1

Antisipasi Bencana, BPBD Tangsel Lakukan Pelatihan di Air

Kabar6.com

Kabar6-Dalam rangkan antisipasi bencana, Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan pelatihan di Situ Pondok Jagung, Serpong Utara, Kamis 17 Februari 2022.

Kepala Seksie Kesiapsiagaan BPBD Kota Tangsel, Urip Supriyatna menjelaskan, pelatihan itu sekaligus dalam meningkatkan kapasitas aparatur pelatihan water rescue.

“Kita dalam meningkatkan kapasitas ini, kita ibaratnya untuk mengantisipasi adanya banjir, terutama untuk wilayah Tangsel,” ujarnya kepada Kabar6.com dilokasi.

Menurutnya, pelatihan ini diikuti oleh 3 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yaitu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), BPBD, dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel.

“Pelatihan nya pengenalan mesin, perahu, latihan di air dengan pertolongan pertama, pelatihan mendayung juga, mengendalikan perahu dan renang juga,” terangnya.

**Baca juga: Ada Potensi Cuaca Ekstrim, BMKG Minta Warga Tangsel Waspada

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Untuk peserta sendiri, dijelaskannya, terdiri dari 30 orang yang dibagi dalam 4 tim. Diungkapkannya, dalam situasi Covid-19 yang meningkat, peserta sangat dibatasi dan pelatihan dilakukan mengenakan protokol kesehatan (prokes).

“Peserta kita batasi dengan situasi yang seperti ini sedang covid, kita juga melaksanakan ini dengan melakukan prokes yang ada harus kita jaga,” tutupnya.(eka)




2 Perempuan Pelaku Joki Curanmor di Ciduk Polisi

Kabar6.com

Kabar6-Jajaran Satreskrim Polsek Jatiuwung Polres Metro Tangerang Kota, membekuk kawanan pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor). Tiga orang pelaku ditangkap polisi.

Dua dari tiga pelaku tersebut merupakan perempuan yang berperan sebagai Joki berinisial AY dan ER, sedangkan pelaku laki-laki berinisial AF. Pelaku tersebut diamankan di wilayah Kebun Cau, Kelurahan Jatake, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten.

Kapolsek Jatiuwung Kompol Zazali Haryono mengatakan bahwa Ketiga pelaku itu memang sudah masuk dalam daftar target operasi (TO) sebagai pelaku curanmor.

“Ketiganya sudah TO lama, tim sudah tau pemain- pemain yang biasa bermain subuh. Akhirnya kita ngetem bersama tim buser dan ternyata betul apa yang kita curigai itu keluar untuk beraksi,” ujar Zazali saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (17/2/2022).

Zazali mengungkapkan saat sedang penyelidikan oleh anggotanya para pelaku sudah mengetahui kalau mereka sedang diawasi. Namun, para pelaku sempat menghilang dari pantauan anggota.

“Akhirnya tim dibagi dua untuk menyisir ke dua arah. Saat penyisiran itulah salah satu tim melihat ada orang yang mencurigakan sedang mengintip di kontrakan, dan akhirnya kami sergap,” ungkapnya.

Saat penyergapan salah satu dari kawanan pelaku curanmor tersebut berhasil kabur. Lalu AF, yang berhasil ditangkap kembali dibawa masuk kedalam kontrakan.

“Tetapi ada dua orang perempuan didalam Kontrakan tersebut. ternyata perempuan ini tadi waktu kabur membawa motor masuk ke ke dalam kontrakan,” katanya.

Meski sudah ada yang ditangkap, polisi masih melakukan pengembangan untuk menangkap pelaku lain. Sedangkan ada tiga orang pelaku yang berhasil diamankan berikut barang bukti sepeda motor dan kunci T.

**Baca juga:Rekayasa Lalulintas Satu Arah di Jalan Daan Mogot Kota Tangerang Akan Diterapkan

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Zazali mengatakan kedua perempuan yang diamankan tersebut merupakan joki murni dan pelaku laki-laki sebagai pemetik.

“Untuk Identitas, yang satu asal lampung atas nama AY, ER asal Jakarta dan cowoknya atas nama AF asal lampung juga, mereka mengaku baru berpacaran,” tandasnya. (Oke)




Ada Potensi Cuaca Ekstrim, BMKG Minta Warga Tangsel Waspada

Kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk mewaspadai adanya cuaca ekstrim sampai tanggal 20 Februari 2022.

Hal itu dikatakan oleh Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, Yanuar Henry Pribadi, yang menanggapi adanya informasi prediksi cuaca ekstrim dibeberapa wilayah di Indonesia.

Menurutnya, di Kota Tangsel sendiri masyarakat perlu waspada hanya sampai tanggal 20 Februari 2022 saja.

Hal itu karena hingga tanggal 20 Februari diprakirakan curah hujan masuk kedalam kategori menengah, yaitu antara 100 higga 150 milimeter per sepuluh harian.

“Periode 11-20 Februari 2022 hujan diprakirakan kategori menengah, tetapi mulai menurun menjadi antara 50-75 mm per sepuluh harian,” ujarnya kepada Kabar6.com, Kamis (17/2/2022).

**Baca juga: Minyak Goreng Masih Langka, Pemkot Tangsel Rencanakan Operasi Pasar Lagi

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Karena adanya prakiraan curah hujan turun setelah tanggal 20 Februari 2022, Yanuar menjelaskan, masyarakat hanya perlu waspada hingga tanggal 20 saja.

“Jadi waspada sampai tanggal 20 Februari, setelah itu 21-22 sudah mulai menurun hujannya,” tutupnya.(eka)




LKC DD Banten Gelar Panen Raya Budikolbu Hasilkan 1,5 Ton Ikan LeLe

Kabar6.com

Kabar6-Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa Banten panen sebanyak 1,5 ton lele yang diternak dengan metode Budikolbu (Budidaya Ikan dalam Kolom Buatan) pada peyelenggaraan Panen Raya Budikolbu di wilayah Kelurahan Cipocok Jaya, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Provinsi Banten pada hari Rabu, 16 Februari 2022.

Danan Panggih Wisastra selaku Kepala LKC-DD Banten menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu indikator Ketahanan Pangan yang digulirkan oleh LKC-DD Banten pada masa pandemi.

“Budikolbu ini merupakan scale up dari Program Ketahanan Pangan yang dulu kita gulirkan di masa pandemi, hari ini merupakan panen tahap ke-5 dari Program Budikolbu ini, total target panen di siklus ini senilai 1,5 ton dari jumlah bibit yang kita tebar. Kita berharap hasil dari panen raya ini nantinya akan bisa mendanai program-program kesehatan yang ada di sini, khususnya program kesehatan yang berbasis masyarakat, posyandu, posbindu, pendampingan bayi balita, ibu hamil dan juga pendampingan penyakit tidak menular,” tutur Danan pada acara panen raya budikolbu dalam rilis yang diterima, Kamis (17/02/2022)

“Pada hari ini kita panen di tahap ke-5, di nilai 400 Kg atau 4 Kwintal, tapi karena penampungan ikan sudah full, sehingga kita panen 200 Kg dulu, sisanya 200 Kg akan kita panen esok hari,” ujar Danan.

**Baca juga: Pengedar Tembakau Gorila dan Obat Keras Ditangkap Sat Resnarkoba Polresta Serkot

**Cek Youtube:Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Sementara itu, Linin, S.Sos, M.Si yang menjabat sebagai Lurah Cipocok Jaya memberikan tanggapan yang baik, dengan mengapriasi kinerja LKC-DD Banten melalui program yang sudah bergulir di lingkungan Kelurahan Cipocok Jaya tersebut.

“Saya mengapresiasi sangat tinggi dan berterima kasih tentunya kepada Dompet Dhaufa, rekan-rekan semua, dari LKC-DD Banten yang telah membuat program yang berkelanjutan, khususnya untuk masyarakat Ciwaru, Cipocok Jaya. Program Dompet Dhuafa ini telah sukses untuk membina masyarakat Ciwaru dan alhamdulillah masyarakat Ciwaru berterima kasih banyak sekali karena ini memberikan dampak yang positif, baik untuk kesehatan dan juga ekonomi masyarakat Ciwaru,” kata Linin.(red)




Masyarakat Bayah Demo PT Cemindo Gemilang karena Rusak Lingkungan

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan masyarakat dari Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, berdemonstrasi di depan PT Cemindo Gemilang. Mereka menuding perusahaan semen itu membuat kerusakan lingkungan dan tidak mengedepankan tenaga kerja lokal.

Sempat terjadi kericuhan antara massa aksi dengan petugas kepolisian yang berjaga. Saling dorong antara masyarakat dengan polisi sempat terjadi, saat massa aksi mencoba merangsek untuk masuk ke area pabrik semen.

“Perusahaan telah abai terhadap kewajibannya dalam menjaga lingkungan di Bayah, perusahaan telah abai dalam proses rekrutmen tenaga lokal, dan perusahaan malahan lebih banyak memberikan dampak negatif kepada masyarakat di Kecamatan Bayah,” ujar Koordinator aksi, Budi Supriadi, dalam orasinya, Kamis (17/02/2022).

Budi menjelaskan, aksi warga dilakukan sebagai bentuk kekecewaan kepada perusahaan pemegang merk semen Merah Putih, yang dianggap mengabaikan tuntutan warga.

“Makanya kami turun langsung menggelar demo, dengan harapan adanya perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan, dan keberadaan perusahaan harus lebih banyak memberikan dampak positif kepada kami sebagai warga yang terdampak,” tambah Budi.

Budi mencontohkan, pemilik sawah di Cinangga Lebak, Desa Bayah Timur, menjerit karena sawahnya kering akibat ulah perusahaan. Warga yang berdekatan dengan lokasi tambang pun khawatir rumahnya roboh karena retak-retak, akibat peledakan tambang.

Lalu, warga yang berdekatan dengan area bongkar muat dermaga milik PT Cemindo Gemilang, terimbas debu batubara dan debu yang dihasilkan oleh pabrik semen. Kata Budi, itu hanya salah satu contoh dampak dari sekian banyak dampak lainnya yang dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Bayah.

“Kami tidak akan berhenti melakukan aksi selama perusahaan banyak merugikan warga. Kami berhak menuntut hak kami sebagai warga yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Kami berharap, suara kami bisa didengar oleh pemangku kebijakan,” imbuh Budi.

Senada disampaikan Marto, salah satu warga di Desa Pamubulan. Marto mengaku setiap hari dihantui perasaan takut akan getaran peledakan tambang dan kebisingan yang disebabkan oleh konveyor pembawa material semen.

**Baca juga: Jembatan Ciujung Baru Kembali Rusak Picu Kemacetan, Pengguna Jalan: Hampir Tiap Tahun

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Marto pun berharap, adanya perhatian dari pemerintah dan para pemangku kebijakan kepada warga di Kecamatan Bayah yang terdampak. Kemudian adanya tindakan tegas kepada perusahaan yang telah abai dan cenderung merugikan warga.

“Belum lagi soal dampak debu yang kami rasakan. Bayangkan saja Pak, setiap ada peledakan, rumah kami bergetar seperti gempa saja. Kami mau hidup tenang seperti sebelum adanya perusahaan,” keluh Marto.(Dhi)




Bupati Zaki Bersama Danrem 052/ Wijayakrama Serahkan Rumah Layak Huni di Panongan

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar bersama Danrem 052/Wijayakrama, Brigjen TNI Rano Tilaar menyerahkan rumah layak huni di Desa Ciakar Kampung Cipari Kecamatan Panongan.

Bupati Tangerang mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak Romo Felix yang telah membantu Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam membangun rumah tidak layak huni menjadi layak huni di Kecamatan Panongan ini.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Romo Felix yang selalu membantu Pemerintah Kabupaten Tangerang, khususnya kali ini adalah membangun rumah bapak Junaidi di Panongan,” jelas Bupati, Kamis (17/2/22).

Menurut Bupati Zaki, rumah tidak layak huni di Kab. Tangerang masih ada dan pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam mengatasi permasalahan tersebut. Perlu keterlibatan dan bantuan dari seluruh pihak dan seluruh elemen masyarakat yang lainnya untuk mengatasi permasalah yang sangat komplek tersebut.

Lanjut dia, kategori rumah tidak layak huni ini juga bermacam-macam ada yang tanahnya milik sendiri ada juga yang tanahnya tanah keluarga dan bahkan yang lebih paling parah lagi tanah negara yaitu sepadan sungai, sepadan danau dan juga tanah negara yang lain.

“Di Kabupaten Tangerang ini banyak rumah yang tidak layak huni tetapi dibangun di atas tanah-tanah negara. Itu yang kami kesulitan dalam membangunnya karena perlu izin dan perlu penanganan lebih lanjut. Tidak bisa langsung bisa dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang,” kata Bupati.

Bupati Zaki juga mengajak kepada seluruh masyarakat di wilayah untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin. Tidak kalah penting
dan harus dilakukan lainnya adalah melaksanakan vaksinasi karena covid-19 saat ini sedang kembali tinggi di Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Ini Kata Sekda Maesyal Soal Kawasan Wisata Urban Aquaculture Ketapang

**Cek Youtube:  Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Junaidi (60) pemilik rumah yang dibangun mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang yang bersedia dan membantunya khususnya dalam membangunkan rumahnya yang tadinya sangat tidak layak menjadi layak.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati, Bapak Danrem, Bapak Dandim, terutama Romo Felix yang telah membantu saya membangunkan rumah saya. Sekarang saya sudah tidak takut lagi ketika hujan dan ketika angin kencang karena sudah bisa lebih aman dan nyaman,” ucapnya.(red)




Sudah Divaksin, Warga Cikedal Pandeglang Kecewa Gara-gara ini

Kabar6.com

Kabar6- Andi Rohandi Warga Desa Babakanlor, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang mengeluh lantaran sertifikat vaksin Covid-19 miliknya tak keluar di aplikasi peduli lindungi.

Padahal Andi sudah mencoba beberapa kali mengakses di aplikasi milik pemerintah itu, namun selalu gagal.

“Saya sudah beberapa kali masuk ke aplikasi peduli lindungi, tapi sertifikat vaksinnya gak keluar terus,” keluh Andi, Kamis (17/2/2022).

Lantaran selalu gagal, Andi kembali mendatangi petugas vaksin di Puskesmas Cikedal. Namun ia tidak mendapatkan informasi yang memuaskan, ia malah diminta untuk menghubungi nomor darurat.

“Pas ke puskesmas katanya gak bisa, malah diminta untuk menghubungi ke 119 ,”ujarnya.

Andi mengatakan, setelah dirinya menghubungi nomor tersebut, kekecewaan Andi makin bertambah pasalnya nomor tersebut tidak bisa dihubungi.

Andi berharap sertifikat vaksinnya bisa segera keluar, Pasalnya kegunaan sertifikat vaksin sangat banyak. Terlebih lagi di masa PPKM seperti sekarang ini, sertifikat vaksin adalah hal yang sangat penting untuk gunakan.

Diakuinya sejak pemerintah menggembar-gemborkan program vaksinasi, Andi mengaku sudah ikut vaksin hingga dosis dua di Puskesmas Cikedal. Namun ia begitu kecewa lantaran sertifikat vaksinnya tidak keluar di aplikasi hingga saat ini.

**Baca juga: Pejabat Korupsi Komputer UNBK Banten Dijebloskan ke Rutan Pandeglang

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Padahal saya sudah mendapatkan vaksin dosis kedua,”tutupnya

Saat berita ini di turunkan, kabar6.com masuk berupaya melakukan konfirmasi ke pihak Puskesmas terkait keluhan warga tersebut.(aep)




Pengedar Tembakau Gorila dan Obat Keras Ditangkap Sat Resnarkoba Polresta Serkot

Kabar6-Pengedar narkoba jenis tembakau gorila dan obat-obatan keras ditangkap Sat Resnarkoba Polresta Serkot hati Selasa, 15 Februari 2022, sekitar pukul 20.15 Wib.Terduga pelaku berinisial AY (25), ditangkap di rumahnya di daerah Walantaka, Kota Serang, Banten.

“Tersangka diduga mengedarkan, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, memiliki, menyimpan narkotika jenis tembakau gorila dan menjual obat-obatan,” kata Kapolresta Serang Kota, AKBP Maruli Ahiles Hutapea, kepada awak media, Kamis (17/02/2022).

Terduga pelaku ditangkap Unit 1 Sat Resnarkoba Polres Serkot, dibawah pimpinan Ipda Charles Rio Valentin Pardede beserta personilnya.

Polisi kemudian menggeledah rumah terduga pelaku, hingga didapati 1.184 obat keras jenis hexymer dan 168 butir tramadol.

“Barang bukti lain yang disita dari pelaku yakni tembakau gorila seberat 7,06 gram, 3 bungkus tembakau, botol semprotan, timbangan hingga timbangan digital.

“Ada handphone, tembakau gorila, tembakau biasa. Obat kerasnya yang disita ada 1.184 hexymer dan 168 butir tramadol,” kata Kasat Resnarkoba Polresta Serkot, AKP Agus Ahmad Kurnia, Kamis (17/02/2022).

Kini, terduga pelaku sudah di Mapolresta Serkot untuk diperiksa lebih lanjut dan mempertanggung jawabkan perbuatannya. AY terancam dikenakan Pasal 196 sub Pasal 197, Undang-undang (UU) RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

**Baca juga: Polisi Tangkap Pengedar Tembakau Gorila dan Ribuan Obat Keras di Serang

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Kemudian Pasal 114 ayat (1) sub Pasal 111 ayat (1), UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika, juncto Permenkes nomor 4 tahun 2021 tentang perubahan penggolongan narotika.

“Ancamannya kurungan penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara,” ujarnya.(Dhi)




Diminta Anggarkan Dana untuk Pasien Miskin, RSUD Lebak: Ada Rekom Dinsos

Kabar6.com

Kabar6-Direktur RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung, dr. Anik Sakinah menyatakan, pihaknya tidak bisa menganggarkan dana untuk pelayanan penanganan perawatan pasien miskin seperti yang diminta Komisi III DPRD Lebak.

“Anggaran untuk masyarakat miskin ada di Dinas Sosial (Dinsos) bukan di RSUD,” kata Anik kepada Kabar6.com, Kamis (17/2/2022).

Sewaktu masih menyandang status organisasi perangkat daerah (OPD), ujar Anik, RSUD memang diberi anggaran oleh pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan tersebut. Tetapi sekarang anggaran tersebut sudah menjadi kewenangan Dinas Sosial (Dinsos).

“Sekarang diambil alih Dinsos, kami kewajibannya melayani semua pasien. Kalau tidak mempu maka akan keluar rekom dari Dinsos, kami arahkan ke Dinsos sebagai penjamin warga yang tidak mampu. Selama ini ketike ada pasien masuk IGD, kami tidak pernah meminta bayaran karena kewajiban kami melayani sampai tuntas,” papar Anik.

Sebelumnya, Komisi III DPRD Lebak meminta RSUD untuk mengalokasikan anggaran dalam membantu pasien terlantar dan miskin yang jaminanan kesehatannya sulit untuk diurus karena berbagai hal.

**Baca juga: Jembatan Ciujung Baru Kembali Rusak Picu Kemacetan, Pengguna Jalan: Hampir Tiap Tahun

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Meski bisa mengajukan bantuan dana untuk perawatan ke (Dinsos) dengan bermodal SKTM, namun dana yang bisa diberikan hanya Rp5 juta.

“Sedangkan biasanya rata-rata biaya yang penanganan dan perawatan itu bisa mencapai 8-10 juta. Nyari uang 2 atau 3 juta bagi warga tidak mampu kan bukan hal mudah, makanya kami minta RSUD bisa menganggarkan itu,” katanya.(Nda)




Jembatan Ciujung Baru Kembali Rusak Picu Kemacetan, Pengguna Jalan: Hampir Tiap Tahun

Kabar6.com

Kabar6-Kerusakan kembali terjadi pada badan Jembatan Ciujung Baru, di Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

“Iya rusak lagi. Tadi pagi ada truk pasir terperosok sampai menyebabkan kemacetan,” tutur Nana salah seorang pengguna jalan kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).

Rusakanya jembatan di Jalan Bypass Soekarno-Hatta itu bukan kali pertama terjadi. Meski sudah sering diperbaiki, namun aspada badan jembatan kembali rusak.

“Kayaknya hampir setiap tahun jembatan itu rusak. Semoga pemerintah bisa memperbaiki dengan baik agar enggak rusak melulu,” ucap Rohiman pengguna jalan yang lain.

**Baca juga: Komisi III Minta RSUD Lebak Anggarkan Dana untuk Bantu Pasien Miskin

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Terpisah, Kepala DPUPR Lebak Irvan Suyatupika menjelaskan, kewenangan jembatan berada di Pemerintah Pusat.

“Itu kan jalan nasional. Kemarin ngobrol dengan PPK-nya katanya tahun ini mau diganti semua lantai jembatannya,” katanya.(Nda)