1

DPRD: Pemkot Tangerang Jangan Alergi Didemo Dana Bansos Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Teuku Iwan melihat aksi penyampaian aspirasi dari kalangan pemuda dan mahasiswa merupakan yang wajar. Para aktivis menyoroti penggunaan anggaran bantuan sosial untuk warga yang terdampak pandemi Covid-19.

“Demo itu bagus. Bagian dari kritik, bagian dari penyampaian penyaluran aspirasi. Pemerintah tidak boleh alergi oleh demo,” kata Tengku dalam keterangan, Rabu (17/6/2020).

Tengku yang juga Ketua DPD PKS Kota Tangerang, menilai wajar bila masyarakat menanyakan transparansi anggaran Covid-19 sepanjang disertai dengan data.

“Ya wajar, selama mereka juga punya data yang bisa digunakan untuk mengajukan keberatannya, silakan. Bagusnya harus diterima, supaya clear dan cepat selesai,”katanya.

Tengku menegaskan akan terus mengawal anggaran-anggaran bansos Covid-19 di Kota Tangerang. “Bahwa kemudian ada pergeseran anggaran di Dinas-dinas dan termasuk di Sekwan (DPRD), ya kita akan kawal,” tegas Tengku.

**Baca juga: Kebakaran Pabrik Cat di Jatiuwung, 12 Jam Api Masih Berkobar.

Kemana aliran dana dari gaji Dewan dan gaji PNS Kota Tangerang yang disumbangkan untuk penanganan Covid-19?. Teuku berkilah belum mengetahui secara detail, namun segera akan meminta laporannya. “Kita akan minta laporannya.” tegasnya.

“Juga soal anggaran bansos itu, belum ada keterangan yang rinci. Yang digeser sekian persen, tapi kemana berapanya baru secara lisan belum disampaikan secara detail. Kita sudah minta, insya Allah nanti di perubahan anggaran (Juli), kita cegat. Sabarlah,” tambah Teuku.(Oke)




4 Penumpang KRL di Lebak Bawa Ribuan Eksimer dan Tramadol

Kabar6.com

Kabar6-Satuan Narkoba Polres Lebak mengamankan 4 penumpang KRL Commuter Line yang turun di Stasiun Rangkasbitung. Keempatnya kedapatan membawa ribuan butir obat keras golongan G jenis Eksimer dan Tramadol.

Kasat Narkoba Polres Lebak AKP Asep Jamal, mengatakan, keempat penumpang KRL yakni TR (20), UP (22), ER (20) dan TS (23). Para tersangka terjaring saat diperiksa petugas pos jaga stasiun, Selasa (16/6/2020) malam.

“Mereka warga luar Lebak. Ketika dilakukan pemeriksaan ditemukan ribuan obat tanpa izin edar di dalam tas,” ungkap Asep, Rabu (17/6/2020).

Dari keterangan 4 pemuda tersebut, jenis obat-obatan yang harus dijual menggunakan resep dokter itu bakal diedarkan di wilayah Pandeglang.

“Ada yang dipakai untuk sendiri dan juga untuk diedarkan di sana,” ujar Asep.

**Baca juga: Mahasiswa Minta Audiensi dengan Pemkab Lebak soal Bantuan Korban Banjir.

Keempat pemuda tersebut bakal dijerat dengan Pasal 196 dan 197 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

“Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar dapat dikenakan sanksi hukuman pidana hingga 15 tahun penjara,” terang Asep.(Nda)




Buruh di Balaraja Positif Covid-19, Gugus Tugas Tunggu Bupati Zaki

Kabar6.com

Kabar6 – Satu orang buruh pabrik di Balaraja, Kabupaten Tangerang terindikasi positif Covid-19. A, 31 tahun, saat ini mendapatkan perawatan di Rumah Singgah Griya Anabatic, Kelapa Dua, sejak Senin kemarin.

“Terpapar dari karyawan perusahaan lain,” kata juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, Rabu (17/6/2020).

Dijelaskan, terungkap hasil tracing dari Dinas Kesehatan sekitar 10 hari yang lalu setelah dilakukan rapid test. A ternyata merupakan orang tanpa gejala (OTG) hasilnya reaktif.

“Kemudian dilakukan swab dan hasilnya keluar pada Jumat, 12 Juni 2020,” terang Hendra. Dinas kesehatan, lanjutnya, langsung melakukan rapid tes terhadap keluarga pasien.

**Baca juga: PKL di Jalan Raya Pakuhaji Ditertibkan.

Hendra berharap agar perusahaaan bisa meakukan rapied test ke teman sebagian pasien dan orang yang pernah melakukan kontak fisik.

“Kami masih menunggu arahan pak bupati, apakah untuk sementara perusahaan ditutup sementara selama 14 hari atau tidak,” jelasnya. (Vee)




Dua Kelompok Ribut di Pantai Sambolo Bawa Pistol

Kabar6-Dua kelompok orang terlibat keributan di Pantai Sambolo, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon. Gerombolan orang yang ribut membawa senjata tajam dan senjata api.

Lokasi keributan hanya berjarak sekitar dua kilometer dari Pelabuhan Merak, “Menurut pelaku yang ditangkap, salah satu pelaku yamg dikejar membawa senpi jenis glock. Karena rekannya ini pernah melihat rekannya ini senjata yang di tunjukkan,” kata Kapolsek Pulomerak, AKP Rifki Seftirian, melalui sambungan selulernya, Rabu (17/06/2020).

Tragedi keributan pada Selasa petang diduga buntut dari keributan satu pekan lalu. Saat itu satu dari empat orang sempat menodongkan senpi ke korban. Lokasinya di daerah Grogol, Kota Cilegon, sekitar pukul 00.00 tapi bisa dipisahkan oleh warga setempat.

Kemudian sore tadi, empat orang yang sama itu bertemu tanpa sengaja dengan korban di Pantai Sambolo, Kecamatan Pulomerak. Keributan kembali terjadi keributan.

Pistol tidak sempat diletuskan karena ada warga yang memisahkan, kemudian memberitahu ke pihak kepolisian.

“Seminggu sebelumnya salah satu dari tiga orang ini pernah menodongkan senjata ke korban dengan modus dan niat yang masih kami dalami. Korban berhasil lari dan ketemu lagi tadi di pantai ini, secara tidak sengaja,” terangnya.

Satu pelaku berhasil ditangkap dan tiga lainnya berhasil kabur. Satu pelaku kabur ke arah gunung dan dua lainnya tidak diketahui arah kaburnya.

**Baca juga: Sah, Nasdem Usung Ratu Tatu Chasanah di Pilkada Serang 2020.

Kemudian di media sosial (medsos), beredar informasi bahwa yang ditangkap adalah pelaku begal. Pihak kepolisian mengaku masih mendalaminya. Karena peristiwa itu baru saja terjadi dan baru satu pelaku yang di amankan, belum banyak informasi yang berhasil diperoleh.

“Info nya begal tertangkap, tapi harus kami dalami dulu dari pelaku lainnya, belumm maksimal pendalamannya. Kita gali dari pelaku lain yang belum tertangkap,” jelasnya.(Dhi)




Tersangka Pemerkosaan Remaja di Serpong Bertambah Jadi 8

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tangsel, AKP Muharam Wibisono Adipradono mengatakan ada penambahan 2 tersangka dalam kasus pemerkosaan QR, 16 tahun di Serpong. Sehingga total tersangka berjumlah 8 orang.

“1 orang mediator dan 1 orang tersangka lain berinisial D sudah kami tangkap, jadi total 8 tersangka,” ujarnya di TPBU Tanjung Priang, Pondok Jagung, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Rabu (17/6/2020).

Wibisono menjelaskan, pemerkosaan terhadap OR terjadi dua kali dalam rentan waktu 1 minggu di lokasi yang sama.”Pertama terjadi pada tanggal 10 April 2020 oleh 8 orang tidak menggunakan excimer, terus tanggal 18 April 2020 oleh 7 orang menggunakan excimer,” terangnya.

Motif sementara dari tersangka, Wibisono menerangkan, untuk melakukan pemerkosaan bersama-sama.

**Baca juga: Hasil Forensik Remaja Korban Perkosaan di Serpong Diketahui 14 Hari Kedepan.

“Kronologi pertama kita ralat bahwa korban tidak meminta uang untuk diperkosa,” ungkapnya.

Wibisono menerangkan, pelaku yang sudah tertangkap adalah 6 orang, dari sebelumnya berjumlah 4 orang.(eka)




PKL di Jalan Raya Pakuhaji Ditertibkan

Kabar6.com

Kabar6 – Pedagang Kaki Lima yang berjualan di Jalan Raya Pakuhaji ditertibkan. Para pedagang diminta untuk pindah ke lokasi yang sudah disediakan, yaitu Pasar Tradisional Sepatan atau Pasar Pelangi.

Camat Sepatan Dadang Sudrajat mengatakan, tiga pilar kecamatan sepatan terjun langsung ke Jalan Raya Pakuhaji, Kelurahan Sepatan, Kecamatan Sepatan untuk menertibkan para pedagang yang masih membandal untuk ditertibkan. Kata Dadang, sebelum melakukan oenertiban, dia juga menanyakan, apa alasan mereka, sehingga tidak mau dipindahkan ke Pasar Pelangi.

“Gimana pasar pelangi mau ramai kalau pedagang sendiri tidak meramaikan, maka kita bersama tiga pilar, melakukan penertiban kembali para pedagang di sepanjang jalan raya,” kata Dadang Sudrajat kepada wartawan, Rabu (17/6/2020).

Dadang mengatakan, pihaknya juga sudah mempertemukan antara pedagang yang berjualan dipinggir jalan dengan ketua paguyuban pasar pelangi. Kata Dadang,  pihaknya juga akan bekerjasama dengan pihak Kecamatan Sepatan Timur. Karena pasar tumpah juga ada yang berada berbatasan wilayah antara sepatan timur yang berbatasan dengan sepatan.

“Kita akan bekerjasama dengan muspika kecamatan sepatan timur untuk menertibkan pasar tumpah yang berada dijalan, karena kemacetan selama ini bukan saja di sepatan akan tetapi pedagang di tanah merah sepatan timur yang berbatasan dengan sepatan juga bikin macet. Dan kita akan dorong pasar tumpah yang ada ditanah merah sepatan timur untuk masuk kepasar pelangi,” jelasnya.

Selain melakukan penettiban. Kata Dadang, pihaknya juga melakukan tinjauan ke pasar pelangi untuk memastikan titik keramaian para pedagang sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Dalam peninjauan tersebut tiga pilar menghimbau kepada para pedagang dan pembeli pasar pelangi untuk menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak dan physical distancing untuk penanganan dan pencegahan virus corona Covid-19.

“Kami juga mengajak paguyuban pasar untuk menghimbau para pedagang dan pembeli agar menggunakan masker,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Pelangi, Muhammad Jembar mengatakan, banyaknya pedagang yang berjualan di Jalan Raya Pakuhaji, Kelurahan Sepatan, Kecamatan Sepatan, dikarenakan masih adanya pasar tumpah di Desa Tanah Merah Kecamatan Sepatan Timur, sehingga para pedagang kembali memilih berjualan di pinggir jalan.

**Baca juga: Kapolres Kota Tangerang Bagikan Sembako ke Korban PHK.

” mereka kebanyakan karna pedagang masih ada pasar tumpah di Jalan Raya Pakuhaji Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan dan Desa Tanah Merah Kecamatan Sepatan Timur, sehingga  pedagang di pasar pelangi merasa sepi pembeli, ” jelasnya.

Dia juga mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan para pedagang di Jalan Raya Pakuhaji, Kelurahan Sepatan, Kecamatan Sepatan, dan akan mempersiapkan tempaat di Pasar Pelangi, jika para pedagang sudah siap pindah.

” Kami sudah bertemu dengan para pedagang, Akan kita siapkan bila memang sudah siap pindah,” pungkasnya. (Vee)




Kebakaran Pabrik Cat di Jatiuwung, 12 Jam Api Masih Berkobar

kabar6.com

Kabar6-Kebakaran hebat yang terjadi di PT Kanzai perusahaan yang memproduksi cat di Komplek industri  PT. Gajah Tunggal Tbk, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang sudah hampir 12 jam tak kunjung padam.

“Masih berlanjut. Masih pemadaman belum ada pendinginan,” kata Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Kota Tangerang, Darmawan saat dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020).

Kebakaran hebat itu diketahui sejak pukul 01.00 dini hari hingga kini pukul 12.30 WIB masih belum berhasil dijinakkan. Belum diketahui penyebab dari kebakaran itu.

Sebelumnya, berdasarkan dari akun resmi BPBD Kabupaten Tangerang, pihaknya turut mengerahkan 4 Unit damkar untuk membantu memadamkan api hingga 08.00 WIB.

“Api masih sulit dikendalikan,” tulis akun tersebut.

**Baca juga: Pabrik Cat di Jatiuwung Terbakar, Api Sulit Dijinakan.

Selain itu akun tersebut juga menuliskan bahwa kejadian terjadi sekitar 00.30 WIB dan api cepat membesar karena bahan kimia yang mudah terbakar. “Belum ada laporan korban jiwa atau luka-luka,” tulis akun itu. (Oke)




Hasil Forensik Remaja Korban Perkosaan di Serpong Diketahui 14 Hari Kedepan

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim), Ajun Komisaris Pol Muharam Wibisono Adipradono mengatakan, akan menunggu 14 hari hasil resmi dari Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk memastikan apa penyebab pasti kematian Korban OR remaja berusia 16 tahun asal Serpong Utara yang diperkosa di Cihuni, Rabu 17 Juni 2020.

Menurut Wibisono, ditubuh korban terdapat ada bekas persetubuhan yang ada di beberapa bagian tubuh korban.

“Intinya sementara persetubuhan yang dilakukan para pelaku telah terjadi,” ungkapnya di TPBU Tanjung Priang, Pondok Jagung, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Rabu (17/6/2020).

**Baca juga: Hari ini, Polisi Bongkar Makam Remaja Korban Perkosaan di Serpong.

Untuk pil Excimer sendiri, Wibisono menjelaskan, sedang menunggu hasil lab, apakah didalam tubuh korban ada masalah atau tidak.

Diketahui, kepolisian sudah melakukan pembongkaran dan melakukan autopsi terhadap korban OR di TPBU Tanjung Priang, Pondok Jagung, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan yang berlangsung selama 4 jam.(eka)




Kapolres Kota Tangerang Bagikan Sembako ke Korban PHK

Kabar6.com

Kabar6 – Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi  memberikan bantuan sembako kepada puluhan warga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Bantuan diberikan secara door to door langsung ke kediaman penerima.

“Bantuan diberikan untuk membantu meringankan beban saudara kita yang terkena PHK,” kata Ade saat memberikan bantuan kepada salah satu penerima di Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Rabu (17/6/2020).

Ade menerangkan, selain memberikan bantuan, dirinya juga turut mengajak masyarakat untuk tetap mengedepankan aspek kesehatan. Dikatakan Ade, bila kondisi tubuh sehat, maka dapat melakukan aktivitas termasuk mencari kerja atau merintis usaha.

Sebaliknya, bila tidak menjaga kesehatan, kondisi badan bisa drop sehingga saat memiliki pekerjaan atau usaha pun bisa terhambat.

“Semoga yang bersangkutan bisa kuat melewati situasi ini dan tetap sehat,” ujarnya.

**Baca juga: Zona merah, Tiga Pilar Kecamatan Sepatan Terapkan Protokol Kesehatan.

Dia menambahkan, saat berkeliling memberikan bantuan, ia dan jajaran juga terus mengimbau masyarakat utamanya gugus tugas untuk menerapkan protokol kesehatan. Penggunaan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, kata Ade, harus dijadikan kebiasaan sebagai bagian dari kesiapan menghadapi new normal.

“Kesehatan tetap menjadi prioritas, agar kita bisa terus beribadah dan mencari nafkah,” pungkasnya. (Vee)




Pabrik Cat di Jatiuwung Terbakar, Api Sulit Dijinakan

kabar6.com

Kabar6-PT Kanzai perusahaan yang memproduksi cat di Komplek industri  PT. Gajah Tunggal Tbk, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang dilahap si jago merah hingga kini belum dapat dikendalikan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran hebat itu terjadi sekitar pukul 01.15 WIB dini hari. Namun penyebab pasti akibat dari kebanyakan tersebut belum diketahui.

“Masih berlanjut. Masih pemadaman belum ada pendinginan, mudah-mudahan cepat selesai. Kejadian itu sekitar pukul 01.00 WIB,” kata Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Kota Tangerang, Darmawan saat dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020).

Sementara berdasarkan dari akun resmi BPBD Kabupaten Tangerang, pihaknya turut mengerahkan 4 Unit damkar untuk membantu memadamkan api hingga 08.00 WIB.

**Baca juga: 9 Mal di Kota Tangerang Kembali Dibuka dengan Protokol Kesehatan.

“Api masih sulit dikendalikan,” tulis akun tersebut.

Selain itu akun  tersebut juga menuliskan bahwa kejadian terjadi sekitar 00.30 WIB dan api cepat membesar karena bahan kimia yang mudah terbakar. “Belum ada laporan korban jiwa atau luka-luka,” tulis akun itu. (Oke)