1

Duh, Jatah Sepatu Pelajar Paskibraka Tangsel “Ngoplak”

kabar6.com

Kabar6-Proses fasilitasi persiapan bagi pelajar terbaik yang tergabung dalam kelompok Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kedepannya mesti diperbaiki. Evaluasi dan lembenahan secara kolektif perlu dilakukan menyusul adanya keluhan.

Berdasarkan informasi di lapangan, keluhan pertama tentang pengadaan barang berupa sepasang sepatu yang telah menjadi jatah bagi setiap anggotanya. Ada sejumlah pelajar anggota Paskibraka 2018 Kota Tangsel mendapatkan sepatu yang dipakai terasa ngoplak atau ukurannya kebesaran.

“Cuma ada dua pasang sepatu. Kemarin udah selesai masalah itu,” kata Abrar Fari, anggota Bidang SDM Purna Paskibra Indonesia Kota Tangsel ditemui kabar6.com di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kamis (16/8/2018).

Ia jelaskan, nomor ukuran sepatu jenis kets dan pantofel seringkali berbeda.
Adapun ketidakcocokan nomor sepatu pantofel anggota Paskibra laki-laki kemaren karena pemiliknya biasa memakai ukuran 44.

“Tapi yang didapat 45. Ya udah ditukar lagi, persoalan teknis kecil itumah,” jelas Abrar.

Para pelajar anggota Paskibara juga mengeluhkan sejak pemusatan latihan dipindahkan saat memasuki pekan terakhir. Mereka tidak pernah mendapatkan pake menu makan siang.**Baca juga: Blangko KIA di Tangsel Baru Tercetak 866 Keping.

Ditanya soal itu Abrar tak menampik. Peserta setiap harinya telah mendapatkan jatah makan pagi dan malam dari hotel penginapan. “Ya kalau siang di sini snack,” singkatnya.(yud)




Blangko KIA di Tangsel Baru Tercetak 866 Keping

kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menargetkan terhitung mulai 2019 mendatang layanan penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA) sudah rampung.

Dokumen kependudukan itu wajib dimiliki oleh setiap anak usia 0 sampai dengan 17 tahun kurang sehari.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel, Dedi Budiawan mengatakan, KIA merupakan dokumen identitas untuk diberikan bagi setiap anak yang difasilitasi oleh negara.

Pihaknya mencatat di wilayah pemekaran ini anak usia 0-18 tahun ada sekitar 355.296 orang.

“Mulai diterbitkan tahun 2018, sampai dengan saat ini yang tercetak 866 keping,” ungkapnya saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (16/8/2018).

Dedi mencanangkan tahun depan semua anak-anak di Kota Tangsel yang berusia di bawah 17 tahun sudah harus memiliki KIA. Jumlahnya berkisar 350 ribu orang anak.

Menurutnya, Tahun Anggaran 2018 ini disediakan 130 ribu keping blangko yang sumber dana pengadaannya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah setempat.

“Dan 40 ribu keping blanko KIA dari APBN,” ujarnya. Dedi menambahkan, persyaratan untuk membuat dokumen KIA sangat mudah.**Baca juga: MUI Nyatakan Ajaran Kerajaan Ubur-Ubur Sesat.

“Cukup KK ORTU dan Akta Kelahiran anak yang bersangkutan,” tambahnya.(yud)




7 Pengeroyok Siswa SMK Negeri 4 Tangerang Diringkus Polisi

Kabar6-Tujuh pemuda diringkus tim Resmob Polsek Tangerang setelah melakukan pengeroyokan kepada seorang siswa SMKN 4 Tangerang bernama Teddy Hermawan (17).

“Pelaku bernama NT (15), TS (17), AW (16), AB (16), SM (17), AK (15) dan MF (16). Dari hasil introgasi terhadap ke enam pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan pengeroyokan terhadap Teddy dengan menggunakan senjata tajam,” ujar Kapolsek Tangerang, Kompol Ewo Samono, Kamis (16/8/2018).

Kronologis kejadian bermula pada Selasa (14/8/2018) sekitar pukul 09.00 Wib, Tim Resmob Polsek Tangerang mendapat informasi bahwa terjadi pengeroyokan di Jalan Benteng Betawi.

“Jadi korban sedang bersama temannya, kemudian di datangi pelaku dan langsung dikeroyok. Pada mulanya tersangka NT yang tertangkap, kemudian kami lakukan pengembangan hingga akhirnya kami berhasil menangkap enam pelaku lainya,” katanya.

Setelah dilakukannya introgasi para pelaku mengakui masing-masing perannya. Tersangka TS mengakui telah membacok korban Teddy sebanyak satu kali pada bagian tengah punggung dengan menggunakan sebilah celurit. Tersangka AW mengakui telah membacok korban satukali pada bagian kaki sebelah kanan dengan menggunakan sebilah penggaris mistar. AB telah membacok di daerah punggung sebelah kiri korban menggunakan mistar, MS dan MF mengaku telah menyiram korban dengan air keras pada bagian mata sebelah kiri, sedangkan AK mengaku telah membawa sebilah celurit saat di TKP.

Untuk saat ini para pelaku masih dalam pemeriksaan oleh anggota Reskrim Polsek Tangerang, sedangkan korban dirawat di RSUD Kota Tangerang.(Res)




Duh, Patahan Median Jalan Ciputat Ditutup Pakai Bambu dan Tali

Kabar6-Pemberlakuan sistem buka tutup di sepanjang Jalan Ir H Djuanda, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) perlu dibenahi secara serius. Berdasarkan pengamatan kabar6.com, di koridor yang populis disebut Jalan Raya Ciputat itu ada sebanyak 13 titik patahan median jalan penghubung serta putaran arah atau U-Turn.

Hal itu dikhawatirkan dapat menambah angka kasus kecelakaan lalu lintas karena beberapa titik ditutup peralatan seadanya. Antara lain di depan perumahan Cirendeu Permai ditutup pakai road barrier plastik fibber; Sandratex ditutup pakai rantai besi.

“Tuh lihat, bahaya kan karena banyak motor yang nekat nerobos. Padahal mobil dan motor enggak ada yang mau pelan,” kata Eko Purwanto, warga RT 002 RW 06, Kelurahan Rempoa, sambil menunjuk ke arah pengemudi ojek online yang potong jalan dengan cara mengangkat rantai besi, Kamis (16/8/2018).

Berikutnya titik patahan median koridor jalan di depan kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta ditutup pakai galah bambu; Jalan Gunung Raya ditutup permanen pakai road barrier beton; komplek perumahan dosen UI dibuka total.

Depan ISCI atau showroom Kawasaki ditutup permanen pakai road barrier beton; jalan menuju Kertamukti ditutup pakai portal besi dan road barrier; kampus UIN Jakarta ditutup permanen pakai road barrier beton; RS UIN ditutup permanen pakai road barrier beton, rantai besi dan portal besi.

Kemudian di drpan Jalan Legoso sistem buka tutup dipasang galah bambu dan tali tambang; Mapolsek Ciputat ditutup permanen pakai road barrier dan tali tambang; Pusdiklat Kementerian Agama RI ditutup pakai rantai besi.**Baca Juga: Polsek Karawaci Ringkus Pengedar Sabu.

Penutupan patahan jalan yang menggunakan alat seadanya memudahkan pengguna jalan tidak disiplin sehingga membahayakan keselamatabln. Seperti yang terjadi di depan Jalan Legoso. Saat seorang pedagang rujak buah membuka tali rapia penutup jalan akhirnya diikuti kerumunan pengendara motor yang memotong jalur lintasan.

“Kemaren udah ngomong ke petugas Dishub, ada empat orang kemari. Saya bilang, kalau mau dibuka ya buka atau mau ditutup ya tutup sekalian,” tegas Eko.(yud)




Polsek Karawaci Ringkus 1 Pelaku Pengedar Sabu

Kabar6-Seorang pengedar sabu diringkus oleh Unit Reskrim Polsek Karawaci. Pelaku diringkus setelah mendapat laporan dari warga

“Pada Rabu, pukul 12 malam. Unit Reskrim melakukan penangkapan terhadap tersangka Gembul (24) di Jalan Dago Kawasan Industri Gandasari, Jatiuwung, Kota Tangerang,” ujar Kapolsek Karawaci, Kompol Abdul Salim, Kamis (16/8/2018).

Bermula pada saat tim Buser Polsek Karawaci sedang melakukan observasi wilayah, petugas mendapat informasi dari masyarakat bahwa di depan Pabrik Inti Roda sering di jadikan transaksi narkotika oleh pelaku dengan ciri-ciri tertentu.

“Kemudian kami langsung mengecek kebenaran tersebut,” katanya.

Kemudian di tempat tersebut ditemukan salah seorang tersangka dengan ciri-ciri yang dimaksud. Kemudian pada saat dilakukan penggeledahan ditemukan satu paket narkotika yang dibungkus menggunakan kertas bekas transfer yang diletakan di box depan sepeda motor.

“Kemudian kami lakukan pengembangan ke kontrakan tersangka di daerah Cibodas dan di temukan lagi barang bukti,” paparnya.**Baca Juga: Kadispora Tangsel Tak Hadir Dalam Pengukuhan Paskibraka 2018.

Di rumah kontrakan tersangka ditemukan sepuluh paket sabu dengan berat masing-masing 5,62 gram yang disimpan dalam kardus Handphone Xiaomi, timbangan digital, plastik klip, dan dua alat hisap yang terbuat dari botol kaca.

“Kemudian tersangka beserta barang bukti dibawa ke Polsek Karawaci guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” tandasnya.(Res)




Warga Perumahan Graha Mutiara Permai 2 Tolak PT Tire Oil Indonesia

kabar6.com

Kabar6-Sejumlah warga Perumahan Graha Mutiara Permai 2 (GMP 2) di kampung Teriti, Desa Karet, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang menolak PT Tire Oil Indonesia (TOI) kembali beroperasi.

Pasalnya, asap dari aktivitas peleburan ban bekas PT TOI mencemari lingkungan sekitarnya.

Salah seorang warga perumahan GMP 2, Ali Apan mengatakan, pabrik peleburan ban bekas milik PT TOI yang berdiri di lingkungan warga kembali beroperasi setelah ditutup akibat digrudug warga sekitar yang merasa tergangu asap dari aktivitas pabrik peleburan ban bekas tersebut.

Menurut Ali, penolakan warga GMP 2 meyingkapi beroperasinya pabrik peleburan ban bekas, dengan cara mendatangi Kepala Desa (Kades) Karet Bambang Herman Susilo untuk menayakan kenapa pabrik kembali beroperasi.

“Kami tanya kepada Pak Bambang kenapa pabrik peleburan ban bekas kembali beroperasi. Pak bambang bilang tidak tahu. Akhirnya, kami mendatangi pabrik ban bekas untuk berhenti beroperasi,” kata Ali, Rabu(15/8/2018).

Ali menuturkan, saat petama kali warga menolak aktivitas pabrik peleburan ban bekas yang akhirnya pihak PT TOI menutup aktivitas pabrik, pemilik pabrik berjanji tidak akan membuka aktivitas produksi peleburan ban bekas sesuai dengan surat pernyataan yang didandatangani oleh Manajeman Rini Irwan pada tanggal 3 Juni 2017 dihadiri oleh aparatur Desa Karet, anggota Polsek Sepatan, dan aparatur Kecamatan Sepatan.

“Kami meminta ke PT TOI untuk mematuhi surat pernyatan yang dibuat untuk mengehentikan aktivitas pabrik,” tuturnya.

Ali menegaskan, bila PT TOI tidak mengehentikan aktivitas pabrik, warga akan melaporkan ke penegak hukum dengan tuduhan dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan Pencemaran Lingkungan agar PT TOI menghentikan aktivitas produksi peleburan ban yang mengagu pernapasan warga sebab asap dari aktivitas PT TOI menimbulkan bau meyengat ke lingkungan warga.

“Informasinya, pada Kamis (16/8/2018). Pemilik PT TOI akan bermusyawarah dengan waga untuk membahas beroperasinya pabrik dia. Meski pemilik TOI meminta warga untuk meyetujui beroperasinya aktivitas peleburan ban. Kami akan menolak. Bila ngotot. Kami akan melaporkan ke penegak hukum,” tegasnya.

Ali menambahkan, sebetulnya warga memiliki toleransi ke pihak PT TOI untuk tetap berinvestasi di Kecamatan Sepatan. Asalnya, pihak PT TOI tidak memproduksi peleburan ban sebab asap aktivitas peleburan ban mengagu warga.

“Bila PT TOI bisa mengganti aktivitas produksi dengan lain selain peleburan ban. Warga setuju,” pungkasanya.

Sementara itu, Ketua RW 8 Desa Karet, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang Muhammad Surno mengatakan, sejumlah warga kembali bereaksi menolak dengan kembali beraktivitasnya pabrik peleburan ban bekas milik PT TOI.

“Saya juga tidak tahu, kenapa pabrik peleburan ban kembali beroperasi. Padahal, warga sudah dari dulu menolak,” singkat Surno, Kamis, (16/8/2018).

Dihubungi terpisah, Pengacara PT TOI Bernat Siregar mengakui tidak mengetahui pabrik peleburan ban bekas milik PT TOI di Kampung Teriti, Desa Karet, Kecamatan Sepatan kembali beroperasi.

Pasalnya, dirinya sejak berupaya melakukan mediasi antara warga dan pemilik PT TOI sekitar Agustus 2017 lalu sudah tidak terlibat kembali, meski pemilik PT TOI pernah meminta dirinya menjalankan pabrik peleburan ban bekas ditengah penolakan warga.**Baca juga: Kadispora Tangsel Tak Hadir Dalam Pengukuhan Paskibraka 2018.

“Saya pernah sampaikan ke pemilik PT TOI untuk meyelasikan dulu dengan warga sebelum kembali beroperasi. Jadi bila saat ini, PT TOI kembali beroperasi. Itu diluar sepengetahuian saya,” pungkasnya.(Ver)




Kadispora Tangsel Tak Hadir Dalam Pengukuhan Paskibraka 2018

Kabar6-Sepanjang kegiatan prosesi pengukuhan 50 pelajar yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2018 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berbeda dari biasanya. Sosok pejabat tinggi daerah yang juga selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) program dan kegiatan tersebut tak kelihatan batang hidungnya.

Meski tanpa disaksikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangsel, Entong Wiwi Martawijaya, acara pun tetap berjalan sesuai jadwal. Periode sebelumnya setiap kegiatan pengukuhan Paskibraka langganan diselenggarakan di Gedung Graha Widya Bhakti Puspiptek, Muncul, Kecamatan Setu.

“Saya sangat mengapresiasi anak-anak yang sudah berlatih tekun dan disiplin yang tinggi,” ungkap Walikota Airin Rachmi Diany, di lantai 4 gedung aula Balaikota Tangsel, Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat, Rabu (15/2018) petang.

Menurutnya, bertepatan dengan detik-detik proklamasi peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 puluhan pelajar terbaik itu akan menjalankan dharma baktinya mengibarkan serta menurunkan sang saka bendera Merah Putih di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, pada Jum’at besok.

Pada rangkaian sesi acara sakral, Damaris Salsabila, pelajar asal MAN Insan Cendikia Serpong, didaulat untuk secara simbolis mencium bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Menjadi anggota Paskibraka itu merupakan tugas mulia. Kebanggaaan serta prestasi tak ternilai harganya,” ujarnya.**Baca Juga: Warga Serang Tolak Pendiri Kerajaan Ubur-ubur Kembali ke Rumahnya.

“Mari adik-adik ku yang tercinta semuanya, tularkan energi positif ini kepada seluruh teman-teman di sekolah maupun di rumah masing-masing,” tambah Airin berpesan disaksikan pelatih, senior atau alumni yang sekarang bernaung dalam lembaga Purna Paskibraka Kota Tangsel.

Mereka pengurus dan anggota Purna Paskibraka sebelumnya pernah ikut terlibat dalam prosesi upacara 17 Agustus di Kota Tangsel. Juga dihadiri tamu undangan pejabat Muspida dari unsur sipil, TNI/Polri, Kejaksaan Negeri di wilayah hukum Kota Tangsel, serta para orangtua, saudara dan kerabat terdekat pelajar Paskibraka 2018.(yud)




Pabrik Cat di Cisoka Diduga Belum Kantongi Izin

Kabar6-Pabrik cat di Kampung Kecok, Desa Jeungjing, Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang diduga tidak mengantongi izin.

Dicky, salah seorang warga mengatakan PT Nippon Sentosa perusahaan cat itu diduga tidak memiliki izin prinsip apalagi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Untuk itu, tegas Dicky, ia minta instansi terkait untuk menindaklanjuti perusahaan yang bergerak di bidang cat tersebut.**Baca Juga: Dari Burung Hingga Mancing, Ini Hobi Pendiri Kerajaan Ubur-ubur.

Tapi sayangnya, lanjut Dicky lagi, hingga saat ini perusahaan tersebut masih belum jelas kapan akan dilakukan penindakan oleh yang berwewenang. Pasalnya informasi yang didapatkan bahwa perusahaan itu sudah mendapatkan teguran dan peringatan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Tangerang.

“Kalau melanggar atau belum memiliki Perizinan tutup dulu, sebelum izin-izin dan legalitas lainnya lengkap,” tandasnya. (Bam)




Floating Island, Dessert Asal Perancis Nan Eksotis

kabar6.com

Kabar6-Île Flottante atau yang lebih populer sebagai Floating Island, adalah dessert asal Perancis yang cukup terkenal secara global.

Desert eksotis dengan rasa unik ini merupakan salah satu menu khas di Hotel Mercure Serpong Alam Sutera, Tangerang Selatan (Tangsel).

“Dessert yang sederhana namun eksotis dalam penyajiannya ini memiliki rasa yang unik. Jika berada di Perancis, sangat mudah untuk mendapatkan dessert Île Flottante, karena sebagian besar cafe-cafenya menjual dessert jenis ini,” kata Imelda selaku Public Relation Hotel Mercure, Alam Sutera.

Seperti namanya, Floating Island, terdiri dari meringue yang disajikan dengan buah-buahan segar, pudding, dan creme anglaise atau vanilla custard.

Île Flottante adalah makanan penutup yang sangat ringan karena tidak terlalu manis.

“Waktu yang tepat untuk menyantap Île Flottante ialah ketika baru saja dibuat dan disajikan dingin,” ungkap Imelda.

Selain itu, Île Flottante juga dapat dikonsumsi setiap saat, tetapi biasanya tidak dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk sarapan.

Karena idealnya, Île Flottante disajikan setelah makan namun juga dapat dinikmati sendiri dengan atau tanpa makan terlebih dulu.

Île Flottante telah menjadi makanan penutup yang populer di Perancis untuk waktu yang lama.

Beberapa restaurant melayani hidangan Île Flottante ini dengan saus karamel dan almond, ada juga yang lebih suka disajikan terpisah.

Rasanya lebih lezat ketika puding vanila dibasahi di atas meringue. Kacang karamel juga dapat menjadi hiasan tambahan untuk makanan penutup ini.

Bagi Anda yang penasaran dengan bentuk dan rasanya, tak perlu jauh-jauh ke Perancis.**Baca juga: Kungpao Chicken, Menu Best Seller di Rice Bowl Mini Gading Serpong.

Hidangan Île Flottante ini dapat dinikmati di Restoran Mint & Pepper, Mercure Serpong Alam Sutera.

“Pengunjung juga bisa memesannya lebih awal agar tidak menunggu terlalu lama,” ujar Imelda. (res)




Perlu Sinergitas Pelaku Usaha Wujudkan Kota Layak Investasi

kabar6.com

Kabar6-Kota Tangerang dikenal dengan julukan kota seribu industri sejuta jasa. Dimana, kurang lebih terdapat 2800 perusahaan dan 300 ribu tenaga kerja yang tersebar di wilayah kota Tangerang. Sehingga, diperlukan sinergitas dari pelaku usaha dalam mewujudkan Kota Layak Investasi.

Hal itu diungkapkan Wakil Walikota Tangerang Sachrudin, saat penutupan acara sosialisasi peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan dan jaminan sosial tenaga kerja 2018, Ruang Akhlakul Karimah, Puspemkot Tangerang, Rabu (15/8/2018).

“Masyarakat memerlukan pemahaman kaitan perindustrian, agar industri yang ada di Kota Tangerang berlangsung harmonis karena semua ada undang-undangnya,” kata Sachrudin.

Acara yang dihadiri 100 peserta dari perwakilan pengusaha dan serikat pekerja itu, Sachrudin mengharapkan masyarakat khususnya tenaga kerja, menyambut baik dan memanfaatkan undang-undang yang ada demi kesejahteraan bersama.

“Karena semua ada peraturannya. Untuk itu, perlu diketahui pemerintah terus memberikan perhatian baik kepada pengusaha maupun tenaga kerja sehingga tidak dibeda-bedakan,” terang Sachrudin.

Semua perusahaan yang ada di Kota Tangerang dapat melebarkan sayap agar perusahaannya menjadi semakin besar, sehingga dapat menciptakan lowongan kerja dan menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi.

Hal ini, menurut Sachrudin, sejalan dengan program Kota Tangerang sebagai kota Layak Investasi.**Baca juga: Sambut HUT RI Ke-73, Walikota Tangerang Imbau Masyarakat Gelar Doa Bersama.

Untuk menciptakan harmonisasi industrial, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengalokasikan anggaran untuk sosialisasi undang-undang industri dan jaminan sosial itu.

“Harapan dari sosialisasi ini, masing-masing pihak mengetahui dan dapat menjalankan industri sesuai dengan undang-undang, sehingga konflik atau perselisihan bisa kita minimalisir dan dapat dihindari karena sasarannya adalah kesejahteraan masyarakat,” papar Sachrudin.

Dalam kesempatan itu juga, Sachrudin mengharapkan para pengusaha dan serikat pekerja serta seluruh pelaku usaha untuk dapat saling memahami peraturan masing-masing dan menjalankan hak serta kewajibannya.

“Dengan begitu, kelangsungan pekerja dan pengusaha yang harmonis, dinamis dan berkeadilan dapat terwujud dan situasi industri kota ini dapat kondusif,” pungkasnya. (fit/hms)