1

Bawa Sabu 20 Kg, Kurir Ditangkap di Pelabuhan Merak

Kabar6-Direktorat Narkoba Mabes Polri menggagalkan pengiriman narkoba jenis Sabu seberat 20 kilogram di Pelabuhan Merak.

“Telah dilakukan penangkapan terhadap terduga kurir narkoba, yang berada di dalam bus ALS jurusan Jakarta-Medan,” kata AKBP Rizki Agung Prakoso, Kapolres Cilegon, melalui pesan singkatnya, Senin (03/12/2018).

Sabu itu akan dikirim menggunakan Bus Antar Lintas Sumatera (ALS), menyebrang melalui Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Penangkapan terjadi sekitar pukul 05.20 wib pagi tadi. Setelah dilakukan pemeriksaan sementara, kemudian pukul 07.00 wib, kurir seorang diri itu dibawa ke Mabes Polri, untuk diperiksa lebih lanjut.**Baca Juga: Begini Kronologis Penemuan Mayat Gantung Diri di Karawaci.

Dengan alasan masih dalam tahap pengembangan, penangkapan yang dipimpin oleh AKP Hendry beserta tujuh personil Mabes Polri dan dibantu oleh Polres Cilegon, enggan memberikan keterangan lebih lanjut, lantaran masih dalam tahap pengembangan jaringan.

“terduga satu orang kurir dan barang bukti, dibawa oleh anggota Ditnarkoba Bareskrim Polri, untuk dilakukan pengembangan dan pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.(dhi)




Reuni 212, Tidak Ada Pengamanan Khusus di Banten

Kabar6-Meski ada warga dari Pulau Sumatera menyebrang ke Pelabuhan Merak, untuk mengikuti Reuni 212, namun tidak dilakukan penjagaan khusus dari pihak kepolisian.

“Tidak ada penjagaan khusus, kita layani untuk pengaturan supaya lancar,” kata AKBP Rizki Agung Prakoso, Kapolres Cilegon, melalui pesan singkatnya, Minggu (02/12/2018).

Sedangkan di wilayah Kabupaten Tangerang, masyarakat beramai-ramai mengikuti istighosah untuk memperingati Maulid Nabi Saw.

“masyarakat di Tangerang sendiri, yang memang justru sangat banyak, karena ada giat istighosah juga di kawasan Citra Raya,” kata AKBP Komarudin, Wakapolresta Tangerang, melalui pesan singkatnya, Minggu (02/12/2018).

Mantan Kapolres Serang Kota ini menerangkan, meski begitu ada warga Kabupaten Tangerang yang berangkat ke Monas, Jakarta, untuk menghadiri Reuni 212.

Karenanya, pihak kepolisian tetap memberikan pelayanan penjagaan bagi masyarakat yang berangkat ke Monas, Jakarta.**Baca Juga: Titi DJ Sukses Hibur Penonton Titan Center Bintaro.

“Pengamanan dan pengawalan tetap dilakukan, sebagai bentuk pelayanan kepada jamaah yang berangkat,” tandasnya.(dhi)




Ini Imbauan dari Polda Banten Bagi Massa Reuni 212 di Pelabuhan Merak

Kabar6-Massa Reuni 212 asal Pulau Sumatera, yang datang melalui Pelabuhan Bakauheni menuju Merak, diminta untuk menjaga keselamatan diri dan berhati-hati selama di perjalanan, setelah menempuh perjalanan jauh dan tentunya melelahkan.

“kalau capek silahkan beristirahat di kantor polisi, rest area, SPBU, mesjid yang di lewati. Karena keselamatan adalah yang pertama dan yang paling utama. Jangan kebut,” kata AKBP Edy Sumardi, Kabid Humas Polda Banten, melalui pesan singkatnya, Minggu (2/12/2018).

Pihak Polda Banten pun mengaku siap menjaga kedatangan massa asal Sumatera menuju Monas, untuk mengikuti Reuni 212.

Pola penjagaan nya sama saat pengamanan Idul Fitri dan Tahun Baru 2018. Sehingga massa Reuni 212 merasa aman dan nyaman selama di perjalanan.**Baca Juga: Caleg PKB Sabangi Warga Taman Kirana Surya.

“Secara sinergis dan tulus ikhlas, melayani masyarakat untuk hadiri giat reuni tersebut,” terangnya.(dhi)




ASDP Siapkan Tiga Kapal Gratis Ke Palu Dan Donggala

Kabar6-PT ASDP Ferry Indonesia menyediakan tiga kapal gratis, untuk mengangkut masyarakat dengan tujuan Palu dan Donggala, untuk menengok kondisi keluarga yang terkena musibah gempa dan tsunami.

Selain itu, tiga kapal ASDP juga akan mengangkut bantuan logistik bagi korban bencana alam yang menewaskan ratusan orang.

“Semoga dengan dukungan penyediaan kapal ASDP, dapat menjadi alternatif transportasi bantuan logistik bencana alam ini dan dapat membantu proses penanganan pascagempa, sehingga kondisi masyarakat dapat segera pulih,” kata Imelda Alimi, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Senin (01/10/2018).

Tiga kapal yang disediakan oleh ASDP yakni KMP Julung-julung berangkat dari Pelabuhan Taipa, Sulawesi Tengah.

Lalu ada KMP Drajat Paciran dan kaoal kargo, KM Melinda 01 berangkat dari Tanjung Perak, langsung ke Taipa, Sulawesi Tengah.

KMP Julung-Julung berukuran 600 GRT, jenis kapal roro dengan kapasitas penumpang sekitar 185 orang dan tujuh unit kendaraan kecil. Lalu, KMP Drajat Paciran berukuran 2.900 GRT yang merupakan kapal jenis roro yang dapat mengangkut 350 orang penumpang dan 40 unit kendaraan campuran.

Sedangkan KM Melinda 01 merupakan jenis kapal general cargo memiliki kapasitas muatan logistik hingga 1.000 ton.

KMP Julung-Julung membawa barang kebutuhan pokok dan air bersih, telah berangkat pada Senin, 01 Otkober 2018 pukul 12.00 WITA dari Pelabuhan Toli-toli, dengan waktu tempuh 22 jam sampai ke lokasi bencana.

KM Melinda 01 rencananya akan berangkat pada 04 Oktober 2018, dengan memuat bantuan logistik.**Baca Juga: WBP Rutan Jambe Ikut Upacara Hari Kesaktian Pancasila.

Lalu KMP Drajat Paciran akan dengan memuat logistik bantuan, akan berangkat pada 05 Oktober 2018. Waktu tempuhnya mencapai 55 jam ke lokasi bencana.

“Sesampai di pelabuhan, kami telah berkoordinasi dengan stakeholder termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setempat, agar pendistribusian barang-barang bantuan dapat segera dilakukan dengan cepat dan tepat,” tandasnya.(dhi)




ABK Jatuh dan Tersangkut Kapal Tongkang di Pulo Merak Kecil

Kabar6-Tim SAR Banten berhasil menyelamatkan satu Anak Buah Kapal (ABK) Batu Mandi yang terjatuh kemudian tersangkut di badan kapal tongkang Sun Flower 1005 di sekitar perairan Pulo Merak Kecil, Merak, Kota Cilegon, Banten, pada Minggu 9 September 2018.

“Korban sedang di pinggir kapal TB. Batu Mandi rute Lampung-Jakarta dan terjatuh di laut, sehingga korban tersangkut di Tongkang Sun Flower 1005,” kata Zaenal Arifin, Kepala SAR Banten, Senin (10/09/2018).

Informasi berawal sekitar pukul 16.10 WIB yang diterima melalui VTS Merak. Kemudian Tim SAR Banten menggunakan peralatan perahu karet, RIB 10.5 m KPP Banten hingga medical kit, melakukan pertolongan kepada korban di tengah laut.

Saat dilakukan penyelamatan, kondisi cuaca angin berkecepatan tujuh knot dan tinggi gelombang satu meter.**Baca Juga: TKA Tiongkok Terlibat Keributan dengan Pekerja Lokal.

“Korban di evakuasi ke Tb Marina 23 dengan keadaan lemas dan dievakuasi menggunakan perahu karet Basarnas Banten menuju darat, dan dibawa ambulance ASDP Merak ke RS Krakatau Medika untuk dilakukan perawatan,” jelasnya.(dhi)




Cerita Nama Kerajaan Ubur-ubur

kabar6.com

Kabar6-Nama Kerajaan Ubur-ubur beberapa hari terakhir menyita perhatian publik, bahkan netizen pun banyak yang mengeluarkan cuitannya dengan nada lelucon hingga menghujatnya.

Lalu, bagaimana asal muasal Kerajaan Ubur-ubur bisa menjadi nama di sekte tersebut?

Kapolresta Serang, AKBP Komarudin, menerangkan kalau diberikan secara spontanitas oleh Aisyah dan Rudi berdasarkan kesepakatan bersama anggotanya.

“Sejauh ini kata kerajaan ubur-ubur menurut mereka hanya spontanitas, filosofinya apa, mereka tidak bisa menyampaikan,” kata AKBP Komarudin, Kapolresta Serang, dituangkannya, Rabu (15/09/2018).

Menurut keterangan yang diperoleh pihak kepolisian, anggota Kerajaan Ubur-ubur memiliki slogan khusus bagi anggotanya.**Baca juga: Polresta Serang Sita Surat Dokumen Kerajaan Ubur-ubur.

“(Kata mereka) kalau ubur -ubur bersatu itu bisa menenggelamkan sebuah kapal,” terangnya.(Dhi/Tim K6)




Kisah Stasiun Bersejarah dan Rail Clinic di Banten

kabar6.com

Kabar6-Menurut peta serrurier, pada 20 Desember 1900, jalur kereta yang menghubungkan Jakarta-Merak, mulai dibuka. Jalurnya melewati Rangkasbitung, Serang, dan Cilegon. Salah satu lokasi bersejarahnya, yakni Stasiun Karangantu.

Di lokasi ini lah, PT KAI DAOP I Jakarta memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi 300 masyarakat sekitar.

“Untuk masyarakat memberikan tambahan pelayanan kesehatan yang kurang terjangkau oleh kendaraan,” kata Dadan Rudiansyah, Executive Vice President PT KAI Daop I, saat ditemui di Stasiun Karangantu, Selasa (7/8/2018).

Kereta railklinik itu berisikan dua gerbong kesehatan dan dua gerbong perpustakaan yang memiliki enam ribu koleksi buku manual dan e-book.

Bahkan, Stasiun Serang, yang letaknya sekitar 10 kilometer dari Stasiun Karangantu, telah menyandang status Benda Cagar Budaya.

Sejak abad 16 hingga 18 Masehi, transportasi air menjadi primadona di Banten, dengan dibangunnya sejumlah kanal oleh Kesultanan Banten, termasuk menuju Pelabuhan Karangantu, yang lokasinya hanya sekitar satu kilometer dari Stasiun Karangantu.

Memasuki abad ke 19 sampai 20 Masehi, saran transportasi berpindah ke jalur darat. Salah satunya, dibukanya jalan raya Anyer-Panarukan oleh Daendles.

Lalu, awal abad ke 20, transportasi kereta api menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dan penjajah kala itu, untuk melakukan perjalanan dan mengangkut segala kebutuhannya. Karena, kondisi jalan raya Anyer-Panarukan yang mengalami kerusakan.

Karena mampu menjangkau hingga pelosok, maka Rail Clinic yang berisikan dokter umum, dokter gigi, kebidanan, laboratorium, apoteker hungga farmasi, memberikan bantuan kesehatan bagi masyarakat disekitar jalur rel kereta api.

“Untuk daerah terpencil, jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan. Untuk Karangantu kami pilih karena sudah melalui survei, Dinkes kota dan Puskesmas, di informasikan butuh layanan kesehatan,” terangnya.

Perlu diketahui jarak antara Stasiun Karangantu dengan Pelabuhan Karangantu, sebuah syahbandar besar kala itu, letaknya hanya sekitar satu kilo meter.**Baca Juga: Perampok Driver Ojol Ini Ngaku Anggota Polisi.

Pada zaman kejayaannya, Pelabuhan Karangantu merupakan Jalur Sutra. Jan Pieterzoon Coen, Gubernur Belanda kala itu, pernah mencatat terdapat enam perahu China membawa barang berharga senilai 300 ribu real.(Dhi)




Heboh Pemilihan Miss Waria 2018 di Banten

kabar6.com

Kabar6-Beredar iklan terkait rencana penganugerahan Miss Waria yang akan digelar di Pantai Carita, Banten. Tak pelak, beredarnya iklan penobatan Miss Waria 2018 membuat geger masyarakat di Provinsi Banten.

Pihak kepolisian mengaku tak pernah mengeluarkan ijin acara kontroversial itu.

“Polres Pandeglang tidak pernah menerima pengajuan izin giat tersebut,” kata AKBP Indra Lutrianto Amstono, Kapolres Pandeglang, melalui pesan singkatnya, Selasa (3/7/2018).

Polres Pandeglang telah berkoordinasi dengan pengelola lokasi acara, untuk membatalkan acara pemilihan Miss waria.**Baca juga: Temuan BPK, TRUTH: Ada Indikasi Bancakan Proyek di Pemkot Tangsel.

“Saat ini pihak restauran sudah mengembalikan uang DP (down payment) yang diberikan oleh panitia, sehungga tidak akan dilaksanakan di restauran Pasir Putih Carita,” jelasnya.(dhi)




6 Mobil Jadi Korban Pelemparan Batu di Tol Tangerang Merak

Kabar6-Enam mobil jadi korban pelemparan batu di ruas Tol Tangerang Merak di Kilometer 49.500, pada Rabu, 27 Juni 2018, pukul 23.25 WIB.

“Korban pelemparan batu dan dilakukan penderekan ke lokasi terjangkau. Korban langsung diantar ke Rumah Sakit terdekat, untuk mendapat penanganan medis,” kata Indah Permanasari, Kepala Divisi (Kadiv) Hukum dan Humas PT Marga Mandala Sakti (MMS), selaku operator Tol Tangerang Merak melalui pesan singkatnya, Kamis (28/06/2018).

Pihak MMS bersama Sat PJR kemudian mendatangi lokasi kejadian. Di saat yang bersamaan, terdapat dua sepeda motor di atas jembatan, di lokasi kejadian. Namun, saat didatangi oleh petugas, mereka kabur.

“MMS dengan berkoordinasi, (Sat PJR) Induk 003, lebih meningkatkan pengamanan dan mengimbau agar masyarakat dan warga sekitar untuk lebih waspada,” jelasnya.**Baca Juga: Karang Taruna Tangsel: Kami Enggak Ikut Kelola Parkir RSU.

Mereka pun berkoordinasi dengan Polda Banten untuk melakukan pengamanan dan menyelidiki kejadian itu.(dhi)




Banten Diguyur Hujan, Pemudik Diimbau Waspada di Perjalanan

Kabar6-Hujan mengguyur hampir seluruh wilayah di Banten, termasuk Pelabuhan Merak. Pemudik, terutama sepeda motor, diimbau berhati-hati selama di perjalanan

“Berdasarkan citra Inframerah Himawari-8 Pukul 17.00 WIB, terdapat sel awan konvektif signifikan yang berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat,” kata Tarjono, Prakirawan BMKG Serang, melalui pesan singkatnya, Sabtu (23/6/2018).

Berdasarkan data yang diterima dari PT ASDP Ferry Indoensia Cabang Merak, hingga malam ini, pemudik yang masih tersisa di Pulau Sumatera, berjumlah 219.985 jiwa, dari total pemudik 970.327 penumpang.

Sedangkan kendaraan roda dua yang masih belum menyebrang kembali ke Pulau Jawa, berjumlah 14.063 unit, dari total 83.845 unit.

Untuk roda empat, yang masih berada di Pulau Sumatera, berjumlah 17.928 unit dari total 99.294 unit.

Sejak H+1 hingga H+7, puncak arus balik untuk penumpang terjadi pada H+3 Lebaran, dengan total 144.647 jiwa.**Baca Juga: Berbahaya, Anak Koin Dilarang Beraktivitas di Pelabuhan Merak.

Sedangkan untuk kendaraan roda dua yang kembali ke Pulau Jawa, terbanyak pada H+4 Lebaran, dengan total 14.249 unit. Untuk roda empat, terbanyak pada H+3, dengan total kendaraan 16.307 unit.(dhi)