1

Harga Cula Badak Jawa Dibandrol Rp 500 Jutaan, Menggiurkan Pemburu

Kabar6-Mau beli mobil mewah dari jual cula badak Jawa? Bisa. Lantaran harganya mahal di pasar gelap Indonesia. Hasil transaksi yang ditemukan peyidik Polda Banten dijual Rp525 juta.

Harga cula Badak Jawa yang hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), harganya sangat menggiurkan. Meski begitu, perburuannya dilarang oleh hukum di Indonesia dan kelestariannya dilindungi dunia.

Total, ada enam badak yang mati diterjang peluru pemburu liar. Dari setiap cula Badak Jawa yang dijual ke pasar gelap, jika di total, bisa membeli mobil mewah.

Pembeli badak cula satu berinisial W, seorang WNI yang tidak fasih berbahasa Indonesia. Dia sempat kabur ke China, usai ramainya pemberitaan mengenai pelucutan senjata api ilegal.

Nyaris setahun di China, dia kembali ke Jakarta kemudian pergi ke Surabaya, Jawa Timur. Hingga akhirnya bisa ditangkap Polda Banten.

“Sodara W tidak mengakui membeli cula tersebut, berdasarkan pemeriksaan bahwa yang hasil menerima cula itu W. Bukti percakapan di W, transfer dan di konfrontir penyidik, memang W yang menerima pembelian cula badak tersebut,” ujar AKBP Dian Setyawan, Wadireskrimum Polda Banten, dikantornya, Jumat, (26/04/2024).

**Baca Juga: Polda Banten: Enam Badak Cula Satu Mati Ditembak Pemburu

Berdasarkan penyidikkan Polda Banten, penjualan cula badak hasil perburuan ke satu hingga lima, di hargai Rp 200 juta sampai Rp 300 juta. Sedangkan cula ke enam, di hargai Rp 525 juta. Uang itu dibayarkan langsung pembeli ke tersangka utama N.

Total, sudah ada tiga orang yang ditangkap, pelaku N persidangannya sudah berjalan di PN Pandeglang. Kemudian W, selaku pembeli. Selain itu, ada Y, berperan sebagai penghubung atau calo dari N ke W yang mendapatkan upah Rp 5 juta.

Pelaku Y melanjutkan peran bapak nya yang sudah almarhum sebagai penghubung penjualan cula Badak Jawa.

Ditreskrimum Polda Banten tengah mendalami dan mengejar lima pemburu ilegal lainnya, yakni, Hs, Sa, Sd, It, dan Nr.

Peran Hs dan Sd, memotong cula Badak Jawa yang sudah mati ditembak dua kali oleh kawanan pemburu liar pimpinan N.

“Dari enam itu, hasil penjualan cula nya, dijual antara Rp 200 juta sampai Rp300 juta. Di cula ke enam, Y ketemu W, bertemu di ball room hotel Jayakarta, ada bukti transfer sebesar Rp 525 juta. Hasil penjualan, pelaku Y menerima uang Rp 5 juta dan uang lainnya dikirim ke N yang sedang berproses di PN Pandeglang,” jelasnya.(dhi)




Pemburuan Badak di TNUK Pandeglang Diungkap Polda Banten, Tiga Pelaku Dibekuk

Kabar6-Tiga orang ditangkap aparat Dit Reskrimum Polda Banten karena terlibat pemburuan badak cula satu di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandeglang.

Ketiga pelaku ditangkap ditempat berbeda diantaranya Suhendi (32), Yogi Purwadi (41) dan Liem Hoo Kwan Willy (71).

Wadir Reskrimum Polda Banten, AKBP Dian Setyawan mengatakan, kasus ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan rekaman kamera trap yang mengindentifikasi enam pelaku.

**Baca Juga:Pengusaha Tempat Hiburan Disangka Hamili Remaja Dilihat Nongol di Polres Tangsel

Suhendi yang merupakan warga Pandeglang pelaku pertama yang berhasil dibekuk petugas pada 23 November 2023 di Jakarta.

“Salah satunya sudah tertangkap yaitu saudara N (Suhendi) di mana saat ini sedang berproses di Pengadilan Negeri Pandeglang,” kata Dian di Mapolda Banten, Jumat (26/4/2024).

Setelah Suhendi di tangkap, petugas melakukan pengembangan terhadap pelaku lain. Pelaku lain diantaranya Yogi Purwadi yang berperan sebagai penjual ditangkap di sebuah rumah kosan di Jakarta.

“Selanjutnya dari saudara N ini dikembangkan kembali pada saudara Y (Yogi) yang mana saudara ini perannya menawarkan cula badak tersebut kepada pembeli,”ujarnya.

Kemudian polisi juga mengamankan Liem Hoo Kwan Willy yang merupakan pembeli dari cula badak pada 23 April 2023 di rumahnya Ancol, Jakarta.

Sebelum ditangkap lanjut Dian, Willy sempat melarikan diri ke negara China lalu kembali ke Surabaya. Dian menjelaskan, dalam melancarkan aksi perburuan Badak, Suhendi dibantu rekannya bernama Haris, Sukarya, Sahud, Nur dan Icut yang saat ini menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO).

“W ini selalu mengelak, tidak kooperatif. Tapi kita punya bukti chat (Pembelian cula) dan bukti slip transfer sebesar 520 juta,” pungkasnya.(Aep)




Polda Banten: Enam Badak Cula Satu Mati Ditembak Pemburu

Kabar6-Polda Banten mengungkap ada enam badak cula satu atau badak Jawa yang ditembak mati oleh pemburu. Dimana, kawanan pemburu liar merupakan warga sekitar Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), yang berlokasi di Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Badak Jawa yang dilindungi dunia, mati ditangan pemburu liar pimpinan N, yang kini tengah bersidang di PN Pandeglang.

Badak cula satu atau Badak Jawa, merupakan spesies terlangka di dunia. Di Indonesia, habitat aslinya hanya ada di semenanjung TNUK.

TNUK sebagai tempat konservasi Badak Jawa, kewenangannya berada langsung dibawah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

**Baca Juga: Pertanyakan Progres Perkara, Pengacara Korban Persetubuhan Dibawah Umur Hingga Hamil Sambangi Mapolres Tangsel

“Jadi berdasarkan pengakuan N, bersangkutan sudah menembak mati enam badak di TNUK,” ujar AKBP Dian Setyawan, Wadireskrimum Polda Banten, dikantornya, Jumat, (26/04/2024).

Ditreskrimum Polda Banten tengah mendalami dan mengejar lima pemburu ilegal lainnya, yakni, Hs, Sa, Sd, It, dan Nr.

Peran Hs dan Sd, memotong cula Badak Jawa yang sudah mati ditembak dua kali oleh kawanan pemburu liar pimpinan N.

“Pelaku dikenakan Pasal 40 ayat 2, juncto Pasal 21 ayat 2, Undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya. Dengan ancaman 5 tahun penjara,” tegasnya.(dhi)




Warga Teluk Lada Pandeglang Gelar Mapag Sri Sambut Panen Raya

Kabar6 – Warga Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang menggelar tradisi Mapag Sri sebagai wujud rasa syukur atas panen raya padi yang melimpah.

Acara Mapag Sri diawali dengan membawa tumpeng, ketupat, dan lepet yang dikumpulkan di lapang untuk kemudian dilakukan doa syukur dan makan bersama. Tradisi ini merupakan warisan budaya dari para transmigran asal Indramayu yang telah dilestarikan di Pandeglang sejak tahun 60-an.

Meskipun acaranya lebih sederhana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tradisi Mapag Sri tetap terasa khidmat dan penuh makna.

Acara Mapag Sri diakhiri dengan makan bersama dan pertunjukan kesenian tradisional. Tradisi ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan dan menjaga kelestarian budaya bangsa.

**Baca Juga: BMKG: Waspada untuk 5 Wilayah di Banten, Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

Ketua RW Kampung Kelapa Cagak, Taryana, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Mapag Sri merupakan wujud rasa syukur atas karunia Tuhan dan bentuk pelestarian budaya leluhur.

“Mapag Sri ini adalah cara kita untuk bersyukur kepada Allah SWT atas hasil panen yang melimpah. Ini juga merupakan cara kita untuk menjaga tradisi dan budaya leluhur agar tidak punah,” ujar Taryana.

Sementara itu, Kepala Desa Teluklada, H. Efendi Hidayat, menyampaikan apresiasi kepada warganya yang masih antusias dalam melestarikan tradisi Mapag Sri.

Meskipun dihadapkan dengan berbagai kendala seperti kesulitan pupuk, mahalnya obat-obatan, serangan hama, dan harga padi yang belum berpihak pada petani, semangat para petani untuk bertani dan rasa syukur atas karunia Tuhan tidak pernah padam.

“Saya harap tradisi Mapag Sri ini dapat terus dilestarikan oleh generasi muda. Ini adalah bagian dari kekayaan budaya kita yang harus dijaga,” kata H. Efendi Hidayat.




Kondisi Lalu Lintas Jalur Wisata Pandeglang, Kapolres Turun Atur Jalan

Kabar6-Kondisi lalu lintas jalan wisata di Pandeglang, Banten, terpantau ramai padat merayap. Kapolres Pandeglang, AKBP Oki Bagus Setiaji, turun serta mengatur lalu lintas.

Mengutip dari situs Tribratanewspandeglang, Sabtu, 13 April 2024, Kapolres Pandeglang turun tangan mengatur rekayasa lalu lintas di Simpang Mengger.

Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan para wisatawan dan pemudik yang menuju destinasi wisata di sekitar Pandeglang.

**Baca Juga:Lalu Lintas Menuju Anyer Padat, Jalan Ditutup Polisi

Pria yang pernah menjabat sebagai Kasat Pjr Polda Banten itu, menggunakan sepeda motor, menerobos kepadatan arus lalu lintas yang di dominasi roda empat.

Jalur Mengger menjadi padat oleh sejumlah kendaraan karena merupakan jalur utama menuju sejumlah destinasi wisata.

Polres Pandeglang akan terus melakukan upaya-upaya preventif dan proaktif dalam menjaga keamanan dan kelancaran arus lalu lintas, serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, khususnya selama masa libur seperti ini.

Kehadiran Kapolres Pandeglang di lapangan tidak hanya sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga sebagai contoh nyata dari semangat pelayanan kepada masyarakat. Dengan turun langsung ke lapangan, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan.

“Kami sadar bahwa situasi lalu lintas saat ini sangat penting untuk diatur dengan baik, terutama karena banyaknya kendaraan yang menuju destinasi wisata. Kami berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan mengurai kemacetan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas,” ujar AKBP Oki Bagus Setiaji, Kapolres Pandeglang.(Dhi)

 




PCNU Ungkap Hadiah 150 Tahun Usia Pandeglang Butuh Pemimpin yang Bisa Problem Solver

Kabar6-Menghadapi Pilkada serentak 2024, PCNU Pandeglang menekankan pentingnya memilih pemimpin yang tepat untuk memimpin Pandeglang di usianya yang ke-150 tahun.

Diketahui 1 April 2024 usia Pandeglang tepat 150 tahun. PCNU menegaskan, Pandeglang membutuhkan pemimpin yang bisa menyelesaikan berbagai masalah.

Sekretaris PCNU Pandeglang Tb. Nuruzaman, mengatakan bahwa Pandeglang membutuhkan sosok pemimpin yang mampu menyelesaikan berbagai masalah dan membawa kemajuan bagi daerah.

“Pandeglang meniscayakan tokoh yang berfungsi sebagai problem solver atau pemecah dan penyelesai masalah,” kata Nuruzaman, Senin (1/4/2024).

**Baca Juga:Safari Ramadan ke Lebak, Pj Sekda Virgojanti Sampaikan Agenda Pembangunan

PCNU Pandeglang menghimbau kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 2024 dan memilih pemimpin yang tepat, terutama sosok pemimpin yang memiliki perhatian lebih terhadap dunia pesantren.

“Kontribusi pesantren serta kiprah para santri adalah fakta empirik yang tak bisa dibantah. Kualat kalau sampai ada pemimpin yang tidak memiliki sense of belonging pada persoalan pondok pesantren serta keberadaan ulama dan santri,”terangnya.

Pentingnya perhatian terhadap dunia pesantren, kata Nuruzaman terutama pesantren salafi. Pondok pesantren merupakan dokumentasi penting yang tidak boleh diabaikan oleh siapapun pemimpin Pandeglang.

“Pesantren memiliki sejarah panjang yg penuh dengan dinamika kultural, spiritual sampai akhirnya Pandeglang dijuluki kota santri, seribu ulama sejuta santri,”ungkapnya.

PCNU Pandeglang akan mengawal tahapan Pilkada Pandeglang dan memastikan terpilihnya pemimpin yang tepat.

“Sosok yang mengamalkan dan mewujudkan prinsip menjaga, merawat dan melanjutkan program pembangunan yang baik dan menggali, memiliki inovasi, memunculkan program yang baru dan lebih baik untuk kemanfaatan dan kemaslahatan masyarakat Pandeglang,”terangnya.

Berdasarkan catatan Nuruzaman, beberapa prioritas pembangunan di Pandeglang. Diantaranya Infrastruktur dasar seperti Jalan, pembenahan dunia pendidikan, dan memastikan terjaminnya kesehatan masyarakat, Penanganan stunting dan gizi buruk dan Perhatian terhadap dunia pesantren, terutama pesantren salafi.

“PCNU Pandeglang akan mengawal tahapan, proses dan perhelatan Pilkada Pandeglang sampai terpilihnya sosok yang pantas dan tepat memimpin Pandeglang,” ungkapnya.(Aep)




45 Relawan Kampung Siaga Bencana Dikukuhkan di Pulosari, Pandeglang

Pandeglang – Sebanyak 45 relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) dikukuhkan di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Sabtu (30/3). Masing-masing desa di Pulosari yang berjumlah 9 desa, diwakili oleh 5 orang relawan KSB.

Plt. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) PandeglangKemensos, Nuriah, menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Sosial (Kemensos) atas pembentukan KSB di Pulosari dan bantuan Lumbung Sosial (Lumsos) senilai Rp 179 juta.

“KSB ini adalah relawan yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam penanggulangan kebencanaan,” ujar Nuriah.

Sebelum dikukuhkan, para relawan KSB telah mendapatkan pelatihan khusus selama 3 hari tentang Standar Operasional Pelayanan (SOP) dan simulasi penanggulangan kebencanaan.

Nuriah berharap para relawan KSB dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dan tidak panik saat terjadi bencana.

“Edukasi terus menerus kepada masyarakat sangat penting, agar mereka memahami apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana,” imbuhnya.

**Baca Juga: Vaksin DBD Tersedia, Dinkes Lebak Imbau Warga Tetap Terapkan 3M Plus

Nuriah juga berpesan kepada Camat Pulosari agar Lumsos dapat dikelola dengan baik dan digunakan sesuai kebutuhan dalam penanggulangan kebencanaan.

Camat Pulosari, Gimas Rahardian, menyambut baik pembentukan KSB dan bantuan Lumsos.

“Ini sangat bermanfaat bagi kami. Sebelumnya, kami kerepotan jika terjadi bencana. Dengan adanya KSB dan Lumsos, penanggulangan bencana akan lebih mudah, khususnya terkait logistik,” kata Gimas.

Gimas berjanji akan mengelola Lumsos dengan baik dan siap membantu penanggulangan kebencanaan di Kecamatan Pulosari.

Ketua KSB Kabupaten Pandeglang, Beni Madsira, menjelaskan bahwa pembentukan KSB di Pulosari merupakan yang ke-18 di Kabupaten Pandeglang.

“Kami berharap Kemensos dapat membentuk KSB di kecamatan lainnya di Pandeglang, karena daerah ini rawan bencana,” ungkap Beni.

Beni menambahkan, KSB sangat penting dalam memitigasi bencana.

“Dengan adanya KSB, masyarakat akan mudah memberikan laporan dan segera ditangani,” terangnya.(aep)




Mitigasi Kebencanaan, Lumbung Sosial di Pandeglang Ditambah

Kabar6- Bencana terjadi tidak dapat diprediksi, namun kebencanaan bisa dimitigasi sebagai kesiap siagaan. Lumbung Sosial (Lumsos) salah satu mitigasi kebencanaan yang digunakan sebagai cadangan logistik bagi masyarakat terdampak bencana.

“Saat ini sudah ada 15 lumsos, ditambah satu lagi dari Kementerian Sosial (Kemensos) jadi semuanya saat ini ada 16 lumsos di Pandeglang,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pandeglang Nuriah pada acara Sosialisasi Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kecamatan Pulosasi, Kamis (28/3/2024).

Menurutnya, dari 16 lumbung sosial yang ada di Pandeglang tersebar di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Sumur Desa Kertajaya, Sumur Desa Taman Jaya, Cibaliung, Cibitung, Cigeulis, Cikeusik, Panimbang, Sukaresmi, Patia, Pagelaran, Labuan, Carita, Mandalawangi, Cimanuk, Angsana, dan Pulosari.

“Lumsos yang sudah ada yaitu 11 dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), 1 lumsos dari Provinsi Banten, dan 4 lumsos dari APBD Kabupaten Pandeglang,” katanya.

Lebih lanjut, Nuriah juga menyampaikan, lumsos ini harus keberlanjutan karena sangat penting dalam penanganan kebencanaan. Oleh sebab itu ia berharap pengelola lumsos pelaporannya dapat ditingkatkan.

**Baca Juga: Airin Rachmi Diany Kembali Nahkodai Taekwondo Banten

“Administrasi nya dijaga dengan baik, membuat lumbung sosial ini anggatan nya besar, pelaporannya harus diperbaiki karena saat akan diisi kembali cadangan logistik butuh pelaporan yang ril,” ujarnya.

Disampaikan Plt Kadinsos, pihak Pemda Pandeglang mengucapkan terimakasih kepada Kemensos yang sudah memberikan anggran untuk pengadaan lumsos di Kabupaten Pandeglang.

“Kami menyampaikan ucapan terimakasih ibu bupati yang sebesar-besarnya kepada Kemensos, semoga kedepan bisa dianggarkan kembali untuk Lumsos kecamatan lainnya,” pungkasnya.

Sementara Usbudiharto Ketua Pokja Lumbung Sosial Kemensos menyampaikan, tujuan dari lumsus ini adalah sebagai baperstok logistik jika terjadi bencana. Saat ini menurutya sudah membuat kurang lebih 11 lumsos di Kabupaten Pandeglang.

“Barang di lumsos dapat digunakan untuk penangan bencana dan masyarakat yang membutuhakan, misal ada masyarakat yang tidak mampu dengan sarat dokumentasi yang jelas,” katanya.

Disampaikan Usbudiharto dengan pelaporan yang jelas akan mempermudah dalam pengisian kembali lumsos saat cadangan logistik sudah habis.

“Jika laporannya sesuai kita akan isi kembali stoknya, karena gak mungkin logistik di lumsos dibiarkan kosong,” pungkasnya.(Aep)




Terpeleset ke Laut, Nelayan Asal Carita Pandeglang Hilang

Kabar6- Seorang anak buah kapal (ABK) bernama Saad (55) terjatuh dan hilang di laut. Korban diduga terpeleset saat mencari ikan di Perairan Pasauran, Carita, Kabupaten Pandeglang. Banten.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (26/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Awalnya korban berangkat bersama 7 rekannya sekitar pukul 05.30 WIB melaut menggunakan Kapal KM Karisma jenis payang dan berlayar menuju Perairan Pasauran.

Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP) tepatnya di Perairan Pasauran dengan perkiraan 600 meter ke daratan, mereka langsung tebar jaring.

“Setelah selesai menebar jaring, saudara Kasim melihat salah satu ABK yang terjatuh ke laut dan diduga karena terpeleset,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Banten Heru Amir dalam keterangannya, Rabu (27/3/2024).

**Baca Juga: Sampaikan LKPj Dihadapan DPRD, Ini Capaian Kinerja Pemkot Tangerang

Melihat Saad terjadi, Kasim dan rekannya segara melakukan pertolongan dengan menarik jaring agar korban dapat diselamatkan.

“Namun pada saat menarik jaring korban terlepas dari jaring,”ujarnya.

Lalu Kasim peserta ABK lainnya melakukan pencarian terhadap korban sampai pukul 13.30 WIB namun korban belum juga ditemukan.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten 1 Tim untuk melakukan pencarian terhadap nelayan asal Kampung Kacapi, Desa Banjarmasin, Kecamatan Carita, Kabupaten Serang.

Pencarian H1 Operasi SAR, Tim melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet dan motor tempel sejauh 3 KM dan melakukan pemantauan menggunakan drone di sekitaran LKP.(Aep)




Rifki Hermiansyah Masuk Bursa Pilkada Pandeglang, Gerindra Siap Tempur

Kabar6- Pasca pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2024, banyak tokoh muda yang masuk ke bursa pemilihan kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pandeglang, salah satunya kader Gerindra Rifki Hermiansyah.

Calon anggota DPRD Banten terpilih dari Dapil Kabupaten Pandeglang itu dinilai layak ikut kontestasi Pilkada di daerah berjuluk kota santri tersebut.

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Pandeglang, Fikri Febriansyah mengungkapkan, sosok Rifki sangat layak menjadi kandidat calon Bupati Pandeglang yang usung Gerindra.

“Bang Rifki itu kader partai Gerindra potensial untuk mencalonkan diri sebagai calon bupati Pandeglang,” kata Fikri belum lama di Kota Serang kepada wartawan.

Fikri menegaskan, kader Gerindra dipastikan solid untuk memenangkan kandidat yang diusung partainya bahkan siap tempur dengan rivalnya nanti. Menurutnya, kesolidan kadernya sudah teruji saat memenangkan Prabowo Subianto di Pemilu 2014,2019 hingga 2024.

**Baca Juga: 3 Tersangka Penganiaya dan Pencuri Dibebaskan Jampidum lewat RJ

“Saya rasa Gerindra di Pandeglang sangat solid, Gerindra itu satu komando dan terbukti bagaimana partai Gerindra di Pandeglang mengawal pak Prabowo dari 2014, 2019 dan 2024 dan itu menjadi tolak ukur bahwa kami solid siapapun yang diusung oleh partai Gerindra tempur kan di Pilkada nanti,”tegasnya.

Sementara itu, Rifki Hermiansyah mengaku siap maju di Pilkada Pandeglang jika mendapatkan amanah dari partai. Kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 menjadi motivasi tersebut baginya.

“Kalau seandainya memang partai sudah menabuh gong, Partai Gerindra siap punya calon untuk Pilkada Pandeglang,” katanya.

Disini lain, Fikri mengungkapkan, banyak persoalan yang harus di selesaikan kedepan mulai dari infrastruktur, pendidikan dan sosial. Bahkan pria kelahiran Pandeglang itu mengaku siap harus meninggalkan kursi DPRD Banten jika mendapatkan panggilan dari partai.

“Pandeglang ternyata dari saya turun kemarin menginginkan memang yang generasi-generasi muda, generasi yang siap mendobrak, generasi yang adanya perubahan-perubahan,”tandasnya.(aep)