1

Mendes Pastikan Akses Antar Desa yang Putus karena Banjir Bandang Tersambung

Kabar6.com

Kabar6-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan, akses penghubung antar desa di Lebak yang terputus karena banjir bandang segera tersambung.

Hal itu dikatakan Abdul Halim saat meninjau posko pengungsian banjir bandang, di Gedung PGRI Sajira didampingi Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi dan Kapolres Lebak AKBP Firman Andreanto, Rabu (8/1/2020).

“Penambahan perahu karet sabagai alat penghubung antar desa dikarenakan banyak jembatan penghubung antar desa rusak dan terputus. Mereka juga butuh suplai bahan pangan, pakaian dan lain-lain,” kata Abdul Halim.

Di saat kondisi cuaca yang masih ekstrem, dia menyarankan agar masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk mengungsi ke posko pengungsian. Ia meminta posko-posko pengungsian dikelola dengan baik.

**Baca juga: Anggota Komisi 4 Usul Gelar RDP dengan Pemda terkait Tambang Emas Ilegal.

“Karena (cuaca) masih sangat rawan, makanya posko pengungsian harus dikelola dengan baik,” katanya.

Pasca bencana, pemerintah pusat akan terus melakukan pemantauan dan peninjauan secara berkesinambungan.(Nda)




Bank Banten Salurkan Bantuan ke Korban Banjir di Kota Tangerang dan Lebak

Kabar6.com

Kabar6–Bank Banten salurkan bantuan untuk para korban banjir yang melanda beberapa wilayah di Provinsi Banten. Bank Banten secara tanggap menyalurkan bantuan langsung ke lokasi bencana yang terletak di Kota Tangerang dan Kabupaten Lebak.

Penyerahan bantuan Bank Banten dilakukan secara berkala sejak Jumat (03/1/3020) di Kabupatrn Lebak dan Kota Tangerang. Kemudian dilanjutkan penyerahan obat-obatan pada Senin (06/1/2020) di Kabupaten Lebak.

Hal tersebut merupakan aksi cepat tanggap yang dilakukan oleh Bank Banten atas bencana banjir yang melanda beberapa kawasan di Kota Tangerang dan Kabupaten Lebak.

“Sejak hari pertama kami sudah bertindak dengan cepat pada saat darurat dengan memberikan bantuan kepada korban banjir. Bantuan logistik kami berikan ke wilayah yang terdampak secara bertahap. Segala bentuk bantuan yang kami serahkan disesuaikan dengan kebutuhan para korban dan kami pastikan pendistribusian bantuan tersebut tepat pada sasaran,” tutur Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa, kepada wartawan, Rabu (8/1/2020).

Menurutnya, bantuan untuk wilayah Kabulaten Lebak diserahkan secara simbolis kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak. Kemudian bantuan tersebut akan disalurkan kepada posko-posko pengungsian yang berada di Kecamatan Sajira.

Sedangkan penyerahan bantuan untuk korban banjir di Kota Tangerang, diterima secara simbolis oleh Lurah Ciledug, Zajuli. Bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan kepada posko-posko di kawasan Ciledug Indah.

Bantuan yang disalurkan berupa berupa makanan ringan dan cepat saji, air mineral, perlengkapan dan makanan bayi, pakaian layak pakai, selimut dan tikar untuk para korban yang terkena dampak banjir bandang di wilayah Banten. Tidak hanya itu, lanjut Fahmi, Bank Banten juga memberikan bantuan berupa mesin kompresor untuk membantu para korban paska bencana banjir.

Menurutnya, pihaknya juga telah mendirikan posko kesehatan, bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten di Desa Mayak Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak.

“Kami mendirikan posko kesehatan pengobatan gratis untuk mempermudah pelayanan dan mempercepat respon kepada masyarakat yang membutuhkan tindakan medis. Tentu saja hal ini untuk mempercepat pemulihan seiring dengan semakin surutnya banjir, makan akan timbul penyakit pasca banjir. Semoga dengan adanya posko ini kami harap kondisi para korban senantiasa terjaga kesehatannya.” lanjut Fahmi.

Tidak hanya itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban banjir, sebanyak 982 karyawan dan karyawati Bank Banten melalui program “Banten Satu Rasa” turut berpartisipasi dalam memberikan bantuan berupa sumbangan yang dikumpulkan dalam bentuk pakaian layak pakai atau seragam sekolah, sembako serta dana tunai yang akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan korban banjir.

**Baca juga: Seleksi Direksi dan Komisaris PT BGD Banten Ditunda.

Pihaknya akan terus memantau perkembang pasca banjir bandang yang melanda wilayah Banten dan sekitarnya. “Kami juga terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Banten serta Pemerintah Kota Tangerang dan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk memantau kebutuhan para korban banjir. Kami berharap bantuan yang disampaikan oleh Bank Banten dapat meringankan beban para korban. Kami pastikan Bank Banten akan selalu hadir untuk memberikan nilai manfaat yang tinggi bagi masyarakat Banten dalam mewujudkan komitmen kami sebagai Bank pilihan masyarakat Banten.” tutup Fahmi.(Den)




Anggota Komisi 4 Usul Gelar RDP dengan Pemda terkait Tambang Emas Ilegal

kabar6.com

Kabar6-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut penyebab banjir bandang di Kabupaten Lebak karena aktivitas pertambangan emas ilegal di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar pertambangan ilegal tersebut dihentikan.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Lebak dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dian Wahyudi sepakat.

“Setuju, yang terpenting tindakan tegas dari aparat tanpa pandang bulu. Serahkan ke mereka agar ini diinvetigasi,” kata Dian kepada Kabar6.com, Rabu (8/1/2020).

Dian akan mengusulkan kepada pimpinan komisi dan DPRD agar menggelar rapat dengat pendapat (RDP) dengan pemerintah kabupaten.

“Agar dinas terkait di Lebak dan provinsi berkoordinasi dengan aparat, karena ini melibatkan lintas stakeholder,” jelasnya.

**Baca juga: Jokowi Tutup Tambang Ilegal di Lebak, Gubernur Wahidin Ambil Langkah ini.

Namun kata dian, pihaknya akan lebih fokus pada penanganan kerusakan infrastruktur dan mendorong pemkab berkoordinasi dengan pemprov dan pusat.

“Karena tidak logis Presiden sampaikan bahwa menyelesaikan 28 jembatan rusak dalam waktu 4 bulan,” kata dia.(Nda)




Jokowi Tutup Tambang Ilegal di Lebak, Gubernur Wahidin Ambil Langkah ini

kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim menyatakan akan melakukan survei dan kajian lebih lanjut terkait instruksi Presiden Joko Widodo ata Jokowi untuk menghentikan aktifitas tambang emas ilegal di Lebak. “Kami koordinasikan
dengan Kabupaten Lebak serta pihak terkait lainnya,” kata Wahidin, Selasa 7/1/2020.

Menurut Wahidin, masalah tambang ilegal ini merupakan tugas dari pengelolaan Lingkungan Hidup, karena terkait dengan law eforcement dari ilegal logging dimana penegakan hukum penebangan pohon dan perusakan hutan memiliki Undang-undang tersendiri apalagi hingga sampai perusakan dan pencemaran Lingkungan Hidup.

Namun, karena hal itu merupakan perintah langsung dari Presiden RI, menurut Gubernur Wahidin, dalam waktu dekat dirinya akan segera melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian/lnstitusi terkait termasuk Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA). “Untuk segera mencarikan jalan keluarnya bersama-sama,” katanya.

Wahidin mengatakan dampak yang ditimbulkan dari aktifitas tambang liar di TNGHS tersebut cukup besar bagi kondisi di lingkungab sekitar. Salah satunya adalah banjir Bandang yang menerjang 6 kecamatan di Lebak.

Selasa 7/1/2020 kemarin saat berkunjung ke Lebak Presiden Joko Widodo mengatakan penyebab banjir bandang Kabupaten Lebak adalah rusaknya hutan di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak . Akibat perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal.

**Baca juga: Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Banten Salurkan Bantuan Korban Banjir Lebak.

Presiden instruksikan Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya untuk segera menghentikan aktivitas tambang di TNGHS terutama di wilayah Kabupaten Lebak.

Menurutnya, tidak ada toleransi lagi pagi aktivitas tambang emas liar di TNGHS, karena merugikan masyarakat. (Den)




Pasca Banjir Bandang Lebak, Begini Cara Warga Sangiangjaya Bantu Pengungsi

Kabar6.com

Kabar6-Kepedulian terhadap bencana banjir bandang dan longsor yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Lebak juga ditunjukkan oleh masyarakat Desa Sangiangjaya, Kecamatan Cimarga.

Mulai dari unsur aparatur pemerintahan desa, RT/RW, BPD hingga masyarakat bergotong royong mengumpulkan bantuan yang dibutuhkan bagi para pengungsi.

“Bantuan telah kami berikan untuk masyarakat Desa Tambak Cimarga dan Desa Calungbungur Sajira,” kata Kepala Desa Sangiangjaya, Usep Pahlaludin, Selasa (7/1/2020).

Bantuan berupa, pakaian layak pakai, mi instan, beras dan air mineral diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat pengungsi.

“Kami menyadari bahwa bantuan yang kami berikan tidak seberapa, tetapi paling tidak ini bentuk kebersamaan dan kepedulian dengan saudara-saudara kita yang terkena musibah. Semoga saja, kita semua dapat mengambil hikmah dari sebuah ujian yang amat besar ini,” harap Usep.

**Baca juga: Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Banten Salurkan Bantuan Korban Banjir Lebak.

Banjir bandang yang melanda enam kecamatan disebut Presiden Joko Widodo akibat aktivitas perambahan hutan dan tambang emas ilegal di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun meminta agar aktivitas tersebut dihentikan.

“Saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur dan Ibu Bupati, ini dihentikan. Tidak bisa lagi karena keuntungan satu dua tiga orang, ribuan yang lainnya dirugikan karena banjir bandang ini,” kata saat berkunjung ke Cipanas, Lebak.(Nda)




Pulihkan Trauma Anak Korban Banjir Bandang Lebak, MA Care Dirikan Sekolah Darurat

Kabar6.com

Kabar6-Mathla’ul Anwar (MA) Care mendirikan sekolah darurat untuk korban banjir bandang di Kampung Seupang lama, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Hal itu untuk memenuhi hak dasar pendidikan anak-anak korban banjir.

Di lokasi tersebut, terdapat 50 anak usia sekolah dari tingkat dasar hingga menengah, mereka kehilangan rumah dan sekolah tempat mereka belajar. Sementara, Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar (MI MA) satu-satunya sekolah yang ada di lingkungan mereka tinggal kondisinya mengenaskan karena tertimbun lumpur material banjir.

Direktur MA Care Mulyadi mengaku beruntung saat kejadian MI tersebut dalam kondisi kosong, tidak ada kegiatan belajar mengajar karena sedang libur semester ganjil. Tetapi mereka harus kehilangan tempat mereka belajar baik di sekolah maupun dirumah.

“Mereka harus mengungsi karena rumah mereka ikut hancur, buku dan peralatan sekolah lainnya hilang terseret banjir bandang yang dahsyat, belum lagi kondisi psikologis mereka terganggu. Ada traumatik dalam diri anak anak karena begitu dahsyatnya bencana yang terjadi,”terang Mulyadi dalam siaran pers yang diterima, Selasa (7/1/2020).

Menurutnya, di hari pertama pasca kejadian, tim Relawan Mathla’ul Anwar Care tiba di kampung Seupang dan langsung berkomunikasi dengan kepala Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Seupang, kemudian mendirikan tenda posko pengungsian untuk menampung para penyintas, melakukan evakuasi warga yang sebagian masih berada di titik rawan bencana.

“Hasil musyawarah tim MA Care yang di komandoi Pak Mulyadi dengan para penyintas dan kepala MI MA Seupang maka sepakat mendirikan Madrasah Darurat MI MA sampai kondisi gedung MI MA bisa digunakan dengan layak,”ungkapnya.

Hari ke tiga pasca kejadian, MA Care mendirikan Madrasah Darurat secara bergotong royong antara relawan MA Care masyarakat penyintas turut urun tangan bahu membahu penuh semangat dengan fasilitas seadanya, Madrasah beralaskan tanah, berdinding dan beratapkan terepal plastik.

Demi berjalannya aktivitas Madrasah Darurat tersebut MA Care menerjunkan tenaga pengajar dari MI MA, MTs MA, Aliyah MA Pusat Menes, SMA MA Menes Pandeglang, Mathla’ul Anwar Global School Pandeglang serta SMK MA Warunggunung Lebak, juga para Mahasiswa UNMA Banten.

**Baca juga: Dispar Pandeglang Gagal Capai Target Jumlah Kunjungan wisatawan.

“Karena kondisi darurat fokusnya adalah pemulihan psikologis anak, maka sistem belajarnya pun berbeda dari biasanya. lebih ringan,santai dan penuh tawa agar anak bergembira sambil melakukan trauma healing,”tandasnya.(Aep)




Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Banten Salurkan Bantuan Korban Banjir Lebak

kabar6.com

Kabar6-Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Lebak Gedong dan Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.

Bantuan disalurkan melalui Pokja Relawan Banten, Selasa (7/1/2020).

Wakil Ketua Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten Wahyu Arya mengatakan, bantuan diberikan untuk membantu meringankan beban para korban yang terdampak banjir bandang pada Rabu 1 Januari 2020.

Bantuan yang diberikan merupakan yang sangat dibutuhkan pasca bencana seperti air mineral, biskuit, jas hujan, dua unit pompa air, pakaian layak pakai, sepatu boot, peralatan mandi, celana dalam, dan sembako. Bantuan dibawa menggunakan satu unit mobil bak terbuka dari Kota Serang.

“Bantuan yang diberikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan para korban bencana, mudah-mudahan dengan bantuan yang kami salurkan dapat bermanfaat,” ujar Wahyu kepada usai menyerahkan bantuan di Posko Relawan Banten di Kecamatan Lebak Gedong, Lebak.

Dijelaskannya, bantuan diperoleh dari donasi rekan-rekan wartawan, Ketua DPRD Banten Andra Soni, dan sejumlah OPD di Pemprov Banten serta teman-teman Banten Network.

Selain itu, bantuan juga diperoleh dari PT Mayora yang ikut berpartisipasi memberikan bantuan dan selalu mendukung kegiatan yang dilakukan kelompok wartawan yang sering melakukan peliputan di Pemprov Banten.

Ketua Pokja Relawan Banten, Lulu Jamaludin mengucapkan terimakasih atas kepedulian rekan-rekan wartawan. Semoga, bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak.

“Terimakasih, bantuan ini sebagai amanah dan akan kami salurkan langsung kepada masyarakat. Terutama ke lokasi yang sulit ditembus,” kata Lulu.

Sementara itu, Ketua DPRD Andra Soni yang ikut menyalurkan bantuan langsung ke Lebak mengapresiasi apa yang dilakukan teman-teman jurnalis Banten yang peduli dengan musibah yang menimpah saudara kita di Kabupaten Lebak.

“Kita bersama-sama wartawan langsung menyalurkan dan melihat langsung kondisi pasca bencana. Ternyata masih banyak yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Semoga dengan bantuan yang diberikan dapat bermanfaat,” kata Andra.

Goverman Relation PT. Mayora Intan mengatakan, bantuan yang diberikan dapat bermanfaat.

“Kami turut berduka cita atas musibah banjir bandang dan longsor yang menimpa di beberapa tempat di Kabupaten Lebak, dan kami berharap masyarakat yang tertimpa musibah dapat di berikan kesabaran dan ketabahan dan segera di kembalikan pada kondisi seperti sediakala,” kata Intan.(Den)




Presiden Minta Korban Banjir Banten Direlokasi

kabar6.com

Kabar6-Presiden RI, Joko Widodo mengintruksikan kepada Kementrian PU agar penangan pasca banjir di Kabupaten Lebak bisa terselesaikan dalam waktu 3 sampai 4 bulan kedepan.

Sambung Jokowi, melihatnya besarnya banjir bandang yang melanda Banten, pihaknya menghimbau agar pemukiman masyarakat harus direlokasi.

“Tadi saya sudah perintah ke Menteri PU agar dalam 3-4 bulan itu semuanya sudah bisa diselesaikan. Pemukiman masyarakat harus direlokasi,” katanya, Selasa (7/1/2019).

Dirinya mengaku telah mendapatkan laporan ada 30 jembatan penting yang menghubungkan antar desa yang perlu segera diselesaikan. Sebanyak 19 sekolah mengalami kerusakan, dan 1.410 rumah rusak.

Sisi lain, Jokowi mengimbau kepada seluruh jajaran pemerintah daerah mulai dari tingkat desa agar terus waspada terhadap kemungkinan bencana. Terutama mengingat puncak musim hujan masih akan berlangsung sampai bulan depan.

“Ini masih musim hujan yang ekstrem, masih akan berlangsung terus sesuai yang disampaikan BMKG sampai bulan Febuari agar masyarakat terus dan tetap waspada karena tanah-tanah terutama di sekitar Kecamatan Sukajaya sangat rawan longsor,” kata Presiden.

Turut mendampingi Presiden saat meninjau lokasi banjir bandang di Lebak antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.

Sebelumnya, Sekertaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Banten, Trias Utami mengatakan, kedepan nantinya, rumah-rumah warga terdampak bencana banjir dan longsong akan direlokasi ketempat yang lebih aman.

Karena menurutnya, rumah warga yang sebelumnya telah hancur karena diterjang banjir tidak akan mungkin untuk dibangunkan kembali, karena akan sangat beresiko bagi keselamatan warga.

“Kalau memang pemukimannya itu emang daerahnya bantaran sungai, rawan longsor, kan tidak mungkin untuk dibangunkan kembali. Harus direlokasi,” kata Trias, kepada Kabar6.com, Senin (6/1/2020).

Relokasi terhadap pemukiman warga tersebut sesuai protap penanganannya.**Baca juga: Ke Banten, Presiden Pastikan Kebutuhan Korban Banjir Terpenuhi.

“Itu protap dasarnya, untuk daerah-daerah rawan tidak diperkenanka untuk dibangunkan kembali. Harus direlokasi,” katanya.(Den)




Sebut Banjir Bandang Lebak karena Penambangan Emas Ilegal, Jokowi: Hentikan!

Kabar6.com

Kabar6-Presiden Jokowi meminta penambangan emas ilegal di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dihentikan.

Jokowi mengatakan, banjir bandang dan longsor yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Lebak disebabkan karena aktivitas perambahan hutan dan tambang emas ilegal.

“Saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur dan Ibu Bupati, ini dihentikan. Tidak bisa lagi karena keuntungan satu dua tiga orang, ribuan yang lainnya dirugikan karena banjir bandang ini,” kata Jokowi kepada wartawan, di Cipanas, Lebak, Selasa (7/1/2020).

Terkait dengan penanganan jalan dan jembatan yang rusak, Jokowi memerintahkan Kementerian PUPR agar bisa diselesaikan dalam waktu 4 bulan.

“Saya sudah minta agar segera diselesaikan, dan juga ada sekolah yang rusak, saya juga sudah perintahkan ke Kemendikbud agar ini segera diperbaiki,” ujar Jokowi.

**Baca juga: Banjir Bandang Lebak, Kerugian Infrastruktur Rusak Capai Rp 56 Miliar.

Terkait dengan ribuan rumah warga yang rusak, Jokowi menyampaikan kemungkinan melakukan relokasi.

“Kalau melihat banjir besar seperti ini harus relokasi. Tapi lahannya di mana nanti Ibu Bupati atau Pak Gubernur yang menyampaikan,” ucap dia.(Nda)




Banjir Bandang Lebak, Kerugian Infrastruktur Rusak Capai Rp 56 Miliar

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak memperkirakan, kerugian kerusakan jalan dan jembatan akibat banjir bandang mencapai Rp56 miliar.

“Hasil survei kami kerugian diperkirakan Rp56 miliar dan itu sudah kami usulkan ke kementerian,” kata Kepala Dinas PUPR Lebak, Maman Suparman kepada wartawan, di Lebakgedong, Selasa (7/1/2020).

Maman mengatakan, total jembatan dan jalan yang rusak sebanyak 31 dengan rincian 22 jembatan gantung non permanen, 3 jembatan gantung permanen, 3 jembatan komposit dan 1 jembatan rangka. Sedangkan 2 ruas jalan yakni jalan kabupaten dan desa.

“Khusus untuk jembatan Cikomara dengan bentangan eksisting 30 meter rencana pemerintah akan ditambah menjadi 120 meter,” terang dia.

**Baca juga: Jokowi ke Lebak, Pengamanan di Lebakgedong Diperketat.

Untuk membantu penyeberangan masyarakat dan pendistribusian logistik, pihaknya bersama Polri, TNI dan relawan membuat jembatan darurat.

“Sehingga aktivitas warga tidak terhambat,” imbuhnya.(Nda)