Kabar6-Penjajakan koalisi antara PDI Perjuangan dengan Airin Rachmi Diany digalang sejak 7 Juni 2024 lalu. Hingga deklarasi digelar, DPP Partai Golkar tetap tidak memberikan rekomendasi resmi kepada Airin untuk maju dalam Pilkada di Provinsi Banten.
“Rencana deklarasi sampai dua kali dibatalkan,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (25/8/2024).
Ia memahami dinamika politik jelang pendaftaran pasangan bakal calon kepala daerah semakin panas. Setiap partai politik mempunya persoalan internal masing-masing.
**Baca Juga: Golkar Tidak Berikan Rekomendasi, Airin Maju di Pilgub Banten Lewat PDIP
Basarah lantas komunikasi dengan koleganya pengurus DPP Partai Golkar. Sebab Airin yang digandeng dengan kadernya Ketua DPD PDIP Banten, Ade Sumardi merupakan kader Partai Beringin.
Ia menangkap kesan pihaknya harus mengambil skema politik lainnya di Banten. Banteng Moncong Putih sempat pasrah akan menjadi penonton di Pilgub Banten 2024.
“Apakah PDIP harus menerima nasib seperti di DKI Jakarta, ditinggalkan, tidak punya mitra politik. Presentasinya tidak mencukupi,” jelas Basarah.
Akhirnya keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 terkait syarat ambang batas pengusungan pasangan calon di Pilkada serentak memberikan angin segar bagi PDIP.
Basarah sempat mendengar semilir kabar bahwa Airin akan ditinggalkan oleh Banteng Moncong Putih. Ia bilang kepada Ketua DPD I Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah dan Tubagus Chaeri Wardana adik kandungnya sekaligus suami Airin.
“Kami ini diajarkan Bu Megawati untuk berpolitik santun dengan kata dan perbuatan,” tegas Basarah.
PDIP tidak membuka renegosiasi atas rencana pengusungan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Banten, Airin Rachmi Diany – Ade Sumardi.
“Kami tidak diajarkan untuk bicara di panggung depan berbeda dan panggung di belakang berbeda. Kami ingin menunjukkan PDI Perjuangan satu kata dalam perbuatan,” tambah Basarah.(Yud)
