Kabar6-Jika di Indonesia ada istlah ngabuburit untuk menunggu waktu berbuka puasa, di Sarajevo, ibu kota Bosnia-Herzegovina, pun memiliki tradisi yang tak kalah unik, lho.
Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Kota Sarajevo adalah dengan mendengarkan suara dentuman keras dari meriam yang berusia ratusan tahun. Tradisi itu, melansir Kompas, sudah dilakukan oleh berabad-abad lalu secara rutin ketika Ramadan datang. Masyarakat rela jalan kaki dan berkumpul pada satu titik untuk mendengarkan suara dentuman meriam tersebut. Yellow Bastion menjadi titik lokasi kumpul masyarakat.
Diketahui, Yellow Bastion dulunya merupakan bangunan pertahanan selama pemerintahan Ottoman selama abad ke-18. Meriam tak hanya berdentum sekali saja, tiap tahunnya meriam ini selalu menemai awal dari buka puasa masyarakat Sarajevo.
Meriam selama ini dianggap membawa kerukunan bagi masyarakat Sarajevo, bagi Muslim atau non Muslim. Mereka berkumpul dan ada juga yang telah siap membawa meja kecil beserta peralatan makan.
Ketika meriam ditembakkan, suara gema menderu dari bukit ke penjuru kota. Dentuman yang keras kadang membuat orang yang datang terkejut, namun setelah itu mereka bersorak suka cita.
Orang yang datang juga telah siap menyantap makanan yang telah dia bawa. Makanan yang dihidangkan biasanya terdiri dari hidangan tradisional Bosnia seperti Somun, sejenis roti berbentuk pipih yang disajikan selama Ramadan. Sementara minuman yang disajikan biasanya adalah air lemon. Satu demi satu, lampu yang berada di kota mulai menyala menggantikan matahari yang telah tenggelam.
Meriam di Yellow Bastion ternyata telah digunakan selama berabad-abad sejak masa kekaisaran Ottoman memerintah wilayah itu sebagai pertanda bagi umat Muslim di Sarajevo untuk memulai buka puasa.
Meriam digunakan untuk penjagaan Yellow Bastion selama masa kepemimpinan Ottoman. Namun, karena adanya Perang Dunia I tradisi itu berhenti. Berbeda dengan masa lalu, meriam yang saat ini digunakan mengeluarkan kembang api, jadi bukan isi meriam murni.(ilj/bbs)