oleh

Ahli Bedah Saraf di AS Ungkap Otak Manusia Masih Aktif Saat Transisi Menuju Kematian

image_pdfimage_print

Kabar6-Hasil penelitian dari Dr. Ajmal Zemmar, seorang ahli bedah saraf di Universitas Louisville, Kentucky, Amerika Serikat (AS), yang diterbitkan dalam Frontiers in Aging Neuroscience, mengungkapkan sebuah penemuan mengejutkan bahwa otak manusia masih aktif dan terkoordinasi selama dan bahkan setelah transisi menuju kematian.

Berbeda dengan organ lain yang berhenti berfungsi setelah kematian, melansir smithsonianmag, Dr. Zemmar menemukan bahwa otak manusia menunjukkan aktivitas selama 900 detik setelah kematian. Ia fokus meneliti aktivitas otak dalam 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak. “Kami mengukur aktivitas otak selama 900 detik di sekitar waktu kematian dan menetapkan fokus khusus untuk menyelidiki apa yang terjadi dalam 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak,” terang Dr. Zemmar.

Penelitian ini menemukan perubahan pada pita osilasi saraf, khususnya osilasi gamma yang terkait dengan fungsi kognitif tinggi seperti memori. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan otak memutar kembali ingatan penting dalam hidup seseorang sebelum mereka meninggal.

“Melalui osilasi otak yang terlibat dalam pengambilan memori, otak mungkin memainkan ingatan terakhir tentang peristiwa-peristiwa penting dalam hidup sebelum kita mati, serupa dengan yang dilaporkan dalam pengalaman mendekati kematian,” jelas Dr. Zemmar.

Penelitian Dr. Zemmar menjadi yang pertama untuk mengukur aktivitas otak manusia selama proses kematian. Temuan ini membuka wawasan baru tentang apa yang terjadi pada kesadaran dan memori saat kematian.

“Saya pikir jika kita tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi di otak mereka, bahwa mereka mengingat momen-momen indah, meski sudah meninggal. Kita dapat memberi tahu keluarga-keluarga dan itu membangun perasaan hangat bahwa pada saat mereka terjatuh, ini bisa sedikit membantu untuk kembali bangkit,” kata Dr.Zemmar.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email