1

Pemkab Tangerang Minta Ahli Waris SDN Kiara Payung Sabar

Kabar6.com

Kabar6-Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tangerang, mengakui lahan SD Negeri Kiara Payung di Kampung Kayu Item, Desa Kiara Payung, Kecamatan Pakuhaji bukan sengketa. Pengadilan Negeri Tangerang dan Pengadilan Tinggi Banten putuskan bahwa ahli waris pemilik sah.

“Jadi dalam putusan awal tahun 2020 putusan ini mengatakan bahwa tanah yang ada di SDN Kiara payung sah milik ahli waris. Itu putusan pengadilan kita harus menerima putusan itu,” kata Kepala BPKAD Kabupaten Tangerang, M. Ridwan, Rabu (27/10/2021).

Pemkab Tangerang, ia terangkan, tengah berproses untuk membayarkan lahan bidang sekolah tanah milik ahli waris tersebut. Sekarang hanya tinggal proses penggantian.

Ridwan menyebutkan, dalam amar putusan pengadilan tidak disebutkan nilai berapa yang harus diganti. Tapi disebutkan bahwa proses sesuai ketentuan yang berlaku.

“Berati harus sesuai dengan proses pengadaan dan lainnya. Jadi ahli waris harus bersabar,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Tangerang sedang berusaha membayarkan nilai lahan berdasarkan perhitungan tim apraisal. Pemkab Tangerang juga tidak dapat segera langsung membayarkan lahan dengan cepat.

“Putusan pengadilan itu dikeluarkan saat APBD tahun 2021 diadakan. Sehingga belum ada anggaran buat proses pengadaan itu. Maka bukan Pemda mendiamkan dan tidak memperhatikan hak – hak ahli waris. Tapi momentum menambahkan kegiatan baru, hanya ada di proses ABT (Anggaran Belanja Tahunan) perubahan. Dan baru kita susun kemarin dan baru Senin kemarin,” jelasnya.

Ridwan bilang, dalam aturan Pemerintah lanjut Ridwan, pembayaran atas lahan yang akan dimanfaatkan negara itu, harus berdasarkan perhitungan dari pihak ketiga (tim apraisal).

“Disitu sudah diamanatkan untuk menilai tanah tersebut, untuk bisa kita ketahui berapa nilai yang harus diganti sama Pemda. Pihak lawyer dan ahli waris sudah kita jelaskan soal itu. APBD bukan seperti uang pribadi dan ada ketentuan yang harus diikuti,” jelas dia.

Dia menyebutkan, dalam pertemuan dengan ahli waris dan pengacara ahli waris sebelumnya, sudah dijelaskan mengenai mekanisme pembayaran lahan tersebut, namun pihak ahli waris malah menyegel lahan tersebut.

“Ahli waris tidak mengerti dan meminta Oktober sudah dibayarkan, jika tidak mau ditutup. Ya itu hak Anda, saya tidak bisa menghalanginya. Hanya saya menyayangkan, puluhan tahun sekolah ini berdiri demi anak bangsa bukan demi kepentingan siapa – siapa kok sekarang ahli waris segitu ngotot nya. Kok engga ada pihak yang meredam itu,” ungkapnya.

**Baca juga: Ahli Waris Segel Gedung SDN Kiara Payung di Pakuhaji

Atas kejadian itu, dirinya juga telah melaporkan kejadian tersebut ke nupati dan sekretaris daerah. Agar menjadi perhatian pemerintah agar segera diselesaikan.

“Ya sudah saya sudah melaporkan itu pada pak Sekda dan pak Bupati juga sudah paham tentang itu. Pokoknya kita tidak bisa melakukan pembayaran sebelum itu dinilai,” terang Ridwan.(yud)




Ahli Waris Segel Gedung SDN Kiara Payung di Pakuhaji

Kabar6.com

Kabar6-Ahli waris pemilik lahan menyegel SDN Kiara Payung, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Pihak sekolah dilarang melakukan kegiatan belajar mengajar sampai pemerintah daerah membayar penggantian lahan.

Terpampang spanduk bertuliskan dasar hukum atas putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor: 1103/Pdt.G/2019/PN.TNg, tertanggal 09 Juni 2020 dan Pengadilan Negeri Banten Nomor: 151/Pdt/2020/PT. Btn, Tanggal 15 Januari 2021 yang telah dikuasakan kepada Law Firm S A Tanjung dan Fahri.

“Perkaranya sendiri sudah dimenangkan oleh kami, ahli waris. Dalam sidang gugatan tahun 2019 dan putusan Pengadilan pada 9 Juni 2020 terkait hak kepemilikan lahan yang berdiri bangunan SDN Kiara Payung itu,” kata Muhidin, kuasa hukum ahli waris, Rabu (27/10/2021).

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah membangun gedung sekolah sejak 1984. Langkah penyegelan terhadap lahan pada bangunan SDN Kiara Payung itu, karena tidak adanya itikad baik terhadap putusan inkrah pengadilan.

“Dalam putusan itu isinya perbuatan melawan hukum. Selama ini kita juga merasa kecewa terhadap Bupati Tangerang, Bapak Zaki Iskandar, karena tidak taat dan patuh atas keputusan pengadilan itu,” jelasnya.

Objek lahan yang diperkarakan hingga putusan pengadilan itu, seluas 3000 meter persegi. Hingga saat ini, pihak Pemkab Tangerang, juga belum menindaklanjuti ketetapan hukum tersebut.

“Selama ini belum ada upaya dari pemda (pemerintah daerah) setempat terkait upaya pemanggilan ke ahli waris terhadap putusan dari pengadilan ini,” jelasnya.

**Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tangerang Capai 64 Persen

Orang tua siswa SDN Kiara Payung, Marlina, menyatakan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kabupaten Tangerang, yang tidak mampu menuntaskan polemik tersebut, hingga membuat kegiatan belajar mengajar putranya terganggu.

“Apalagi ini kan dibuka setelah ada pelonggaran, belajar tertunda. Saat mau mulai PTM, kenapa begini,” ujarnya.(yud)




Hampir Sebulan Dilaksanakan, PTM di Tangsel Nihil Positif Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Hampir sebulan pembelajaran tatap muka (PTM) dilaksanakan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Taryono memastikan tidak ada siswa yang positif Covid-19.

“Alhamdulillah (Positif Covid-19, red) tidak ada. Dan saat ini untuk antisipasi, kita lakukan swab antigen,” ujarnya kepada Kabar6.com, ditulis Jumat (8/10/2021).

Menurutnya, keberhasilan itu karena pihaknya melakukan PTM terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan konsisten.

Terlebih, Taryono menerangkan, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak guru, orang tua siswa, RT, RW, kelurahan, dan masyarakat setempat.

“Kerjasama dengan semua pihak guru, orang tua siswa, RT, RW, Kelurahan, dan masyarakat. Monitoring terus dilakukan oleh dinas dan pengawas secara ketat,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, dr. Alin Hendarlin Mahdaniar menjelaskan, saat ini memang kasus positif Covid-19 sudah mulai menurun.

**Baca juga: Ratusan Mahasiswa Aliansi KOMANDO di Tangsel Berangkat Aksi ke DPR RI.

Tetapi, menurutnya, pihaknya terus melakukan sample screening, terutama pihaknya kini berfokus kepada PTM di sekolah-sekolah di Kota Tangsel.

“Jadi sekolah-sekolah kita lakukan screening sample, jadi adalah untuk mendeteksi sekolah itu betul-betul aman, tidak ada yang tertular covid. Jadi lebih untuk menjaga keamanan anak-anak dan warga sekolah itu sendiri,” tutupnya.(eka)




Terjadi Penambahan, 69 Siswa dan Guru di Kota Tangerang Positif Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 53 sekolah yang telah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) telah dilakukan tes screening atau swab PCR Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang.

Dalam tes tersebut terdapat 2.683 sampel ditemukan 42 kasus baru terkonfirmasi positif dari 20 sekolah. Diketahui sebelumnya telah ditemukan 27 kasus dari 15 sekolah.

“Totalnya ada 69 warga sekolah terkonfirmasi positif dari 35 sekolah. Diantaranya dua guru, satu petugas TU dan 66 siswa. Semua ditemukan dalam kondisi tidak bergejala, dengan rata-rata ct valuenya diatas 35, artinya potensi pelurannya sangat rendah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraini, saat dikonfirmasi, Jumat (8/10/2021).

Dini menjelaskan dari hasil temuan Dinkes kasus konfirmasi positif ini dipastikan bukan klaster PTM terbatas. Pasalnya, yang ditemukan hanya satu kasus dalam satu kelas atau satu kasus dalam satu sekolah.

“Bahkan, hasil tracing kontak erat hingga 2 Oktober hanya ditemukan lima kasus. Tiga merupakan kontak erat keluarga dan dua kontak erat sekolah. Namun, itu semua dari alur tracing atau kontak erat yang berbeda-beda, tidak dalam satu jaringan kontak erat,” jelasnya.

Kata Dini, ini menjadi gambaran nyata, bahwa Kota Tangerang masih bisa menjalankan PTM terbatas dengan kondisi aman, dengan selalu menjaga protokol kesehatan. Mengaktifkan satgas sekolah dan satgas kelas ditambah rutinnya puskesmas melakukan pengamatan melalui lembar monitoring ke sekolah-sekolah.

Dini mengatakan hasil tracing paparan Covid-19 ditemukan kemungkinan paparan dari rumah, berpergian ke luar kota, interaksi sosial hingga ada yang berpergian ke mall.

“Sekali lagi ini bukan klaster PTM terbatas. Dukungan orangtua sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan pelaksanaan PTM terbatas. Untuk menjaga prokes di rumah dan lingkungan sekitar,” katanya.

Dini meminta bagi masyarakat Kota Tangerang khususnya pelajar dan anggota keluarga yang anggota keluarganya sudah mengikuti PTM terbatas, untuk segera mengikuti vaksinasi Covid-19.

**Baca juga: Penyebab Kematian Lima Orang dalam Gorong-gorong di Tangerang.

Sebab demikian, vaksinasi cukup memberikan gambaran dengan data yang akurat, bahwa dengan capaian vaksinasi yang tinggi positif rate PTM terbatas sangat kecil dan ct value yang cukup tinggi.

“Vaksinasi sangat mendukung PTM dan menjaga anak-anak Kota Tangerang dari paparan virus Covid-19 kategori berat. Mereka yang ditemukan terpapar kini hanya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” katanya.

Sebagai informasi, Dinas Kesehatan masih terus melangsungkan tracing swab acak di sekolah yang telah menerapkan PTM terbatas. Setelah itu, tracing acak akan terus berlangsung secara berkala sebagai bentuk dukungan PTM terbatas dan pencegahan dini terjadinya klaster sekolah. (Oke)




Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Kejar Target 100 Persen Pelajar Tervaksinasi

Kabar6.com

Kabar6-Persentase anak atau pelajar tervaksinasi di Kabupaten Tangerang sudah 76,80 persen. Namun begitu, Pemerintah Kabupaten Tangerang terus menggenjot penyelesaian vaksin untuk anak dan pelajar tersebut.

Dengan persentase tersebut, pihaknya pun melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, melakukan penambahan aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) dari yang sebelumnya 52 saat ini mencapai 163 sekolah khususnya jenjang SMP atau sederajat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Syaifullah mengatakan, penambahan itu berdasarkan hasil laporan sekolah, perihal siswa yang telah menjalani vaksinasi.

“Dari tanggal 13 September 2021 itu hanya 52 sekolah, sampai sekarang secara bertahap total 163 sekolah. Dimana, sekolah itu telah memenuhi syarat PTM dengan jumlah siswa yang divaksin itu sebanyak 60 persen,” katanya, Selasa, 28 September 2021.

Meski demikian, masih terdapat 28 sekolah jenjang SMP yang belum melaksanakan pembelajaran tatap muka.

“Masih ada yang belum PTM, karena belum memenuhi syarat, sehingga mereka secara full masih melakukan pembelajaran online atau dalam jaringan (daring),” ujarnya.

Lanjut dia dari total itu, juga terdapat 38,77 persen siswa atau anak pun belum mendapatkan vaksinasi dosis satu ataupun dua.

**Baca juga: Ini Persyaratan Untuk Mengajukan Jalan Perumahan Yang Rusak di Kabupaten Tangerang

Alhasil, pihaknya pun akan terus mengejar hingga 100 persen siswa atau anak tervaksinasi, dengan target jingga Desember 2021.(Vee)




148 Sekolah di Kota Tangerang Telah Gelar PTM

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 148 sekolah jenjang SMP telah dibuka oleh Pemkot Tangerang untuk dilakukan gelaran Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pemkot Tangerang melalui Dinas Kesehatan juga melakukan tes screening Covid-19 kepada para siswa dan guru mengantisipasi kluster Covid-19 di lingkungan sekolah.

Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Eni Nurhaeni mengatakan, pihaknya telah membuka sebanyak 148 sekolah telah menggelar PTM tersebut. Ratusan sekolah itu dibuka secara bertahap, dari tahap satu, tahap dua dan tahap ketiga.

“Kita sudah tiga tahap. Senin ini tahap ketiga ini 48 sekolah. Jadi total yang sudah dibuka 148 sekolah,” ujar Eni saat dihubungi wartawan, Senin (27/9/2021).

**Baca juga: Antisipasi Covid-19 Kluster Sekolah, Dinkes Skrining Siswa dan Guru

Eni mengatakan, total SMP yang ada di Kota Tangerang sebanyak 199 sekolah. Hingga saat ini 148 sudah dibuka. “Sisanya tahap empat,” katanya.

Dinas pendidikan, kata Eni, menyambut baik atas dilakukan screening Covid-19 bagi para siswa dan guru. Langkah tersebut sebagai antisipasi masuknya virus Covid-19 di lingkungan sekolah. Supaya PTM dapat berjalan lancar dan keselamatan siswa aman. “Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan bersama,” tandasnya. (Oke)




Universitas Pramita Indonesia Wisuda 289 Mahasiswa Secara Online

Kabar6.com

Kabar6-Universitas Pramita Indonesia wisuda sebanyak 289 mahasiswa yang dilakukan secara online dan juga drive thru, Sabtu (25/9).

“Saat drive thru dan di dalam auditorium ini pun, seluruh peserta wajib menerapkan protokol kesehatan,” kata Rektor Universitas Pramita Indonesia M. Arifin Daulay.

Menurutnya, hingga kini kampus tersebut telah meluluskan 5.956 sumber daya manusia terdidik atau jenjang S1 dan S2 dari beberapa Program Studi.

Arifin juga mengungkapkan, selama 27 tahun universitas berdiri, pihaknya telah menjawab kebutuhan generasi muda yang memerlukan kelangsungan pendidikan ke perguruan tinggi, sekaligus menyiapkan sumber daya manusia terdidik, unggul link and match dengan DUDIKA atau Dunia Usaha Dunia Industri dan Kerja di Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten khususnya.

Lalu, Rektor I Universitas Pramita Indonesia, Ednawan Prihana mengatakan, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholders internal dan eksternal, ada beberapa hal yang telah dilakukan kampus tersebut.

“Dalam bidang akademik, diantaranya mulai bulan Februari 2021, kami telah menerapkan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,” ujarnya.

**Baca juga: Targetkan 1.000 Dosis Sehari, Polsek Panongan Gelar Vaksinasi di Gang Bawel

Hal ini sebagai bentuk komitmen terhadap kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020.(Vee)




PTM Kota Tangerang, Dinkes Belum Ada Laporan Kluster Sekolah

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menyebutkan tidak ada laporan kluster Covid-19 atas dibukanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Tangerang. Dinkes pun berencana akan menggelar rapid tes bagi siswa yang telah mengikuti PTM tersebut.

“Belum. Insya Allah kita mau nyiapin rapid untuk uji tes ke semua. Sejauh ini belum ada. Kalau ada yang bergejala pasti dilaporin. Tapi kita upayanya mau swab, lagi disiapin,” ujar Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraini saat dihubungi wartawan, Jumat (24/9/2021).

Jika mendapatkan laporan terjadi kasus di sekolah, kata Dini, pihaknya akan langsung turun untuk mengecek dan langsung melakukan swab tes.

Selain itu, Dini menjelaskan pihaknya akan melihat wilayah yang masih adanya kasus atau mengambil sample sekolah yang banyak muridnya.

“Nanti saya lihat dulu. Kalau di Kota Tangerang kan belum semua yang PTM. Enggak semua gitu. Ada hitungannya lah,” katanya.

**Baca juga: Kejar Sekolah Tatap Muka, Pelajar SMPN 15 Kota Serang Divaksin

Meski demikian, pihaknya terus memantau protokol kesehatan yang dilakukan setiap sekolah. Namun, sejauh pemantauan yang dilakukan Dinkes sekolah yang menggelar PTM berjalan ketat.

“Termasuk ketat ya. Enggak penuh satu kelas, masih menjaga mereka,” tandasnya. (Oke)




Kejar Sekolah Tatap Muka, Pelajar SMPN 15 Kota Serang Divaksin

Kabar6.com

Kabar6 – Ratusan pelajar SMPN 15 Kota Serang di vaksin, untuk mempercepat terbentuknya herd immunity sekaligus bisa dilaksanakannya proses belajar mengajar di Ibu Kota Banten, untuk tingkat sekolah menengah pertama.

“Informasi yang kita dapat, ada 281 siswa yang di vaksin sinovac. Polsek Serang membantu pengamanan dan kelancarannya,” kata Kapolsek Serang, Kompol Bambang Wibisono, Rabu (08/09/2021).

Vaksinasi di gelar oleh Pemkot Serang, dibantu oleh personil Polri dan TNI. Seluruh instansi saat ini terus menggenjot vaksinasi, untuk mengejar herd immunity, sebagai salah satu cara melawan covid-19.

**Baca juga: Untirta Dan Relawan Kerjasama Di Bidang Pengabdian Masyarakat

Bambang bercerita, seluruh pelajar mendaftarkan diri dulu, kemudian diperiksa kesehatannya. Jika kondisi sehat, maka bisa segera di vaksin.

“Kita mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksin covid-19 dan penanggulangan penyebaran virus Covid-19,” jelasnya.(dhi)




Kisah SD Negeri di Tangsel Berbagi Gedung Dengan SMK

Kabar6.com

Kabar6-Kisah SD Negeri Jelupang 02 yang rela berbagi gedungnya dengan SMK Negeri 6 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang belum memiliki gedung sejak awal berdiri.

Humas SD Negeri Jelupang 02, Trisnawati menerangkan, sebelum dijadikan SMK Negeri 6, sebelumnya gedung tersebut merupakan gedung yang baru saja jadi pada tahun 2015.

Gedung SD seluas 2.000 meter persegi itu dipinjamkan untuk SMK Negeri 6 Kota Tangsel yang saat itu sangat membutuhkan, dan pembahasan itu dihadiri oleh Kepala Sekolah Syari serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Mathoda.

“Kebetulan memang waktu itu belum banyak dan belum butuh memakai gedung ini (SMK), jadi kosong gitu. Sekitar 2015-2016. Luas SD 2000 meter persegi,” ujarnya kepada Kabar6.com di SD Negeri Jelupang 02, Senin (6/9/2021).

Selama bersatu, Trisna menjelaskan, pihaknya dan SMKN 6 selalu membagi lapangan untuk keperluan olahraga, dan bersatu untuk kegiatan upacara rutin, hal itu terjadi sebelum Pembelajaran Jarak Jauh.

“Kalau untuk kegiatan dia (SMKN 6 Tangsel, red) mau olahraga jika memang butuh disini dia izin, ekskulnya juga, tapi jika ekskul juga biasanya dia di Gelora Hasan Ryka,” terangnya.

Menurutnya, walaupun satu kawasan dengan SMK Negeri 6 Kota Tangsel, pihaknya memiliki gerbang yang berbeda dengan tetangganya tersebut.

“Gerbang terpisah, kalau kantin kita nyatu, tapi kalau listrik fasilitas misah semua,” ungkapnya.

Menurutnya, pihaknya hingga saat ini belum lagi menerima siswa lebih dari yang sudah tercatat pertahunnya. Hal itu karena pihaknya kekurangan ruang kelas.

“Jadi kita menyesuaikan penerimaan murid pun menyesuaikan ruangan yang kosong, karena kalau nambah pun gak cukup ya jadi harus ada ruangan lagi,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Miris! Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah menumpang selama 6 tahun di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jelupang 02.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Lina Budiutami menerangkan, sekolah ini didirikan tahun ajaran 2015-2016, dan dari saat berdirinya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, pihaknya menumpang di SDN Jelupang 02.

Saat itu, diakui Lina, SMK ini dicanangkan oleh Wali Kota Tangsel pertama Airin Rachmi Diany menjadi sekokah berbasis Informasi dan Teknologi (IT) di wilayahnya.

**Baca juga: Miris! SMK Negeri Berbasis IT di Tangsel 6 Tahun Numpang Gedung

“Dulu (sekolah, red) ini adalah programnya Bu Airin untuk mendirikan SMK berbasis IT, pada saat itu Dinas Oendidikan nya pak haji Mathoda. Karena dari awal sudah ditunjukan oleh Dinas Pendidikan Tangsel, pada saat itu untuk menempati lahan yang kosong (di SDN Jelupang 02, red),” ujarnya kepada Kabar6.com di SMKN 6 Kota Tangsel, Senin (6/9/2021).(eka)