oleh

Bang Ben: Ada Sesuatu Ruang yang Kosong

image_pdfimage_print
Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.(yud)

Kabar6-‎Para alim ulama dan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) punya beban moral dalam menanggulangi masalah krisis moral, akhlak dan agama.

Beragam kasus kejahatan kekerasan seksual yang pelaku dan korbannya dari kalangan anak-anak bikin cemas dan perlu disikapi serius.

Wakil Walikota Tangsel,Benyamin Davnie mengatakan, perkembangan teknologi yang semakin maju juga menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat umum. Seperti halnya kasusnya pernah terjadi di ‎Jombang, Kecamatan Ciputat, yang dilakukan I (14) mencabuli sejumlah bocah.

‎”Mirisnya pelaku anak tsanawiyah di Tangsel. Alasannya si anak melakukan perbuatan tidak senonoh setelah melihat tayangan yang tidak patut di handphone. Gagal dia (pelaku),” katanya, Minggu (5/6/2016).

Pancasila sebagai dasar negara, ideologi dan falsafah sudah tidak dikenal lagi oleh anak-anak. Kekosongan ini diman‎faatkan oleh orang lain yang tidak ingin bangsa Indonesia ini kuat dan bermartabat.

Pancasila sudah tidak diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan. Sedangkan teknologi terus menjejali serta merasuk alam pikiran tanpa bisa disaring lagi oleh anak-anak pengguna perangkat teknologi.

Benyamin meminta kepada Lembaga Pengembangan Tilawati Qur’an (LPTQ) dan 532 pengurus DKM di Kota Tangsel dapat membuat terobosan.

Merancang program‎ pendidikan dan kegiatan yang dapat mengubah pola pikir anak-anak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan islam.

“Ada ruang yang kosong dalam pribadi diantara masyarakat kita ini. Jadi tidak melulu LPTQ dan DKM berbicara anggaran,” tegas Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie.

‎Lembaga resmi daerah yang bergerak dalam bidang agama dan moral di Kota Tangsel dihadapkan pada tantangan pelik. Bisa mengubah ideologi, sikap, cara berpikir anak-anak menjadi generasi yang cerdas, modern dan religius. **Baca juga: Bos Garuda Food: Masih Ada “Gap” Lulusan PT dengan Dunia Industri.

“Kembalikan kepada fitrahnyah.‎ Otaknya kita isi dengan pengetahuan terus, dan hatinya kita isi dengan keimanan,” tambah Bang Ben.(yud)

Print Friendly, PDF & Email