Kabar6-Group WhatsApp dalam beberapa hari diramaikan dengan peredaran pamflet #GantiPresiden2019.
Pamflet itu mengambil tema ‘Deklarasi Akbar, Dari Banten Untuk Indonesia. #2019GantiPresiden’ itu, rencananya akan berlangsung pada Jumat, 10 Agustus 2018, pukul 13.00 wib, di alun-alun Barat Kota Serang.
Peredaran pamflet dan rencana deklarasi itu pun dikecam oleh nyai dan santri di Banten.
“Deklarasi dengan tagar Ganti Presiden 2019 adalah kalimat bersayap dan mengarah kepada upaya makar (Bughot),” kata Kordinator Majelis Pesantren Salafi (MPS) Banten Matin Sarkowi, Rabu (1/08/2018).
Menurutnya, aparat penegak hukum harus segera turun tangan, menyikapi beredarnya foto dengan Tahar Ganti Presiden (GP) 2019 melalui aplikasi WhatsApp.
“Menurut saya teriakan GP2019 adalah teriakan kelompok yang memiliki pemikiran yang tidak rasional dan tidak konstitusional,” tandasnya.
Banyak tokoh nasional yang tertulis dalam foto itu, sebut saja MS Kaban, Neno Warisman, Yusril Ihza Mahendra, Fadli Zon, Yandri Susanto hingga nama AHY dibawa-bawa.
“Kalau pendapat mereka ingin ganti presiden ya silahkan. Karena undang-undang menjamin mekanismenya, yaitu pemilu,” kata Dian Sucitra, Ketua Bidang Politik dan Organisasi Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) Kota Serang, Rabu (1/08/2018).**Baca Juga: Pecah Ban, Truk Fuso Hantam Pengendara Motor di Tigaraksa.
Perlu diketahui bahwa, tanggal 19 Agustus 2018, merupakan batas akhir pendaftaran Capres-cawapres di KPU RI. Sedangkan, di Kota Serang, sejak 9-10 Agustus 2018, akan dilewati oleh pawai obor Asian Games.(dhi)
