Kabar6-Richi Aldino Putra (14) atau yang akrab disapa Aldi, boleh berbangga. Itu karena dia bisa mengharumkan nama Kabupaten Tangerang ditingkat Provinsi dalam kegemarannya membuat seni kriya.
Dengan kepercayaan dirinya, Aldi yang memiliki keterbatasan mendengar dan bicara itu, ternyata mampu mengalahkan puluhan anak-anak yang mempunyai keterbatasan serupa, diajang Gebyar Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) se Provinsi Banten yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
Ya, Aldi yang duduk dibangku 2 SMPLB di SKH Syahida Harapan Bunda, Citra Raya, sukses meraih juara I Lomba Hantaran (Seni Kriya) Tingkat Provinsi Banten Khusus SMPLB. Event itu sendiri diselenggarakan pada 29 November sampai 1 Desember 2015 lalu di Pandeglang, Banten.
“Bahagia rasanya bisa juara I dari membuat kerajinan tangan,” ujar Aldi yang didampingi kakak kandungnya, Chyntia Sami Bhayangkara, kepada kabar6.com, Sabtu (5/12/2015).
Bocah kelahiran Tangerang pada 21 Mei 2001 lalu ini, sedianya merupakan anak terakhir dari empat bersaudara pasangan Jamal Bhayangkara dan Yuliyani, yang bertempat tinggal di Perum PWS Blok AF 27/34, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Pada ajang ini, Aldi mampu menyisihkan 25 peserta dari empat Kabupaten dan Kota Provinsi Banten. Dalam lomba tersebut, Aldi membuat seni kriya berbahan flanel dan kaus kaki lalu, berupa boneka lucu yang berpakaian adat khas Jawa.
“Susah, terutama saat saya membuat baju adatnya, harus teliti dan telaten tapi, seterusnya saya senang apalagi bisa juara satu,” ungkap Aldi yang dibantu berbicara oleh sang kakak.
Sedianya, keahlian Aldi dalam membuat berbagai kerajinan tangan tersebut, merupakan buah kesabaran dari kakaknya, CHintya, yang selalau memberikan bimbingan.
Selain berprestasi di seni kriya, sedianya remaja tampan ini juga berprestasi di bidang olahraga. Karena, pada tahun 2014 lalu, Aldi juga sukses meraih juara II lomba renang tingkat SMPLB.
“Sering ikut lomba soalnya, kita (keluarga) gak mau menjadikan Aldi seseorang yang tertutup, terlebih dengan kekurangan yang dia alami,” terang kakak kandungnya, Chyntia.
Chyntia menyebut, kendatinya Aldi merupakan remaja yang mampu bersosialisasi dan penyayang terhadap anak kecil maupun binatang, namun terkadang Aldi juga memiliki sifat tertutup.
Sayangnya, prestasi Aldi yang sudah mengharumkan nama Kabupaten Tangerang ditingkat Provinsi, kiranya belum dilirik sedikitpun oleh pihak pemerintah setempat.
“Memang belum ada apresiasi apapun dari pemerintah. Meski mereka adalah anak-anak yang mempunyai keterbatasan fisik, namun mereka juga sudah mengharumkan nama daerah,” ujar Chintya.
Terlepas daris emua itu, Chintya tetap mengaku bangga dengan prestasi yang telah diraih adiknya saat ini.(shy)