oleh

Buku Optik Isaac Newton yang Pernah Hilang Satu Abad Kini Dilelang Rp6,98 Miliar

image_pdfimage_print

Kabar6-Salah satu buku karya Isaac Newton dari tiga karya utama Revolusi Ilmiah tentang optik, akan dilelang dengan harga sekira Rp6,98 miliar. Sebelumnya, buku salinan Opticks ini dinyatakan hilang hampir satu abad.

Buku itu, melansir Newsbeezer, adalah versi asli dari dua salinan yang awalnya disimpan di perpustakaan Newton, merupakan risalah Newton yang mencerahkan tentang sifat dasar cahaya. Salinan yang telah lama hilang itu ditemukan oleh kolektor buku David DiLaura, seorang profesor emeritus di University of Colorado, saat sedang memilah-milah koleksinya selama pandemi COVID-19.

Saat menata koleksi bukunya, itulah DiLaura menemukan salinan buku Opticks Newton yang telah dibeli 20 tahun sebelumnya. Pelat bukunya menunjukkan, buku tersebut adalah edisi kedua yang dicetak pada 1717 dan sebelumnya dimiliki oleh seorang pria bernama James Musgrave.

Pemeriksaan lebih dekat mengungkapkan, pelat buku kedua yang disembunyikan oleh yang pertama, mengungkapkan pemilik sebelumnya adalah Charles Huggins. Dengan meneliti kedua nama tersebut, DiLaura mengetahui bahwa setelah Newton meninggal tanpa surat wasiat pada 1727.

Kemudian, buku dan barang miliknya dibeli oleh seseorang bernama John Huggins, yang memberikannya sebagai hadiah kepada putra Charles, seorang rektor di Oxfordshire. Barang-barang tersebut diwariskan kepada penerus Charles sebagai rektor, James Musgrave.

Selanjutnya, buku itu diwariskan dari generasi ke generasi, sebelum sejumlah besar barang tersebut dijual pada 1920. Buku tersebut kemudian dianggap hilang hingga penemuan DiLaura. ** Baca juga: Peneliti Sebut T-Rex Punya Otak Cerdas dan Bisa Bangun Kebudayaan

Buku tersebut akan dijual di Rare Books San Francisco Fair pada 3 hingga 5 Februari 2023 dan diperkirakan akan mencapai harga sekira Rp6,98 miliar. Buku Opticks Newton pertama kali diterbitkan pada 1704 dan merupakan puncak dari beberapa dekade penyelidikan fisikawan terhadap sifat cahaya.

Newton menulis Opticks dalam bahasa Inggris yang populer dan vernakular, membuatnya dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas. Buku Opticks Newton berbeda dengan buku ‘Principia Mathematica’ yang lebih terkenal berisi uraian tiga hukum gerak dan ditulis dalam bahasa Latin.

Dari sekian banyak penemuan yang dirinci dalam halaman-halamannya, Newton menjelaskan bagaimana prisma kaca dapat memecah menjadi cahaya putih dan menyusunnya kembali dengan warna penyusun spektrum optik.

Buku salinan Opticks yang ditemukan oleh DiLaura diyakini sebagai salah satu dari dua edisi pribadi yang awalnya dimiliki oleh Newton dan disimpan dalam koleksi Perpustakaan Huntington. Salinan pribadi dan edisi pertama buku-buku Newton sangat langka dan diharapkan dapat dijual dengan harga tinggi.

Pada 2016, edisi pertama Latin Principia Mathematica'” Newton dijual di Christie’s di New York seharga sekira Rp56 miliar kepada pembeli yang dirahasiakan. Rekor penjualan ini menjadikannya buku ilmiah termahal yang pernah dijual melalui lelang.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email