1

Bersenjata Api, Kawanan Perampok Satroni Kantor Ninja Express Serang

Kabar6.com

Kabar6–Tiga kawanan perampok menyatroni Kantor Ninja Express di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Senin (18/5/2020) dini hari.

Menggunakan masker penutup wajah dan bersenjata api, tiga perampok ini merangsek masuk ke dalam ruko dengan menendang pintu pagar sekitar pukul 02.30 dinihari.

Saat itu, empat orang karyawan perusahaan jasa kurir untuk pengiriman barang itu sedang bekerja. Mereka adalah Muhammad Iqbal, Abdul Rosid, Rotama dan Irwan Setiawan.

Dalam ancaman senjata api, keempat karyawan itu tak berdaya dan ketiga karyawan dikurung di dalan kamar mandi. Sementara Iqbal yang hendak lari ditembak lengan kiri.

Kawanan perampok itu berhasil menggasak uang sebesar Rp232 juta.

Kapolres Serang AKBP Mariyono membenarkan peristiwa tersebut. Menurut Kapolres, pihaknya sudah menurunkan Tim Reserse Mobile (Resmob) Polres Serang untuk membantu melakukan pengejaran.

**Baca juga: Pria di Serang Tertangkap Sedang Cari Sebungkus Narkoba Dipinggir Jalan.

“Iya benar. Kami masih melakukan pengejaran. Mohon do’anya dan udah-mudahan para pelaku bisa segera ditangkap. Saya juga mengimbau mendekati lebaran, kewaspadaan harus lebih ditingkatkan. Jangan menyimpan uang dalam jumlah besar, segera simpan di bank,” kata Kapolres. (Den)




Pria di Serang Tertangkap Sedang Cari Sebungkus Narkoba Dipinggir Jalan

Kabar6.com

Kabar6- Polres Serang menangkap Ys (38) yang tertangkap tangan sedang mencaru satu bungkus sabu dipinggir jalan. Pelaku saat itu terlihat seperti sedang mencari sesuatu di trotoar jalan dengan cara mengorek-ngorek dedaunan menggunakan ranting.

Karena mencurigakan, personil kepolisian ikut membantu mencari benda yang di akui oleh pelaku Ys merupakan barang berharga. Tak lama, di dapatkan sabu yang terbungkus dalam plastik bening.

“Pelaku diketahui mencari sesuatu di daerah Cinanggung, Kota Serang. Kemudian personil mendekat dan diketahui pelaku mencari sabu,” kata Kasat Narkoba Polres Serang Kota, AKP Wahyu Diana, ditemui diruangannya, Senin (18/05/2020.

Pelaku yang awalnya berkelit, saat diketemukan Sabu akhirnya mau mengakui barang haram yang di carinya. Dia mengaku mendapatkan sabu dari seseorang yang kemudian menaruhnya di daerah Cinanggung.

Pelaku ditangkap malam tadi, Senin 18 Mei 2020 sekitar pukul 01.00 wib, saat pelaku Ys mencari barang haram tersebut. Kini, pelaku dan barang bukti sedang diproses di Mapolres Serang Kota.

**Baca juga: Dilarang Mudik, 861 Orang Nyebrang dari Bakauheni Menuju Merak.

“Pelaku tidak bisa berkelit saat ditemukan barang buktinya. Sedang kita lakukan pengembangan,” jelasnya.

Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan Pasal 114 dan atau Pasal 112 ayat 1, Undang-undang nomor 35 tahun 2009, tentang narkotika, dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun penjara. (Dhi)




THR ASN Provinsi Banten Cair Setelah Lebaran

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten, Komarudin mengaku, sampai saat ini Tunjangan Hari Raya (THR) ASN yang bersumber dari pemerintah pusat belum juga kunjung cair. Penyebabnya hanya persoalan teknis di lapangan sehingga penyalurannya agak terhambat.

“Mungkin dari sananya sudah ditandantantangani, tapi proses pencairan di daerahnya itulah yang memungkinkan ini yang sedang diupayakan,” ungkapnya Kabar6.com, Senin (18/5/2020).

Akibat kejadian covid-19 ini, pihaknya memperkirakan pemberian THR ASN kemungkinan baru bisa cair usai lebaran nanti.

“Itu juga belum bisa cair sebelum lebaran, mungkin setelah lebaran,” katanya, seraya menambahkan, pemberian THR kepada ASN akan diberikan senilai satu bulan gaji kepada yang berhak.

“Yang menerima eselon III, IV dan staf, sebesar satu bulan gaji pokok,” katanya.

Termasuk pemberian THR kepada honorer di lingkungan Pemprov Banten yang bersumber dari APBD Provinsi. Sampai saat masih terus diupayakan, meski disi lain APBD Provinsi Banten saat ini kondisi cukup tergerus untuk menanggulangi Covid-19.

**Baca juga: Demokrat Banten Janji Lumbung Pangan Covid-19 Permanen.

“Masih terus diupayakan, tapi lagi-lagi liat kondisi dilapangan nih, platfon anggaran kan memang ada, tapi melihat ketersediaan Kas daerah dan sebagainya. Jadi ditunggu saja, kita gak bisa memastikan ini,” katanya.(Den)




Demokrat Banten Janji Lumbung Pangan Covid-19 Permanen

kabar6.com

Kabar6-DPD Partai Demokrat Provinsi Banten membagikan paket bantuan bahan pangan untuk masyarakat terdampak Covid-19. Lumbung pangan inI dijanjikan permanen jangka panjang.

“Kegiatan ini sudah berjalan satu bulan kemarin,” ungkap Sekretaris DPD Partai Demokrat Banten, Eko Susilo, Senin (18/05/2020).

Ia menyatakan, hari ini rencana penyaluran ke daerah Tangerang Raya. Adapun untuk daerah untuk daerah Serang dan Cilegon sudah kemarin.

“Tahap awal yang akan kami bagikan di Propinsi Banten mencapai 2000 dan sudah kita bagikan di beberapa daerah di Propinsi Banten,” ujar Eko.

**Baca juga: Pengakuan Babinsa Dan Bhabinkamtibas Saat Berjaga, Tidak Ada Kantor Desa Yang Dibakar.

Sementara itu, Ketua LPD Propinsi Banten Asep Hidayat menjelaskan bahwa di lapangan prakteknya banyak masyarakat yang memiliki hak untuk menerima bantuan atau sumbangan dari LPD, karena ekonominya terdampak covid-19. Sehingga untuk penyalurannya dilakukan bersama dengan para relawan di setiap kabupaten dan kota.

“Selama ini kami selalu berkoordinsi dengan seluruh jajaran Koordinator Wilayah (Korwil) dan relawan dibeberapa tempat untuk melakukan pembagian sembako,” jelasnya.(Dhi)




Pengakuan Babinsa Dan Bhabinkamtibas Saat Berjaga, Tidak Ada Kantor Desa Yang Dibakar

kabar6.com

Kabar6-Pihak Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Desa (Bhabinkamtibmas) menceritakan bahwa kejadian masyarakat Desa Carenang Udik, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Banten, yang mendatangi kantor kelurahan, untuk mempertanyakan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementrian Sosial (Kemensos) sebesar Rp600 ribu yang di anggap tidak tepat sasaran. Dimana, pembagian BST diterima oleh masyarakat secara tidak adil dan merata.

“Aksi warga Desa Carenang udik di kantor desa bertujuan hanya ingin menanyakan kejelasan tentang data penerima BST dari mana di ambilnya data tersebut. Karena banyak warga mampu yang masih mendapatkan bantuan tersebut,” kata Babinsa Desa Carenang Udik, Sertu Heru, melalui siaran persnya, Senin (18/05/2020).

Massa yang di dominasi oleh emak-emak itu berjumlah sekitar 50 orang, terjadi pada Jumat, 15 Mei 2020 sekitar pukul 09.30 wib.

Saat peristiwa itu, ada sekdes Carenang Udik, BPD Carenang Udik, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Babinsa dan Bhabinkamtibmas menjaga keamanan dan ketertiban di kantor desa. Sedang petugas desa memberikan penjelasan ke masyarakat.

“Warga meminta kepada pihak terkait dalam pembagian bantuan dari pemerintah supaya tepat sasaran, jika ada bantuan lagi kedepanya, mengharapkan agar adil dalam pembagiannya supaya warga tidak melakukan hal serupa,” jelasnya.

Kemudian menurut Bhabinkamtibmas Desa Carenang Udik, Briptu Rohman, menceriyakam bahwa staf Desa Carenang Udik yang bernama Madsuni memberikan penjelasan ke warga bahwa data penyaluran BST yang dilakukan Kemensos, di ambil dari data enak tahun lalu.

“Menurut Madsuni, data di ambil enam tahun lalu. Makanya ada warga yang sudah meninggal masih terdaftar sebagai penerima bantuan,” terang Briptu Rohman, melalui siaran persnya, Senin (17/05/2020).

Usai di jelaskan, masyarakat mulai mengerti dan membubarkan diri untuk kembali ke rumah masing-masing. Dimana, masih ada bantuan sosial lainnya dari kabupaten dan provinsi.

Dia pun mengatakan bahwa tidak ada aksi bakar kantor desa. Massa hanya membakar sampah dan kursi rusak yang ada di halaman kantor Desa Carenang Udik, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Banten.**Baca juga: Kesal Pembagian Bansos Tak Adil, Kantor Desa di Kabupaten Serang Dibakar.

“Warga sempat melakukan pembakaran sisa sampah yang kebetulan di tumpukkan sampah tersebur, ada kursi yang sudah rusak yang berada posisinya ada di depan Kantor Desa Carenang Udik,” jelasnya.(Dhi)




Lebaran 2020, 21 Ribu Honorer Banten Terancam Tak Dapat THR

Kabar6.com

Kabar6 – Sebanyak 21 ribu tenaga honorer di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terancam tak mendapat tunjangan hari raya (THR) tahun 2020.

Hal itu terjadi dikarenakan dana APBD sudah terkuras untuk penanganan pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Pembinaan dan Data Kepegawiaan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten Alfian mengatakan, akibat pendemi covid-19 saat ini, menyebabkan APBD Provinsi Banten tergerus untuk penanganan.

Akibatnya, THR untuk tenaga honorer terancam tidak tersedia, karena alokasi anggarannya dari APBD tidak mencukupi.

“Enggak ada, kemarin sudah bicarakan dengan Pak Kepala (BKD). Ya (APBD) habis terkikis semua. Guru honorer jumahnya 15 ribu, di kita (perkantoran) 6.000-an, total keselurihan sekitar 21 ribuan honorer, beban anggaran besar,” kata Alfian, kepada Kabar6.com, Sabtu (16/5/2020).

Tdak hanya honorer yang terancam tidak mendapatkan THR, sejumlah pejabat Pemprov Banten juga banyak yang tidak akan mendapatkan THR.

Mulai dari pejabat eselon II dan I, semuanya dipastikan tidak akan meperoleh THR.

“Yang mendapat THR adalah ASN tertentu. Adapun mereka adalah para eselon III, IV, staf dan fungsional. Eselon II dan I tidak dapat,” katanya.

Meski tak dialokasikan dari APBD, dia meyakini setiap OPD sudah memiliki kebijakannya masing-masing untuk meresponnya. Salah satunya adalah dengan aksi solidaritas dari mereka yang mendapatkan THR.

“Ya paling kita saja pengertian teman-teman satu kantor. Paling kita-kita yang memerhatikan. Akhirnya pasti ada kebiajkan masing-masing instansi. Entah bentuknya apa, besarannya berapa,” tuturnya.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti mengaku belum bisa memberikan tanggapannya terkait THR honorer. Saat ini pimpinan daerah sedang mengupayakan yang terbaik. “Tunggu saja keputusan pimpinan, pasti diupayakan yang terbaik,” ujarnya.

Terpisah, ketua Umum Persatuan Pengaman Dalam (Perada) Asep Bima mengaku, sangat kecewa dengan kebijakan tersebut jika sampai diterapkan.

Dia keberatan jika tolok ukur tidak adanya THR dikarenakan adanya kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah selama pandemi. Menurutnya, hal itu tak bisa dipukul rata karena meski ada kebijakan itu pamdal tetap bekerja seperti biasa.

**Baca juga: Begini Suasana Kota Serang Jelang Idul Fitri di Tengah Covid-19.

Atas kejadian itu, pihaknya akan melakukan konsolidasi antar anggota bersama untuk menyikapi kondisi tersebut.

“Sepertinya nihil. Pada intinya nanti (kemarin-red) malam kami akan melakukan konsolidasi dengan seluruh perwakilan pamdal (pengamanan dalam) yang bertugas di 40 OPD,”

Sementara itu, Sekda Banten, Al Muktabar belum bisa dimintai keterangannya, dihubungi melalui HP-nya berulang kali belum diangkat.(Den)




Begini Suasana Kota Serang Jelang Idul Fitri di Tengah Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pasar Royal, Kota Serang, Banten, terlihat ramai dan tidak adanya protokol kesehatan pencegahan covid-19. Sejak sore tadi, sekitar pukul 15.00 wib, memang sudah terlihat keramaian di pasar yang berada di pusat Kota Serang itu.

“Ini mah sudah biasa. Apalagi kalau sudah mau (mendekati) lebaran, makin jedogan (berhimpitan),” kata Muhammad Yusuf, warga Kelurahan Lopang, Kota Serang, Banten, yang berdagang gorengan dilokasi pasar, ditemui dilokasi, Sabtu (16/05/2020).

Pedagang Kaki Lima (PKL) membuka lapaknya di kedua sisi bahu jalan raya. Lokasinya, hanya sekitar satu kilometer dari Alun-alun Kota Serang. Jika mendekati Idul Fitri, maka pedagang akan membanting harga hingga paling murah.

**Baca juga: Bansos Provinsi Banten Terkesan Lambat, Proses Burekol Jadi Penyebab.

Warga Serang biasa menyebutnya dengan Jedogan dalam bahasa Jawa Serang (Jaseng) yang memiliki arti berhimpitan atau berdesak-desakkan. Setiap mendekati Idul Fitri atau Idul Adha, Pasar Royal akan lebih ramai dan padat dibandingkan hari biasanya.

“Ada aja yang jual sandal, sepatu, cuma Rp 10 ribu, Rp 15 ribu, pas malam takbir,” kata salah satu pembeli, Suwono, warga Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, ditemui dilokasi, Sabtu (16/05/2020).(Dhi)




Bansos Provinsi Banten Terkesan Lambat, Proses Burekol Jadi Penyebab

kabar6.com

Kabar6-Sampai saat ini, penyaluran Jaringan Pengaman Sosial (JPS) yang bersumber dari APBD Provinsi Banten tahun 2020 belum semuanya tersalurkan kepada masyarakat yang berhak yang berasal dari 8 Kabupaten/kota se-Provinsi Banten.

Sampai saat ini panyaluran JPS baru sampai kepada penerimanya diwilayah Tangerang Raya dan Kabupaten Pandeglang, belum kepada Kabupaten/kota Serang, Kota Cilegon dan Kabuaten Lebak.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten Nurhana menyampaikan, hingga 15 Mei 2020 lalu, penyaluran bansos bagi masyarakat terdampak Covid-19 telah dilaksanakan di empat kabupaten/kota yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Pandeglang.

Namun, dari keempat daerah tersebut juga belum tersalurkan secara menyeluruh atau masih dalam proses.

“Yang membuat terkesan agak lama itu karena proses pembukaan ratusan ribu rekening perbankan yang ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan, ini pun sudah luar biasa cepat karena pihak perbankan memberikan layanan Buka Rekening Kolektif (Burekol),” jelas Nurhana, kepada wartawan, Jumat (15/5/2020).

Menurutnya, dari keempat daerah tersebut, untuk wilayah Tangerang Raya mendapatkan Rp600 ribu dengan total yang tersalurkan melalui Bank BJB, antaranya l Kabupaten Tangerang sebanyak 12.673 KK.

Untuk Kota Tangerang sebanyak 8.958 KK, disusul Kota Tangerang Selatan melalui Bank BJB Syariah sebanyak 5.243 KK.

“Sedangkan Kabupaten Pandeglang melalui Bank BRI juga sudah kami salurkan dan hari ini berlanjut. Dengan nilai bantuan sebanyak Rp 500 ribu telah tersalur sebanyak 1.442 KK. Penjadwalan berikutnya di Kabupaten Pandeglang masih dilakukan oleh Dinsos Kabupaten Pandeglang dengan BRI,” paparnya.

Dikatakan Nurhana, untuk 4 kabupaten/kota lainnya yakni Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon hingga 15 Mei 2020 masih dalam proses pembukaan rekening melalui Bank BRI.

Nilai bantuan yang akan disalurkan masing-masing sebesar Rp. 500.000. Dengan rincian, Kabupaten Lebak sebanyak 11.655 KK, Kota Serang sebanyak 30.200 KK, Kabupaten Serang dengan alokasi bantuan sebanyak 56.100 KK dan Kota Cilegon dengan alokasi bantuan sebanyak 20.375 KK.

“Kami terus upayakan agar prosesnya cepat selesai sehingga penyaluran dapat segera dilaksanakan, sehingga masyarakat bisa lekas menerima manfaat dari bantuan tersebut,” ujarnya.

Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengingatkan dengan tegas agar proses penyaluran yang dijalankan harus dapat menerapkan protokol kesehatan yang berlaku, guna mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 semakin meluas di Banten.

“Jangan sampai, semua upaya-upaya yang telah sama-sama kita lakukan bersama selama ini menjadi sia-sia. Laksanakan sesuai protokol kesehatan, terapkan physical distancing, gunakan masker, hand sanitizer atau tempat cuci tangan,” katanya.**Baca juga: Instruksi Kemendes Pencairan BLT Dipercepat Bikin Bingung Pemdes di Lebak.

Ia memahami, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, animo masyarakat akan jauh lebih tinggi untuk dapat segera memperoleh bantuan. Akan tetapi, Gubernur WH juga tidak menginginkan ada warga atau masyarakat yang justru terpapar virus corona usai menerima bantuan.(Den)




Polda Banten Terus Bubarkan Masyarakat Nongkrong Selama Pendemi Corona

Kabar6.com

Kabar6 -Ditreskrimum Polda Banten mengerahkan puluhan personil untuk berpatroli sekaligus menyampaikan imbauan larangan berkumpul untuk memutis rantai penularan Covid-19.

Petugas menyasar kerumunan warga di wilayah Kota Serang. Mereka menyampaikan imbauan dengan rute patroli kawasan Kebon Jahe serta sudut-sudut Kota Serang lainnya agar warga Kota Serang melakukan protokol kesehatan.

“Di daerah Kebon Jahe masih banyak yang ‘nongkrong’ di sebuah cafe, namun dapat dibubarkan dengan tertib. Masyarakat juga dianjurkan untuk menggunakan masker saat berada luar rumah,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Banten Kombes Novri Turangga, Jumat 16/5/2020.

Novri mengajak seluruh warga agar senantiasa taat terhadap semua anjuran Pemerintah serta Maklumat Kapolri, dengan tidak keluar rumah, memakai masker, jaga jarak dan kesehatan serta kebersihan tubuh.

“Kita masih melihat masyarakat Kota Serang tidak menggunakan masker. Kepada mereka diimbau untuk menggunakan masker ketika berada di luar rumah untuk mencegah penyebaran virus yang mematikan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Novri mengungkapkan bahwa kegiatan patroli sekaligus memberikan imbauan sudah menjadi rutinitas Ditreskrimum Polda Banten demi mendukung upaya Pemerintah dalam melaksanakan pencegahan penyebaran Covid-19.

**Baca juga: Pick Up Bawa Pemudik di Pelabuhan Merak Gunakan Surat Palsu.

“Kami tidak akan berhenti dan tidak akan lelah untuk selalu mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga jarak dan tidak keluar rumah untuk beberapa waktu. Semoga dengan adanya kegiatan patroli ini masyarakat bisa terhindar dari Virus Covid-19,” tandasnya. (Den)




OJK Dorong Komunikasi Intens Bank Banten-BJB

Kabar6.com

Kabar6-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Bank Banten dan BJB agar bisa lebih intens lagi melakukan pembahasan sebelum merger dilakukan.

“OJK mendukung proses merger, kenapa? Itu supaya bank ini lebih sehat, lebih bagus, ” kata Kepala Departemen Pengawasan Bank I OJK, Hizbullah kepada Kabar6.com, kemarin.

Hizbullah memperkirakan proses merger akan selesai dalam waktu dua bulan kedepan, dan itu tergantung kecepatan komunikasi antara kedua pihak. “Karena beberapa kali kita sudah minta keduannya intens, agar lebih mempercepat prosesnya,” katanya.

Lebih jauh Hizbullah mengatakan, pasca ditandatanganinya LOI antara pemegang saham Bank Banten dan BJB beberapa waktu lalu. Saat ini kedua pihak telah terikat dalam perjanjian kontrak kerjasama. Dengan begitu, apabila Bank Banten nantinya membutuhkan dukungan dari BJB. Maka, pihak BJB sudah bisa melakukannya.

“Intinya saya tegaskan sekali lagi, proses merger terus berjalan, diharapkan dua bulan selesai, kemudian BJB siap dan sudah membantu Bank Banten, dan sudah dilakukan,” katanya.

Mengenai kejadian gangguan atau kekosongan pada sejumlah mesin ATM milik Bank Banten yang cukup merepotkan masyarakat, menurut Hizbullah, hal itu kemungkinan karena disebabkan oleh proses merger yang masih belum beres.

“Tapi kalau sudah selesai normal semua nantinya, makanya dibatasi dulu sementara. Intinya uang-uang nasabah aman, cuma sedang proses saja,” katanya.

**Baca juga: Janji Jumat, THR Pegawai Negeri Pemprov Banten Belum Cair.

Hizbullah mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak berbondong-bondong melakukan penarik uang di Bank Banten.

Terkait adanya wacana Bank Banten akan diubah menjadi Bank Syariah  atau tetap sebagai bank konvensioanal setelah dilebur bersama BJB, OJK mempersilahkan kedua pihak untuk membereskannya, setelah dilakukan kajian mendalam.(Den)