat dipukuli, sedangkan tersangka terakhir G yang merupakan ketua Rukun Warga (RW) menampar kedua korban.

Kapolresta Tangerang AKBP M. Sabilul Alif mengatakan telah menunjuk tim untuk melakukan penyidikan bahkann hingga persidangan nanti.**Baca Juga: Begini Pengakuan Warga Saat Dua Sejoli di Cikupa Dianiaya.

“Saya telah menunjuk penyidik yang sengaja saya sprinkan dari tahap awal bahkan sampai tahap persidangan nanti harus dikuti,’ ungkap Alif, Rabu (15/11/2017).

Untuk saat ini kondisi korban masih dalam perlindungan kepolisian, dikarenakan korban mengalami trauma yang cukup berat.(vero)




Begini Pengakuan Warga Saat Dua Sejoli Dianiaya di Cikupa

Kabar6-Warga di Cikupa tidak bisa berbuat apa-apa saat menyaksikan dua sejoli dianiaya sekelompok warga. R dan M dianiaya dan ditelanjangi setelah dituduh melakukan perbuatan asusila.

Salah seorang warga Kampung Kadu, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang yang enggan disebutkan namanya mengatakan dirinya bersama warga lainnya sebenarnya ingin menolong kedua korban. Saat itu, warga sekitar yang hanya melihat ketika kedua korban diarak ke rumah ketua Rukun Warga (RW).

“Saya lihat mereka lagi diarak sama warga yang ngamuk sambil dicopotin bajunya, saya kasihan sama korban tapi saya takut malah diamuk kalau saya tolong mereka,” ucapnya, Rabu (15/11/2017).**Baca Juga: Dianiaya Warga, 2 Sejoli di Cikupa Ini Ternyata Tidak Berbuat Mesum.

Kapolresta Tangerang AKBP M Sabilul Alif mengatakan saat itu, R datang ke kontrakan mengantarkan makanan kepada M di kontrakannya. Saat itu, datang sejumlah warga yang dikomandoi oleh Ketua Rukun Tetangga (RT).

“Tidak. Mereka tidak melakukan perbuatan mesum. Pada saat kejadian R mengantarkan makanan ke kediaman M yang tidak lama kemudian ketua RT datang dan langsung menggeledah dan menyeret korban, melakukan kekerasan serta memprovokasi warga untuk keluar dan merekam kejadian tersebut,” ujarnya.(vero)




Dianiaya Warga di Cikupa, 2 Sejoli Ini Ternyata Tidak Berbuat Mesum

Kabar6-Dua sejoli yang dianiaya warga di Cikupa, Kabupaten Tangerang ternyata tidak melakukan perbuatan mesum di kontrakan M.

Kapolresta Tangerang AKBP M Sabilul Alif mengatakan saat itu, R datang ke kontrakan mengantarkan makanan kepada M di kontrakannya. Saat itu, datang sejumlah warga yang dikomandoi oleh Ketua Rukun Tetangga (RT).**Baca Juga: Warga Diimbau Hapus dan Tidak Menyebarkan Video Penganiayaan 2 Sejoli di Cikupa.

“Tidak. Mereka tidak melakukan perbuatan mesum. Pada saat kejadian R mengantarkan makanan ke kediaman M yang tidak lama kemudian ketua RT datang dan langsung menggeledah dan menyeret korban, melakukan kekerasan serta memprovokasi warga untuk keluar dan merekam kejadian tersebut,” ungkap Kapolresta Tangerang, Rabu (15/11/2017)

Sejauh ini, pihaknya. lanjut Alif telah menahan enam tersangka dalam kasus penganiayaan ini.(vero)




Warga Diimbau Tidak Menyebarkan Video Penganiayaan 2 Sejoli di Cikupa

Kabar6-Polresta Tangerang mengimbau kepada warga untuk menghapus dan tidak menyebarkan video dua sejoli yang dianiaya di Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Kapolresta Tangerang AKBP M Sabilul Alif meminta agar semua warga yang merekam dan memiliki video penganiayaan tersebut untuk menghapus dah tidak menyebarkan lagi ke warga lainnya.**Baca Juga: 2 Sejoli Korban Penganiayaan di Cikupa Ikut Program Nikah Massal.

“Saya sudah mengatakan kepada warga sekitar yang memiliki video tersebut untuk menunjukan handphonenya kepada saya bahwa video tersebut telah dihapus,’ ujar Alif, Rabu (15/11/2017).

Pihaknya juga meminta bantuan kepada kepala desa untuk mengungkap siapa saja yang mengambil video saat kejadian tersebut. Menurutnya, pelaku yang tidak lain ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Keduanya pun tidak mengetahui siapa saja yang mengambil video pada malam itu karena kondisinya gelap.(vero)




Perampok Minimarket di Pondok Cabe Juga Diburu Polres Depok

Kabar6-Komplotan perampok minimarket di Pondok Cabe VI Jalan Terbang Layang RT5/2 Kelurahan Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ternyata telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) di Polres Depok.

Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto mengatakan keempat pelaku juga membobol minimarket di Jalan Raya Tapos Nomor 51 RT02/12 Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos, Kota Depok pada 1 November 2017 lalu.**Baca Juga: Ini Teknik Penghilang Jejak Ala Perampok Minimarket di Pondok Cabe.

Pihaknya juga telah mengantongi bukti rekaman Camera Circuit of Television (CCTV) saat keempat pelaku beraksi membobol minimarket di Depok. Para pelaku juga menggunakan mobil yang sama yakni Daihatsu Xenia B 1437 SYM.

“Komplotan ini menggasak 155 slop rokok senilai Rp32.550.000, dan 207 box susu berbagai merek senilai Rp45.600.000, dan satu unit DVR senilai Rp2 juta,” paparnya.(az)




2 Sejoli Korban Penganiayaan di Cikupa Ikut Program Nikah Massal

Kabar6-Dua sejoli yang dituduh melakukan perbuatan mesum dan mendapat tindakan penganiayaan di Kampung Kadu, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang ternyata telah berpacaran cukup lama.

Rencananya akhir tahun ini M (20) dan R (28) akan melangsungkan pernikahan, dan seluruh keluarga telah mengetahuinya.**Baca Juga: Polresta Tangerang Siap Fasilitasi Pernikahan 2 Sejoli Korban Penganiayaan di Cikupa.

“Mereka memang sudah berpacaran dan akan memiliki rencana untuk menikah akhir tahun ini, anggota keluarga mereka juga sudah mengetahuinya,” ungkap Kapolresta Tangerang AKBP M Sabilul Alif , Rabu (15/11/2017).

Polresta Tangerang siap menikahkan M dan R dalam progam nikah masal yang akan diadakan dua minggu lagi dan diikuti oleh 104 orang. Kapolresta Tangerang sendiri yang akan menjadi saksi dalam pernihakan tersebut.

“M dan R siap dinikahkan di program nikah masal yang diadakan oleh Polresta Tangerang dua minggu lagi, dan saya sendiri yang akan menjadi saksinya,” ujarnya.(vero)




Pemkab Tangerang Tingkatkan Akses Sanitasi di Sekolah

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang serius dalam meningkatkan akses sanitasi dan air minum masyarakat Kabupaten Tangerang. Keseriusan tersebut diwujudkan dengan program Sanitasi Berbasis Sekolah (Sanisek).

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan Sanisek sangat penting agar generasi muda berperilaku hidup sehat dan bersih. Untuk itu, program sanitasi tersebut dimulai dari sekolah.

“Bagaimana anak-anak kita belajar dengan baik dan menjadi generasi bangsa yang unggul apabila belajar di dalam lingkungan yang tidak sehat dan kondisi yang kotor,” ucap Zaki saat Advokasi Horizontal Learning Sanitasi Sekolah di Hotel Atria Tanggerang, Rabu (15/11/2017).**Baca Juga: Polresta Tangerang Siap Fasilitasi Pernikahan 2 Sejoli Korban Penganiayaan di Cikupa.

Dalam forum tersebut selain mengupas berbagai persoalan tentang sanitasi sekolah juga diadakan ikrar dalam suatu deklarasi yang dinamakan Deklarasi Tanggerang. Dalam deklarasi tersebut, seluruh Kepala Daerah mendeklarasikan kesadaran menyediakan sanitasi yang bersih dan sehat di sekolah secara berkelanjutan.

“Karena semua sekolah harus memiliki akses pada air yang aman, sarana jamban sekolah yang terpisah, terpelihara dengan baik dan berfungsi, serta fasilitas cuci tangan dengan air mengalir dan tersedia sabun,” ujar Zaki yang menjadi narasumber bersama Bupati Malang, Serang, dan Wakil Walikota Samarinda.

Deklarasi ini merupakan komitmen untuk mendorong terpenuhinya hak anak untuk mendapatkan akses air sanitasi dan kebersihan yang aman dan layak di sekolah. Mendorong terlaksananya program sanitasi sekolah yang komprehensif.(mer)




Ini Teknik Penghilang Jejak Ala Perampok Minimarket di Pondok Cabe

Kabar6-Komplotan rampok minimarket Pondok Cabe VI Jalan Terbang Layang RT5/2 Kelurahan Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tergolong rapi dalam menjalankan aksinya.

Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho mengatakan setiap aksinya, para pelaku membobol peralatan yang mendukung pengoperasian Camera Circuit of Television (CCTV).**Baca Juga: Ini Identitas Komplotan Rampok Minimarket di Pondok Cabe.

“Setiap menjalankan aksinya, pelaku menggunakan teknik penghilang jejak dengan cukup baik,” ungkap Alexander menjelaskan, Rabu (15/11/2017).

Alexander mengatakan sebelum beraksi, para pelaku mematikan sumber aliran listrik ke CCTV berupa saklar yang ada di depan toko. Pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa mesin penyimpan data CCTV dan recorder.

“Kami menyarankan kepada pemilik toko untuk menambah keamanan dengan CTV yang dilengkapi sumber daya cadangan seperti Uninterruptible Power Source (UPS),” tambahnya.(az)