1

Perusahaan Pelayaran Terbesar Dunia Ada di Indonesia

Kabar6.com

Kabar6-Mengoperasikan 150 kapal di seluruh Indonesia dan menghubungkan antar pulau, dengan jarak 1,5 kali Jakarta-New York di Amerika, PT ASDP Indonesia Ferry, menjadi perusahaan Pelayaran Terbesar di dunia

“Jumlah kapal terbesar di dunia. Jika di total, jumlahnya 1,5 kali jarak Jakarta-New York, kalau semua (rute) disambungkan,” kata Ira Puspadewi, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, di atas Kapal Port Link III yang Berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Senin (08/04/2019).

ASDP Indonesia Ferry memiliki 35 pelabuhan yang dikelola oleh 29 kantor cabang dan melayani 243 rute, untuk mensukseskan tol laut atau poros maritim.

Termasuk, memiliki dua kapal pengangkut ternak dan dua kapal kargo. Jika di total, sudah 9.117 sapi yang di angkut oleh kapal ASDP di tahun 2018.

Lantaran, biaya angkut barang jalur darat mencapai 24 persen dari GDB. Jika dibandingkan Thailand hanya sebesar 14 persen dan Amerika hanya delapan persen.

“Biaya kirim di jalur darat itu mahal, kita (ASDP) menekan biaya itu,” tandasnya.**Baca Juga: Fakrab: Golput Juga Bagian dari Pilihan.

Termasuk membantu pengentasan gizi buruk di Suku Asmat Papua, dengan membantu pengiriman bantuan makanan dan obat-obatan.

“Di Asmat, ASDP tadinya berlayar tiga kali dalam sebulan, membawa makanan dan obat. Saat kekurangan gizi di Asmat, Presiden marah dan langsung diubah menjadi enam kali berlayar dalam sebulan,” jelasnya.(dhi)




Buka Diklat CPNS, Gubernur WH Pernah Disuruh Pulang Karena Belum Bayaran

kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim, membuka Diklat prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemprov Banten, di Gedung BPSDM Banten di Kabupaten Pandeglang, Selasa (2/4/2019).

Dalam acara tersebut, Gubernur yang akrab disapa WH itu sempat bercerita bila sebelumnya dia berasal dari keluarga biasa, sebagai anak dari seorang guru.

“Saya dulu pernah disuruh pulang dari sekolah lantaran belum bayaran,” ujar WH.

Mendengar kata-kata dari mulut orang nomor satu di Provinsi Banten itu, ratusan CPNS yang mengikuti Diklat prajabatan CPNS dan para tamu undangan menjadi terkaget-kaget, dan disambut dengan tepuk tangan dan gelak tawa.

Mereka tidak menyadari, jika WH juga pernah hidup susah dan berasal dari keluarga biasa.

Meski begitu, lanjut WH, orang tuanya tetap memberikan semangat agar WH tetap semangat sekolah. WH mengaku tidak lantas malu akibat kejadian yang pernah dialaminya itu, dengan tetap masuk sekolah.

Selain disuruh pulang karena belum bayaran uang sekolah, masih kata WH, dirinya juga terpaksa harus membawa bangku dan meja dari rumahnya sendiri agar bisa belajar di ruang kelasnya dengan nyaman, setelah ayahnya WH memintanya untuk untuk membawanya sendiri dari rumah.

“Termasuk buku tulis yang saya miliki yang hanya berjumlah satu buah, yang kalau banjir datang, buku tersebut langsung saya amankan dengan seragam. Hingga berangkat ke sekolah dengan tidak mengenakan sepatu,” kenang Wahidin.

Atas semua kejadian yang dialaminya itu, WH terus meneguhkan cita-citanya agar bisa merampungkan bangku pendidikannya, dan bertekat apabila sukses nanti akan membangunkan sekolah-sekolah agar tidak ada lagi siswa yang harus bawa meja dari rumahnya sendiri.

“Saya dendam dan saya janji kalau saya jadi pemangku kebijakan saya akan bangun sekolahan, supaya tidak harus bawa meja dari rumah”, katanya.

Itu sebabnya, kata Wh, pada saat dirinya menjadi Walikota Tangerang, dirinya mulai membangunkan 420 sekolah dari SD samapai SMA dan SMK di Kota Tangerang, tentunya dengan standar yang bagus dan bangku-bangku pilihan yang diceknya sendiri secara langsung sebelum dikirimkan ke sekolah.

“Guru-gurunya sampai penjaga sekolahnya pun semua saya kasih insentif. Makanya saat saya jadi Gubernur saya langsung keluarkan kebijakan untuk gratiskan sekolah, bangun sekolah bahkan hingga bea siswa,” katanya, seraya menambahkan begitu juga pada program kesehatan masyarakat Banten, dengan dibiayai pemerintah melalui progran BPJS nya.

Dengan begitu, masyarakat bisa berobat dengan gratis, warga hanggal tinggal masuk ke RSUD milik Pemrov Banten.

Wahidin Halim juga mengatakan jika dirinya orang yang apa adanya, dan memang dari dulu dididik sederhana.

“Saya dulu sering angon kebo, sehingga saya merasakan apa yang dirasakan rakyat saya, itu sebabnya saya sudah janji untuk mewakafkan diri saya untuk Provinsi Banten,” katanya.

Menurutnya, semua tindakan yang diperbuatnya itu bukan pencitraan semata. “Saya orang yang tidak bisa pencitraan. Di mata saya kalau salah ya salah, kalau benar ya benar. Dan saya harus konsisten menjalankan amanah,” katanya.

Semenjak dirinya memimpin Banten, telah sedianya telah banyak yang diraih, selain WTP dan pengelolaan Keuangan Terbaik, Pengakuan Kepatutan dari Ombudsman RI, berbagai Penghargaan dari Pemerintah Pusat, Gubernur yang Inovatif.

Dan ia paparkan, jika Provinsi Banten juga terus membenahi dan membangun jalan di seluruh wilayah Banten, saat ini sudah hampir 90 persen jalan dan jembatan yang menjadi tanggung jawab Provinsi Banten telah diperbaiki.**Baca juga: Catat, 20-22 Dan 23 April, Sejumlah Ruas Di Kota Serang Diujicoba Jadi Satu Arah.

“Sekarang kalau mau ke Anyer atau ke Carita bisa lewat mana saja, silahkan dicoba. Mau lewat Pandeglang, lewat Ciomas, lewat Padarincang, atau lewat biasa ke Cilegon, semua sudah bagus”, ujar WH.(Den)




Terminal Eksekutif Merak Digugat

kabar6.com
Kabar6-PT ASDP Ferry Indonesia digugat oleh Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), karena di tuding memonopoli Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, di Kota Cilegon, Banten.
Gapasdap melaporkannya ke Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten.
“Sangat merugikan, karena jumlah tripnya juga berkurang dari kami. Ada diskriminatif terminal eksekutif dengan reguler,” kata Aminudin, Sekjen DPP Gapasdap, yang ditemui dikantor BPTD Banten, di Kota Cilegon, Kamis (28/03/2019).
Kebijakan PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak yang mengkhususkan pelayanan Dermaga Eksekutif, dengan waktu tempuh berlayar sekitar Dua jam, dinilai merugikan pihaknya selaku pengusaha jasa penyebrangan. Karena menurunkan jumlah penumpang kapalnya di Dermaga reguler.
Jika kebijakan eksklusif itu terus dilakukan saat arus mudik 2019, maka bisa menyebabkan kemacetan panjang.
“Pada 05 Maret 2019 sudah kita sampaikan Kemenhub, Dermaga 6 (eksekutif) kita minta kembalikan ke reguler dulu, (karena menjadi)salah satu penyebab kemacetan (arua mudik) penumpang naik ke kapal,” jelasnya.
Terkait pengoperasian Dermaga Eksekutif Merak, pihak BPTD Wilayah VIII Banten mengaku tidak bisa berbuat banyak. Karena kebijakan pemerintahan pusat.**Baca juga: Dijanjikan Menteri oleh Prabowo, Demokrat Belum Bergeming.
“Kami disini hanya sebagai pelaksana, bukan tataran kebijakan,” kata Nurhadi Unggul Wibowo, Kepala BPTD Wilayah VIII Banten, dikantornya, Kamis (28/03/2019).



Ini Penyebab KMP BSP I Terbakar di Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Berdasarkan kesaksian beberapa penumpang, api pertama kali terlihat dari salah satu ruangan bagian bawah KMP BSP I, yang kemudian makin membesar. Penyelidikan kebakaran itu diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“KNKT yang berwenang menyelidiki hal (penyebab kebakaran) itu,” kata Herwanto, Kepala KSOP Banten, saat ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis (07/02/2019).

Kapal itu sedang menunggu antrean untuk bersandar di Dermaga I, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten. Kapal bermuatan 207 penumpang dan 39 unit kendaraan roda dua, empat dan truck itu, terbakar sekitar pukul 18.30 wib.

Api dapat dipadamkan sekitar satu jam kemudian, menggunakan dua kapal tug boat yang berada di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

Kapal baru bisa sandar ke Dermaga III Pelabuhan Merak, sekitar pukul 21.45 wib, atau sekitar tiga jam setelah terbakar.
KSOP sebagai pihak yang berwenang mengeluarkan izin kapal berlayar, mengklaim kapal itu telah layak melaut.

“Kapal kalau sudah diberikan surat, berarti sudah laik jalan. Untuk sementara kapal akan engker dulu,” tandasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari anggota TNI AL bernama Ready, pemadaman juga dibantu oleh KMP Batu Mandi, KMP Royal Nusantara dan KMP Titian Murni.

“Lanal Banten berkoordiasi dengan VTD Merak, untuk mengumumkan notice to marine, berita pengamanan dan pertolongan pelayaran,” kata Ready, sembari membantu mengevakuasi korban KMP BSP I, di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis (09/02/2019).

Menggunakan kapal patrolinya, TNI AL Banten ikut serta memandu proses pemadaman api, sandar kapal di Dermaga III, sampai proses evakuasi penumpang.**Baca Juga: Kapal Penumpang Terbakar di Pelabuhan Merak.

“Kami bantu sebisanya, ada juga personel yang menenangkan keluarga korban dan korban,” tambahnya.(dhi)




Kapal Penumpang Terbakar di Pelabuhan Merak

kabar6.com

Kabar6-KMP BSP I terbakar hebat di Selat Sunda, sebelum bersandar di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

“Terbakar di luar alur masuk Pelabuhan Merak Provinsi Banten,” kata Heru, Kasie Ops Basarnas Banten, melalui pesan singkatnya, Kamis (09/02/2019).

Masih sedikit informasi yang berhasil dihimpun penyebab terbakarnya kapal tersebut. Bahkan data penumpang, korban luka dan korban jiwa pun belum dapat diketahui.

Kebakaran kapal pertama kali dilaporkan oleh Ratmiadi, pegawai ASDP Ferry Indonesia Cabang Merek, ke Basarnas Banten.

Penumpang kapal yang belum diketahui jumlahnya itu, telah mengenakan jaket keselamatan dari atas kapal.

Petugas dari kepolisian, TNI AL, Basarnas dan lainnya, masih berupaya mengevakuasi penumpang.**Baca juga: 14 Pintu Bangunan Kontrakan di Pamulang Ludes Terbakar.

“Laporan sementara, ketinggian gelombang 1,5 meter, cuaca hujan ringan dan kecepatan angin 3 sampai 15 knots,” jelasnya.(dhi)




Tsunami Banten, Pelabuhan Merak Beroperasi Normal

Kabar6-Banten sempat diterjang Tsunami malam tadi, Sabtu 22 Desember 2018, Pelabuhan Merak di Kota Cilegon, beroperasi normal. Pelayanan menuju Pelabuhan Bakauheni di Lampung diklaim terlayani dengan baik.

“Aman terkendali. (Beroperasi) Normal,” kata Ira Puspadewi, Dirut PT ASDP Ferry Indonesia Persero, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Minggu (23/12/2018).

Ira menjelaskan kalau pelayanan di Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, tetap terlayani seperti biasanya.

Meski malam tadi, pada Sabtu, 22 Desember 2018 sekitar pukul 23.00 wib hingga Minggu, 23 Desember 2018, pukul 02.00, air laut sempat surut.**Baca Juga: Gathering Kemenpora Jadi Korban Tsunami Banten.

“Surut di Merak adalah dari pukul 23.00 hingga sekitar pukil 02.00 dini hari. Sejak itu sudah normal,” ujarnya.(dhi)




Prediksi Malam Puncak Libur Natal, Pelabuhan Merak Dipadati 865.771 Orang

Kabar6-Pelabuhan Merak diprediksi akan dipadati oleh 865.771 orang atau naik lima persen, dibandingkan realisasi yang sama tahun lalu sebanyak 824.544 orang, saat puncak arus mudik Natal yang diprediksi terjadi malam ini.

“Puncak arus berangkat Natal diperkirakan jatuh pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu (22-23 Desember) dan jelang Tahun Baru, pada Sabtu-Minggu (29-30 Desember). Diprediksi, pada puncak arus tersebut akan terjadi lonjakan penumpang dan kendaraan,” kata Ira Puspadewi, Dirut PT ASDP Ferry Indoensia Cabang Merak, Sabtu (12/12/2018).

Kepadatan penumpang di Kapal RoRo, diikuti pula oleh jumlah roda empat sebanyak 135.287 unit atau naik lima persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 128.845 unit, dan roda dua mencapai 33.998 unit atau naik lima persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 32.379 unit sepeda motor.

Untuk bongkar muat penumpang dan kendaraan, dari biasanya hanya satu jam, diperpendek menjadi 45 menit. Sedangkan lama berlayarnya maksimal dua jam.

Jika terjadi penumpukkan kendaraan di dalam Pelabuhan Merak, maka Jalan Cikuasa Atas akan dijadikan kantung parkir.**Baca Juga: PHRI Lebak Optimis Okupansi Hotel saat Libur Akhir Tahun 100 Persen.

“Kami mengimbau kepada seluruh pengguna jasa, agar tidak menyeberang pada malam hari. Hal ini agar dapat terhindar dari potensi kepadatan arus penumpang maupun kendaraan,” ujarnya.(dhi)




5.200 Personel Gabungan Amankan Libur Natal dan Tahun Baru di Banten

Kabar6-Sebanyak 5.200 personel gabungan dari Polri, TNI dan instansi lainnya diterjunkan menjaga libur Natal dan Tahun Baru.

Lokasi yang menjadi fokus penjagaan berada di 62 rumah ibadah yang akan dijadikan perayaan Natal. Kemudian Pelabuhan Merak, Terminal Terpadu Merak (TTM) dan lokasi keramaian lainnya, dari tindak premanisme dan kejahatan.

Penjagaan dilakukan dengan mendirikan 112 pos pengamanan (pospam) dan 45 pos penegakan dan pengaturan lalulintas (gatur lalin), terutama di lokasi wisata.

“Sudah kita proses, sudah lima orang. Operasi pekat ini berkaitan dengan penyakit masyarakat, tapi ada motif tertentu yang akan kita dalami. Nanti akan kita kembangkan dengan kasus ini,” kata Brigjen Pol Tomsi Tohir, Kapolda Banten, Sabtu (22/12/2018).

Lantaran, pada Rabu 19 Desember 2018 lalu, dua orang jurnalis yang akan meliput Dirjen Perhubungan Darat (Hundar), Budi Setiyadi, dikeroyok oleh preman dan calo di TTM.

“Untuk antisipasi kejahatan, kita sudah mengevaluasi beberapa peristiwa yang didahului dengan pelaku ini, jika tidak memakai narkoba, meminum miras,” jelasnya.

Lokasi rawan kemacetan wisata berada di gerbang tol Cikupa, jalanan Cikande, gerbang tol Cilegon timur dan daerah Merak di Kota Cilegon.

“Gereja dan tempat ibadah yang sudah kita floating untuk pengamanannya. Titik nya banyak, antara lain tempat wisata, pelabuhan,” katanya.**Baca Juga: Diduga, Chat WA Camat Bayah Dukung Caleg Beredar di Medsos.

Mantan Wakapolda Lampung meminta masyarakat yang rumahnya berdampingan dengan tempat ibadah, untuk bersama-sama menjaga toleransi dan keamanan bersama petugas gabungan.

“Masyarakat yang berdampingan denga rumah ibadah, diminta untuk sama-sama menjaga lingkungan nya dengan baik,” ujarnya.(dhi)




2 Jurnalis Dianiaya, Puluhan Wartawan Unjukrasa di Depan TTM

Kabar6-Puluhan wartawan, organisasi kemasyarakatan, jawara hingga masyarakat umum, menggelar demonstrasi di depan Terminal Terpadu Merak (TTM), Kota Cilegon.

Demonstrasi ini sebagai bentuk solidaritas atas pengeroyokan dua wartawan, Mazmur dari kameraman RTv dan Yandhi dari Kabar6.com, yang dikeroyok oleh preman dan calon di TTM pada Rabu, 19 Desember 2018.

“Premanisme merupakan sebuah tindakan kejahatan, dengan bentuk kekerasan yang menghilangkan kemerdekaan hidup, dan merampas hak seorang warga negara dan apapun bentuk kekerasan itu,” kata Rizal Baihaqi, dalam orasinya, di depan TTM, Kota Cilegon, Banten, Jumat (21/12/2018).

Di depan terminal Tipe A yang dikelola langsung oleh Kemenhub itu, wartawan dari Provinsi Banten bersama LSM Laskar Merah Putih (LMP), TTKDH, IPSI, Brigade Al – Khairiyah, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) perwakilan Merak dan masyarakat Pulomerak, meminta aparat penegak hukum dan petugas dari Kemenhub, untuk menghilangkan premanisme dan calo di TTM.

Akibat dari Pengeroyokan di TTM itu, Mazmur mengalami memar di bagian pipi sebelah kiri, pundak kanan dan kirinya. Sedangkan Yandhi, mengalami nyeri di bagian leher dan alat kerjanya untuk meliput sempat terpental karena tangannya di pukul oleh para preman dan calo yang mengelilingi mereka di Terminal Tipe A milik Kemenhub itu.

“Segala bentuk kekerasan, penindasan dan penjajahan, merupakan sebuah bentuk kejahatan yang sangat bertentangan dengan tujuan negara,” jelasnya.**Baca Juga: Polrestro Tangerang Musnahkan Miras Hasil Cipkon di Kota Tangerang.

Otak pelaku pengeroyokan bernama Teguh, yang mengaku sebagai kondektur dari bus Asli Prima. Dia bersama teman-temannya sudah diperiksa oleh Polsek Pulomerak dan di ancam dengan Pasal 170, ayat 1 KUHP, dengan ancaman 5 tahun kurungan penjara.(dhi)




Polres Cilegon Bekuk Tersangka Pengeroyok Wartawan di Terminal Merak

Kabar6-Dalam jangka waktu kurang dari 25 jam, Polres Cilegon beserta unit Reskrim Polsek Pulo Merak berhasil amankan pelaku tindak pidana kekerasan terhadap orang yang tidak dikenal yang terjadi pada Rabu (19/12/2018) pukul 18.00 WIB di terminal terpadu Merak, Banten.

Kapolres Cilegon AKBP Rizki A Prakoso menyebutkan kepada wartawan bahwasanya, Polres Cilegon menerima laporan tindak pidana kekerasan dengan nomor laporan polisi nomor : LP/54/XII/Res.1.8/2018/Res Cilegon/sek. pulomerak / Banten, 17 Desember 2018 atas nama pelapor Mazmur Tua M (21) warga Kelurahan Kragilan.

“Ya, saat ini tim reskrim kita berhasil mengamankan seorang pelaku atas nama TD Bin SW (18) yang diduga seorang calo yang sering nongkrong di pelabuhan tersebut. Dugaan sementara TD melakukan aksinya bersama kawan-kawannya yang saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polisi,” terang Rizki

Ditambahkan Kapolres, terhadap tersangka beserta kawan-kawannya, akan dikenakan pasal 170 ayat 1 KUHP, dengan ancaman pidana kuringan penjara paling lama lima tahun enam bulan.**Baca Juga: Satgas Pangan Temukan Ayam Berformalin di Pasar Anyar.

“Kronologis singkat dari kejadian tersebut berawal dari cekcok mulut dan selanjutnya tersangka memukuli korban. Saat korban hendak akan membalasnya, kawan-kawan TD sudah datang duluan untuk membantu pelaku, pada akhirnya korban dipukuli bersama-sama dengan kawan tersangka,” ungkap Kapolres.(dhi)