oleh

Bupati Akui Indeks Literasi di Kabupaten Serang Rendah, Ini Langkah Besar ke Depan

image_pdfimage_print

Kabar6-Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengakui indeks literasi di daerah yang dipimpinnya masih rendah. Hal itu diakibatkan di Kabupaten Serang, dari rata-rata usia 35 tahun ke atas tingkat pendidikannya masih sangat rendah.

“Index pembangunan literasi masih rendah,” kata Tatu saat menerima kunjungan anggota Komisi X DPR RI, pada Jumat (22/9/2023) kemarin.

Rendahnya tingkat pendidikan di usia tersebut, sangat berpengaruh terhadap minat baca pada warga yang rata-rata di wilayah pedesaan.

“Kalau orang tua sendiri tidak terbiasa membaca pasti anak-anak terpengaruh,” ujarnya.

Sehingga menurut Tatu peningkatan indeks literasi di Kabupaten Serang harus dimulai dari sejak usia dini serta pemenuhan akses dan fasilitas lengkap kepada anak-anak sekolah.

“Kebiasaan ini yang harus kita mulai dari guru PAUD, untuk membiasakan anak-anak membaca. Sekolah-sekolah kita fasilitasi lagi berbagai kelengkapan, seperti pojok-pojok membaca,” ungkapnya.

Bahkan Tatu juga mendorong para Kepala Desa untuk memberikan dukungan anggaran dana desa terhadap meningkatkan literasi di desanya masing-masing.

“Terus karena ada anggaran dana desa disana, kita juga dorong untuk meningkatkan literasi di desanya,” tandasnya.

**Baca Juga: Kebakaran di Kawasan Kuliner Pasar Lama, 4 Armada Diterjunkan

Tak hanya itu, sejumlah program disiapkan Pemkab Serang dalam meningkatkan indeks literasi, termasuk rencana pembangunan perpustakaan rekreatif dan edukatif di Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran seluas dua hektar.

Sementara, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengaku siap membantu Pemkab Serang dalam melengkapi program yang sudah dilakukan dan direncanakan.

Seperti untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka perlu dibantu berbagai pelatihan untuk pustakawan, penambahan koleksi buku, dan termasuk pembangunan perpustakaan rekratif dan edukatif.

“Kami optimis, Kabupaten Serang bisa menjadi contoh bagi daerah lain, dalam hal peningkatan indeks literasi,” ujarnya.

Menurutnya, minat baca masyarakat tidak sepenuhnya rendah, jika ada akses dan bacaan menarik, orang akan tertarik membaca.

“Yang harus kita lakukan meningkatkan akses. Perpustakaan tidak hanya di kota, tapi bagaimana kita dorong agar fasilitas perpustakaan dapat dijangkau 326 desa di Kabupaten Serang, kita perbanyak. Kemudian tentunya, ada inisiatif dari desa membuat pojok baca. Intinya mendekatkan akses literasi kepada masyarakat,” ujarnya.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email