oleh

Biorepositori, ‘Bahtera Nuh’ yang Ada di Bulan yang Jadi Tempat Penyimpanan Sampel Beku Spesies Paling Terancam di Bumi

image_pdfimage_print

Kabar6-Para ilmuwan bakal membangun biorepositori, semacam ‘Bahtera Nuh’ di Bulan, yang nantinya akan menjadi tempat menyimpan sampel beku spesies paling terancam di Bumi.

Biorepositori, melansir telegraph, kemungkinan akan dibangun di ruang bawah tanah di kutub utara atau kutub selatan Bulan, karena suhu di area tersebut -200°C dan kawah menciptakan bayangan permanen. Artinya, lemari besi beku tidak memerlukan pasokan daya aktif karena akan ditenagai oleh suhu dingin.

Para ilmuwan dari sejumlah universitas terkemuka di dunia, termasuk Harvard dan Smithsonian, sedang mengerjakan proyek ini dan mereka telah mulai membuat protokol untuk penyimpanan luar angkasa. Namun, para ilmuwan menghadapi beberapa masalah seperti bagaimana sampel beku dapat dilindungi selama perjalanan luar angkasa. melansir telegraph

Di Bumi sendiri sudah ada brankas beku seperti yang akan dibangun di Bulan, yakni fasilitas yang juga disebut sebagai Gudang Kiamat, dibangun di Svalbard, Norwegia. Para ilmuwan mengatakan, memiliki pangkalan lain di Bulan akan menjadi rencana cadangan yang bagus untuk pangkalan yang sudah ada di Bumi.

NASA juga tertarik pada kutub utara dan selatan Bulan karena memiliki es yang dapat membantu membangun koloni manusia di sana.

“Biorepositori seperti itu akan menjaga keanekaragaman hayati dan bertindak sebagai lindung nilai terhadap hilangnya keanekaragaman hayati yang terjadi karena bencana alam, perubahan iklim, penipisan sumber daya akibat populasi yang berlebihan, perang, ancaman sosial ekonomi, dan penyebab lainnya di Bumi,” demikian tulis para ilmuwan. “Fokus awal kami adalah pada kriopreservasi sampel kulit hewan dengan sel fibroblas.”

Biorepositori Bulan, sebut tim ilmuwan, terutama akan dirancang untuk menampung sampel hidup yang dikriopreservasi dari hewan-hewan paling berisiko punah di Bumi.

“Ini adalah program yang berlangsung selama puluhan tahun,” papar tim ilmuwan. “Mewujudkan biorepositori Bulan akan memerlukan kolaborasi berbagai negara, kelompok budaya, lembaga, dan pemangku kepentingan internasional untuk mengembangkan penyimpanan sampel, tata kelola, dan rencana jangka panjang yang dapat diterima.”

Ditambahkan, “Melindungi kehidupan Bumi harus menjadi prioritas utama dalam upaya menuju lokasi Bulan bagi industri dan berbagai jenis ilmu pengetahuan.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email