oleh

Agar Bisa Selamatkan Bayi Prematur, Ilmuwan AS Ciptakan Rahim Buatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah terobosan baru memberikan harapan bagi 15 juta bayi yang lahir prematur setiap tahun di AS. Ya, sekelompok ilmuwan mengumumkan rencana uji coba rahim buatan pada manusia yang diperkirakan akan disetujui tahun ini.

Sebuah tim di Rumah Sakit Anak Philadelphia, melansir npr, berhasil menguji rahim domba prematur, dan menemukan bahwa hewan tersebut bisa membuka mata, menjadi lebih aktif, memiliki pernapasan dan gerakan menelan yang normal saat berada di dalam kantung. Paru-paru yang belum berkembang sempurna adalah alasan utama separuh bayi prematur tidak dapat bertahan hidup. Mereka juga kesulitan melakukan transisi dari menghirup cairan ketuban ke menghirup udara.

Tim peneliti melakukan 300 kali uji dan menemukan bahwa hewan-hewan tersebut memiliki perkembangan otak yang normal serta nutrisi stabil seperti mereka diberi makan oleh induknya.

Food and Drug Administration (FDA), Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, telah bertemu dengan para ahli untuk membahas langkah-langkah selanjutnya untuk membawa teknologi rahim buatan yang disebut EXTEND, ke dalam uji coba pada manusia.

Rahim buatan bekerja dengan dua cara. Pertama, dengan menghubungkan tali pusat janin ke oksigenator, yang mengedarkan darah dan menempatkannya dalam kantung cairan. Kedua, meniru rahim dan memungkinkan janin bernapas dan menelan cairan ketuban seperti yang terjadi selama kehamilan.

Emily Partridge dan timnya di rumah sakit menggunakan daging domba karena sebagian besar pengetahuan tentang perkembangan janin manusia berasal dari domba, termasuk sirkulasi janin dan peristiwa perkembangannya.

Domba-domba tersebut dilahirkan antara 106-113 hari, setara usia biologis bayi manusia prematur yang berumur 23 hingga 24 minggu. Masa kehamilan seekor domba pada umumnya adalah 152 hari.

Tim peneliti menyampaikan, pada akhir masa tinggal hewan uji di dalam rahim buatan, mereka memiliki status gizi yang stabil. Tes kondisi hati domba terpantau positif, demikian juga pertumbuhan otak tercatat normal.

“Hewan-hewan tersebut menunjukkan gerakan yang normal, siklus tidur dan bangun, pernapasan dan menelan yang terputus-putus dan secara umum tampak nyaman dan tidak tertekan,” demikian keterangan tim peneliti.

Partridge mengatakan percobaan awal pada domba prematur membuat mereka tetap hidup dan menunjukkan bahwa hewan tersebut mengembangkan paru-paru, otak, dan organ lain yang sehat, sehingga FDA mempertimbangkan persetujuan untuk memulai uji coba pada manusia.

Alan Flake, salah satu pengembang EXTEND, mengklarifikasi bahwa rahim buatan tidak dimaksudkan untuk menggantikan proses kehamilan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email