oleh

Banjir Cilegon, Pemkot Panggil Tiga Perusahaan Raksasa Ini

image_pdfimage_print

Kabar6-Banjir di Kota Cilegon, pada Sabtu, 03 Februari 2024, selain merendam rumah dan kendaraan, juga menewaskan satu orang pekerja, akibat terseret air banjir.

Karenanya, Pemkot Cilegon bakal memanggil tiga perusahaan besar yang dianggap menyumbang terjadinya banjir tersebut, yakni, PT Lotte Chemical, PT Krakatau Osaka Steel, serta PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC).

Ketiga perusahaan besar itu bakal dikumpulkan oleh Pemkot Cilegon, pada Rabu, 07 Februari 2024.

“Di sini ada tiga industri yang terlibat, nanti akan kita kumpulkan dalam waktu cepat. Insya Allah Rabu, kita panggil Lotte, Osaka dan KIEC. Saya ingin menanyakan ke industri, kita akan bahas karena ini masalah kita semua,” ujar Helldy Agustian, Walikota Cilegon, dalam keterangan resminya, ditulis Senin, (05/02/2024).

Tiga perusahaan tersebut bakal dimintai keterangan dan masukan, agar banjir tidak terulang kembali. Mereka akan membahasnya bersama Pemkot Cilegon.

Helldy menjelaskan bahwa ada luapan air yang cukup deras dari hulu, yakni di perbukitan Grogol dan Gerem. Sementara alur di bawahnya seperti Kotasari, Rawa Arum dan Gerem, termasuk kawasan industri, tidak cukup untuk menampung.

**Baca Juga: Cerita Upaya Penggembosan Seruan Ciputat Mahasiswa UIN Jakarta

“Dari atas sana curah air banyak akan tetapi di bawah sini terjadi penyempitan sehingga air tersendat dan membuat debit air tinggi hingga tiga meteran. Oleh karena itu kita langsung mengerahkan tim untuk membongkar saluran yang menghambat jalurnya air ke hilir agar bisa lancar,” terangnya.

Berdasarkan temuan awal Dinas PUPR Kota Cilegon, ada alur sungai yang diurug kemudian dijadikan jalan oleh perusahaan. Di bawahnya dibangun gorong-gorong sebagai aliran air.

Pembangunan gorong-gorong itu tidak mampu mengalirkan air dengan baik, layaknya aliran sungai sebelum dialihfungsikan. Penyempitan aliran air itu yang menyebabkan banjir di Kota Cilegon, Banten.

“Setelah kita lihat, gorong-gorong kecil itu tidak efektif untuk mengalirkan air, makanya perlu kita bongkar karena pada saat banjir aliran air cukup deras sekitar tiga sampai empat meteran kedalamannya. Makanya kita bongkar dan harus dibuat jembatan,” ujar Tb Dendi Rudiatna, Kepala Dinas PUPR Kota Cilegon, ditulis Senin, (05/02/2024).(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email