1

Sering Terbangun pada Malam Hari Berikan Efek Mood Buruk

Kabar6-Apakah Anda termasuk orang yang sering terbangun saat tengah malam? Sebuah penelitian baru menemukan bahwa sering terbangun dari tidur di malam hari dapat berbahaya bagi kesehatan fisik, seperti halnya kurang tidur.

Diungkapkan, sering terbangun saat tidur di malam hari, yang banyak terjadi pada petugas kesehatan seperti dokter dan suster dan para orangtua baru, adalah sama dengan hanya tidur selama empat jam di malam hari.

Pada penelitian tersebut, dilansir Womenshealthmag, para peneliti mengamati pola tidur para pelajar, yang diminta untuk menggunakan jam tangan untuk memonitor kapan mereka tidur dan kapan mereka bangun.

Peneliti meminta para pelajar untuk melakukan dua hal yaitu tidur nyenyak selama delapan jam di suatu malam dan tidur dengan keadaan sering terbangun keesokkan malamnya karena menerima empat telepon yang meminta mereka untuk menyelesaikan sesuatu hal sebelum kembali tidur.

Pagi hari setelah dua malam ini, para peneliti kemudian meminta para pelajar ini untuk menyelesaikan suatu tugas untuk mengukur kemampuan konsentrasi dan keadaan emosional mereka.

Hasilnya, satu malam dengan tidur yang terganggu (sering terbangun saat tidur) telah memberikan dampak negatif pada mood, kemampuan konsentrasi, dan fungsi kognitif (kemampuan berpikir).

Dugaan peneliti, sering mengalami tidur yang terganggu seperti ini dapat menimbulkan efek negatif dalam jangka panjang, sama seperti bila Anda kurang tidur dalam waktu yang lama. ** Baca juga: Ubah Junk Food Jadi Makanan Sehat dengan Cara Sederhana

Penelitian ini juga menemukan bahwa siapa saja dapat mengalami hal ini dan tidak tergantung pada usia serta pekerjaan mereka.(ilj/bbs)




Ubah Junk Food Jadi Makanan Sehat dengan Cara Sederhana

Kabar6-Makanan rendah-gizi (junk food) adalah istilah yang mendeskripsikan makanan tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi atau disebut juga nirnutrisi. Makanan nirnutrisi mengandung jumlah lemak yang besar.

Nah, bagaimana agar Anda tetap dapat menikmati junk food tanpa takut mengalami nirnutrisi? Salah satu solusinya adalah dengan memasak sendiri. Dilansir Magforwomen, berikut adalah cara sederhana mengubah junk food menjadi makanan sehat:

1. Ganti minyak
Untuk menggoreng jangan lagi menggunakan minyak biasa, tapi gantilah dengan minyak zaitun atau minyak spray. Cara ini akan membantu mencegah racun yang tidak perlu karena proses penggorengan dengan minyak akan berkurang. Semakin sedikit minyak yang masuk dalam tubuh, maka Anda akan menjadi lebih sehat.

2. Ganti beras
Kebanyakan orang makan junk food ditambahkan dengan nasi. Alhasil kalori yang masuk ke dalam tubuh akan semakin banyak. Solusinya, ganti beras Anda dengan beras merah.

3. Cukup putih telur
Kuning telur mengandung lebih banyak kalori dan lemak ketimbang putih telur. Jadi hindari bagian kuning telur di semua hidangan Anda. Bila merasa kurang karena hanya menggunakan putih telur, masih lebih baik Anda makan 2 butir telur yang diambil putih telurnya saja dibanding makan satu buah telur secara utuh.

4. Gunakan produk susu rendah lemak
Apabila Anda menggunakan produk susu dalam makanan Anda, maka ganti susu penuh lemak dengan susu skim. Cara ini juga membantu mencegah terlalu banyak kalori masuk ke dalam tubuh.

5. Tambahkan lebih banyak sayuran
Dengan cara ini akan membantu lebih banyak serat dan nutrisi yang masuk dalam tubuh Anda mengimbangi masuknya makanan tidak sehat.

6. Konsumsi air putih
Apabila Anda memang ingin mengonsumsi makanan tidak sehat ini, cukup yang tidak sehat dari makanannya saja. Jangan tambah dengan mengonsumsi minuman yang tidak sehat juga. Jadi bila Anda makan junk food maka cukup minum air putih yang membantu mengurangi kalori berlebihan masuk dalam tubuh. ** Baca juga: Benarkah Kerap Dengar Musik Lewat Earphone Sebabkan Tuli?

Mudah, bukan? (ilj/bbs)




Benarkah Kerap Dengar Musik Lewat Earphone Sebabkan Tuli?

Kabar6-Telinga manusia memiliki struktur dan fungsi yang luar biasa. Selain proses menghantarkan bunyi sehingga kita bisa mendengar, di dalam telinga terdapat proses pengurangan paparan bising. Secara otomatis, telinga memiliki kemampuan untuk meredam suara yang keras menjadi tidak bermasalah bagi pendengaran.

Meskipun demikian, telinga pun memiliki batas kemampuan untuk mendengar. Misalnya, untuk bunyi letusan senapan yang memiliki intensitas sekira 110 desibel, telinga hanya boleh terpapar tidak lebih dari 30 detik. Lebih dari itu, maka risiko terjadinya penurunan fungsi pendengaran atau trauma bising akan menjadi lebih besar.

Hal ini juga, dikutip dari Info Sehat, berlaku untuk pemakaian headset, earphone, MP3 atau MP4 player, dan perangkat pemutar musik portabel lainnya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Ghent, Belgia, yang dipublikasikan di jurnal Head & Neck Surgery, menunjukkan bahwa ketika alat pemutar musik digital yang disambungkan dengan earphone diputar pada volume optimal atau maksimal (intensitas sekira 100 desibel), telinga hanya boleh terpapar maksimal lima menit per hari.

Pada volume 90 persen (90 desibel) hanya boleh terpapar selama 18 menit. Pada volume 80 persen (80 desibel), hanya boleh 1,2 jam dosis maksimal per hari. Dan, pada volume 70 persen (70 desibel), hanya boleh sekira 4,6 jam maksimal per hari. ** Baca juga: Belajar Bahasa Asing Saat Dewasa Bantu Jaga Kesehatan Otak & Perlambat Demensia

Jika lebih dari itu, risiko terjadinya trauma bising akan lebih besar. Karena itulah disarankan untuk mendengarkan musik melalui earphone dengan volume yang lebih rendah agar pendengaran tidak terganggu.(ilj/bbs)




Pecahkan Rekor, Kakek Ganz Jadi Penjual Es Krim Terlama di Dunia

Kabar6-Allan Ganz memang selalu konsisten dan setia dengan profesinya. Bayangkan, sudah selama 70 tahun, kakek ini bekerja sebagai penjual es krim.

Ganz mulai bekerja sebagai penjual es krim saat berusia enam tahun. Dilansir guinnessworldrecords.com, ia membantu sang ayah menjual es krim di kota Everett, Malden, Massachusetts, dan di luar Boston lainnya, pada 1947.

Selanjutnya pada 1960, pria itu berhenti sejenak dari profesinya sebagai penjual es krim, karena harus bertugas di angkatan bersenjata. Beberapa tahun kemudian, Ganz kembali lagi menekuni profesi sebagai penjual es krim, dan belum berhenti sampai sekarang.

Ganz lants memutuskan untuk membeli truk es krim sendiri dan pindah ke kota Peabodu pada 1970. Setiap pagi, Ganz harus meninggalkan rumah untuk mengambil pesanan es krim dan menyimpannya di truk es krim.

Apa yang dlakukan Ganz ini membuat Guinness World Record memutuskan untuk memberikan penghargaan sebagai penjual es krim terlama. Hingga kini Ganz belum berniat untuk pensiun dari pekerjaannya. Ia berencana berhenti menjual es krim 10 tahun lagi. ** Baca juga: Dalam Seminggu Wanita Ini Mampu Habiskan 5 Batang Sabun & Deterjen

Benar-benar cinta pekerjaan.(ilj/bbs)




Belajar Bahasa Asing Saat Dewasa Bantu Jaga Kesehatan Otak & Perlambat Demensia

Kabar6-Belajar itu tidak mengenal usia. Karena itulah meskipun umur sudah tidak muda lagi, Anda tetap disarankan untuk terus menambah pengetahuan, salah satunya adalah belajar bahasa asing.

Diketahui, belajar bahasa asing dapat membantu menjaga kesehatan otak. Dikutip dari Aura, kegiatan ini bahkan bisa memperlambat munculnya demensia (pikun), yang umumnya muncul pada usia 71 tahun. Namun pada mereka yang menguasai lebih dari satu bahasa, gejala demensia baru muncul pada usia 75 tahun

Para bilingual (menguasai dua bahasa) lebih mudah pulih dari stroke. Berdasarkan penelitian Dr Thomas Bak, ahli saraf dari University of Edinburgh terhadap 600 pasien stroke, sebanyak 40,5 persen pasien memiliki fungsi mental yang normal pasca stroke, dibandingkan 19,6 persen pasien yang hanya menguasai satu bahasa.

Usia juga tidak menjadi halangan untuk mempelajari bahasa asing. Thomas bahkan menyarankan untuk belajar bahasa ketika dewasa. “Orang beranggapan jika Anda tidak mempelajari bahasa sedini mungkin, Anda tidak mungkin menguasainya. Tapi dari sisi manfaat kesehatannya, justru lebih baik sebaliknya,” katanya. ** Baca juga: Keterbatasan Bahan Baku & Keahlian Memasak Sebabkan Nutrisi Makanan Rumah Jadi Tidak Seimbang

Agar lancar berbahasa asing, Thomas menganjurkan belajar bahasa asing selama lima jam dalam seminggu. Sama seperti latihan fisik, kuncinya adalah konsisten. Yuk, terus mengasah otak.(ilj/bbs)




Keterbatasan Bahan Baku & Keahlian Memasak Sebabkan Nutrisi Makanan Rumah Jadi Tidak Seimbang

Kabar6-Banyak yang meyakini bahwa masakan hasil olahan sendiri di rumah lebih sehat ketimbang beli di luar. Meskipun tidak salah, pendapat itu juga tidak sepenuhnya benar.

Mengapa demikian? Dikutip dari Femina, masakan di rumah lebih sehat karena faktor kebersihan dan kesegaran bahan-bahan mentah yang Anda pilih. Termasuk juga peralatan masak dan perlengkapan untuk makan.

Faktor-faktor tersebut, menurut Jocelyn Halim, ahli gizi lulusan University of Sydney di Australia, harus tetap jadikan pegangan saat hendak makan di luar rumah, terutama jika Anda gemar makanan di kedai kaki lima.

Cara terbaik untuk mengetahui apakah makanan tersebut layak dimakan adalah dengan mengamati kesegaran bahan-bahan yang digunakan. Ketika makan di kedai kaki lima, pilih makanan yang dimasak langsung menggunakan bahan-bahan segar.

“Hindari makanan yang terlihat layu, berbau tidak sedap, dihinggapi lalat, atau sudah tersaji dalam waktu lama. Jika Anda ragu dengan kebersihan makanannya, hindari saja,” saran Jocelyn.

Tidak hanya itu, Anda juga sebaiknya memperhatikan lokasi kedai kaki lima dan alat-alat makan yang digunakan. Kebiasaan baik ini dapat melindungi Anda dari penularan bakteri salmonela, penyebab tifus, yang tinggi di Indonesia.

Nutrisi dan komposisi makanan juga penting. Mengonsumsi makanan yang dimasak di rumah bisa lebih baik karena Anda tahu komposisi dan bahan-bahan yang digunakan dalam makanan tersebut.

“Tapi, masalahnya, terkadang jumlah bahan baku yang dimiliki di rumah lebih terbatas,” jelas Jocelyn.

Keterbatasan bahan baku dan keahlian memasak terkadang membuat nutrisi dan komposisi makanan rumah jadi tidak seimbang. Sementara, jika Anda membeli makanan di tempat yang tepat, nutrisi dan komposisinya bisa lebih tercukupi. Terlebih, sekarang banyak restoran yang menyertakan jumlah kalori dan nutrisi yang terkandung dalam menu. Anda pun lebih mudah memantau asupan nutrisi.

“Jika Anda memutuskan untuk membeli makanan di luar, akan lebih baik jika Anda juga mengetahui kualitas sang juru masak dalam mengolah makanan dan mengatur menu,” tambahnya. ** Baca juga: Beberapa Posisi Tidur Bisa Bantu Redakan 6 Penyakit Ini

Masakan di rumah yang banyak digoreng, minim sayuran dan buah, bahkan terkadang hanya mi dan pasta instan, dibanding dengan makanan di restoran yang terdiri atas nasi, sup sayuran, ayam panggang sebagai sumber protein, dan ditutup potongan buah, tentu secara nutrisi lebih baik masakan yang dibeli dari restoran tersebut.

Karena itulah penting diperhatikan bahan baku dan pengetahuan tentang gizi makanan saat memasak sendiri di rumah.(ilj/bbs)




Beberapa Posisi Tidur Bisa Bantu Redakan 6 Penyakit Ini

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Sebuah studi dari Harvard Health mengungkapkan, posisi tidur yang dipilih seseorang, seringkali sudah ‘terpasang’ sejak dini dan sulit untuk diubah. Posisi tidur pun sering disebut sebagai ciri khas seseorang.

Namun tahukah Anda, beberapa posisi tidur ternyata bisa memperbaiki masalah kesehatan atau membantu meredakan enam penyakit berikut? Dikutip dari beberapa sumber, ini dia posisi tidur yang dimaksud:

1. Sakit kepala
Posisi leher memiliki peran utama terhadap bagaimana Anda tidur dan bisa mengubah cara tubuh kita bekerja saat siang hari. Cara paling umum untuk mencegah sakit kepala yang sering muncul adalah tidur dengan tambahan bantal kecil di leher Anda untuk mencegahnya terputar.

2. Nyeri punggung
Nyeri punggung banyak berkaitan dengan kesejajaran leher dan tulang belakang, dan ini bisa berperan penting dalam bagaimana punggung bekerja saat beraktivitas sehari-hari.

Banyak dokter yang menyarankan untuk menaruh bantal di bawah lutut dan handuk di bawah pinggang bisa membantu meluruskan jaringan ini dan bisa memperbaiki masalah punggung kronis ini.

3. Sinusitis
Sinusitis merupakan kondisi di mana jaringan yang melapisi sinus meradang atau membengkak. Jika sinus ini sudah tertutup cairan, bisa memicu infeksi. Biasanya, kita sering tidur langsung di bawah AC atau di hadapannya. Hal ini bisa membuat cairan terhadang dan bisa memicu sakit kepala parah atau flu di pagi harinya.

Cara terbaik mencegah hal ini adalah dengan meninggikan kepala Anda dengan menambah bantal lembut. Cara ini bisa membantu mukus yang terhambat masuk ke sinus dan juga udara dingin dari AC tidak langsung masuk ke hidung dan sinus Anda.

4. Nyeri bahu
Sejumlah ahli percaya bahwa tidur di satu sisi biasanya adalah cara terbaik untuk tertidur, karena posisi ini menjaga tulang belakang Anda tetap memanjang. Nyeri bahu biasanya diakibatkan posisi tidur yang buruk dan ini bisa dicegah dengan tidur pada satu sisi yang tidak sakit.

Posisi ini akan membuat tubuh tersokong. Selain itu letakkan bantal di bawah lutut untuk membuat Anda nyaman. Bantal yang diletakkan di bawah leher tidak boleh terlalu tebal atau tinggi.

5. Tekanan darah tinggi
Sebuah studi yang dilakukan Ehime University School of Medicine pada 2014 mengungkapkan, tidur dengan menghadap bawah bisa berpengaruh besar pada kadar tekanan darah Anda di malam hari. Hal ini karena mereka yang mengalami tekanan darah tinggi bisa mengalami peningkatan begitu bangun tidur di pagi hari, dan tidur tengkurap bisa membantu mencegah hal ini.

6. Nyeri lutut
Ada dua cara untuk mengatasi masalah ini, pertama adalah dengan menempatkan handuk atau bantal di antara lutut jika Anda punya kebiasaan tidur miring. Cara kedua adalah dengan menaruh bantal di bawah lutut jika Anda suka tidur telentang. Cara ini akan membantu menjaga jarak antara sendi di lutut Anda, yang ketika berbenturan bisa menyebabkan nyeri. ** Baca juga: Ingin Bahagia? Tidur yang Cukup

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Ingin Bahagia? Tidur yang Cukup

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Selain membuat tubuh sehat, tidur yang cukup juga memiliki efek lain yang tak terduga. Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Oxford Economics dan National Centre for Social Research di Britania Raya menemukan, tidur merupakan elemen vital yang memiliki salah satu kaitan terkuat dengan kebahagiaan seseorang.

Penelitian ini juga menemukan bahwa melipatgandakan penghasilan hanya memberikan sedikit peningkatan dalam kebahagiaan. Sedangkan menghabiskan lebih banyak waktu di kamar tidur, memberikan kebahagiaan yang jauh lebih signifikan.

Dalam studi tersebut, dilansir Times of India, diungkapkan bahwa orang yang paling banyak tidur memiliki skor 15 poin lebih tinggi di dalam indeks, dibandingkan mereka yang sulit untuk tertidur.

Selain itu, hubungan yang kuat dengan keluarga dan teman, keamanan pekerjaan dan kesehatan yang baik dari orang-orang tersayang, juga lebih penting dibanding mobil mewah dan liburan eksotis.

Pnelitian ini meminta sebanyak 8.250 orang dari berbagai latar belakang berbeda, untuk mengisi survei berisi 60 pertanyaan untuk menentukan apa artinya ‘hidup baik’. Pertanyaan tersebut meliputi segala hal, mulai dari keadaan kualitas tidur seseorang, keuangan, dan keamanan pekerjaan, hingga hubungan mereka dengan teman, keluarga, dan lingkungan. ** Baca juga: Praktis & Memudahkan, Belanja Via Online Sebabkan Otot Lemah?

Hasilnya, penciptaan indeks kehidupan, di mana menggeneralisasi daftar dari faktor teratas yang memisahkan antara 20 persen yang paling bahagia dengan orang lain. Pengaruh terbesar secara urut adalah kualitas tidur, kehidupan seksual, keamanan pekerjaan. Ketiganya menjadi urutan teratas yang menentukan siapa yang hidup paling baik.

Cukupkan tidur Anda dan raih bahagia.(ilj/bbs)




Praktis & Memudahkan, Belanja Via Online Sebabkan Otot Lemah?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Zaman sekarang, ada istilah bahwa ‘berbelanja cukup dengan satu jari’. Artinya, Anda tidak perlu mendatangi toko atau pusat perbelanjaan untuk mendapatkan barang yang diinginkan, tapi cukup memesannya secara online atau disebut shopping online. Belanjaan pun akan diantar ke rumah.

Namun kebiasaan tersebut, disebutkan dalam laman metro.co.uk, tidak baik untuk kesehatan. Studi yang dilakukan Chartered Society of Physiotherapy mengungkapkan, dengan tinggal di rumah dan memesan segala sesuatu langsung dikirim ke rumah, ternyata membuat Anda telah melewatkan banyak sekali latihan menguatkan otot yang penting.

Hal ini mungkin tidak disadari. Kegiatan belanja langsung mendatangi pusat perbelanjaan adalah sebuah olahraga. Ketika Anda berbelanja mingguan di supermarket, setiap gerakan kecil dapat berpengaruh.

Sebuah polling lebih dari 2.000 orang menemukan, 24 persenmasyarakat berusia 65 tahun ke atas tidak melakukan aktivitas penguatan otot sama sekali dalam seminggu. Organisasi ini menyebut, hal itu membuat risiko mereka sakit dan mengalami masalah kesehatan lainnya meningkat.

“Belanja online mungkin bisa sangat memudahkan, tapi ini berarti kita kehilangan salah satu metode yang ada untuk menguatkan otot kita,” kata Profesor Karen Middleton, ketua pelaksana Chartered Society of Physiotherapy.

Penyebabnya karena Anda jarang membawa kantung belanjaan, sebab diantar langsung ke rumah. Selain itu, Anda pun hanya tinggal menunggu barang datang ke rumah..

“Ini bukan argumen melawan perkembangan. Tapi ini menunjukkan bahwa mempertahankan kekuatan dan menjadi aktif tidak berarti harus pergi ke pusat kebugaran, kita harus mencari cara untuk membangunnya dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Middleton.

Sebuah panduan kesehatan merekomendasikan dua sesi latihan penguatan dalam seminggu, misalnya mengangkat beban atau sesederhana menenteng pulang belanjaan mingguan Anda. Untuk yang berusia lebih tua, aktivitas seperti melangkah atau melompat, misalnya dansa, bisa digabungkan. ** Baca juga: Luangkan Waktu 21 Menit Sehari untuk Olahraga, Panjangkan Umur 3 Tahun

Jadi bukannya melarang Anda belanja secara online, namun lebih pada anjuran agar Anda melakukan banyak aktivitas bergerak sehingga menguatkan otot.(ilj/bbs)




Luangkan Waktu 21 Menit Sehari untuk Olahraga, Panjangkan Umur 3 Tahun

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Menambah durasi aktivitas fisik lewat olahraga, menurut penelitian, bisa memperpanjang usia. Penelitian dilakukan pada 6.600 orang selama 12 bulan. Mereka yang meningkatkan aktivitas fisik hingga 150 menit seminggu, sekira 21 menit sehari, merasa bahwa usia harapan hidupnya bertambah hingga lebih dari tiga tahun.

Hal tersebut merupakan panduan jumlah olahraga nasional Inggris saat ini untuk orang dewasa. Para peneliti menemukan, bergerak hanya selama 90 atau 60 menit seminggu bisa meningkatkan usia harapan hidup hingga 2,7 tahun dan 2,4 tahun berturut-turut.

Para peneliti, dilansir Independent, mengkalkulasi temuan mereka dengan menganalisa masing-masing ‘usia vitalitas’ partisipan, merupakan ukuran agregat kesehatan yang mengevaluasi jarak antara usia fisik tubuh dan usia sebenarnya.

Dengan melakukan survei para partisipan sebelumnya dan setelah mereka melakukan perubahan terhadap prilaku mereka setiap hari, para peneliti bisa mengukur dampak dari perilaku mereka terhadap usia harapan hidupnya.

Para partisipan itu mengungkapkan bahwa penghalang utama yang menghambat mereka melakukan aktivitas olahraga adalah keterbatasan (31 persen), biaya (21 persen), dan tidak menikmatinya (19 persen).

Salah satu cara para ahli mendorong masyarakat beraktivitas lebih banyak lagi adalah dengan menunjukkan bagaimana kita bisa menjadi ‘atlet sehari-hari’.

Gagasannya adalah dengan membuat perubahan kecil, seperti memilih naik tangga, atau berdiri selama setengah jam di tempat kerja, Anda bisa memasukkan aktivitas olahraga apa pun ke dalam rutinitas sehari-hari tanpa berusaha keras.

Olahraga bisa meningkatkan kesehatan mental, percaya diri, kekuatan, kebugaran, dan motivasi, tapi jika alasan itu tidak cukup menginspirasi Anda untuk bergerak, mungkin prospek penambahan usia tiga tahun ke kehidupan Anda bisa membantu. ** Baca juga: Sering Lewatkan Sarapan Risiko Tinggi Terkena Aterosklerosis

Meskipun umur di tangan Tuhan, tidak ada salahnya menerapkan gaya hidup sehat, bukan?(ilj/bbs)