oleh

UNUSIA & PCI NU UK Gelar PkM Internasional di Inggris Raya

image_pdfimage_print

Kabar6-Universita Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (OkM) Internasional di Inggris Raya.

Kegiatan terselenggara atas kerjasama dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama United Kingdom (PCI NU UK) dan co-Host Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Malaysia Klantan (UMK). Bank BCA juga berpartisipasi sebagai sponsor dalam Kegiatan tersebut.

Kegiatan berlangsing 26 Juli 2024, pukul 19.30 BST sampai selesai waktu UK. Hadir memberikan sambutan Ketua PCI NU UK Muhammad Rosyid Jazuli, MPP dan Rektor UNUSIA H. Juri Ardiantoro, M.Si., Ph.D. Rektor UNUSIA memberikan sambutan sekaligus membuka Kegiatan PkM Internasional tersebut.

“Kegiatan PkM Internasional ini adalah rangkaian kegiatan dari International Conference on Accounting, Law and Sociology (ICALS) 2024 yang dilaksanakan oleh Program Studi Akuntansi, Hukum dan Sosiologi UNUSIA. Rangkaian kegiatannya terdiri dari Seminar Internasional “Financial Crime In Digital Era” (22 Agustus 2024); Konferensi Internasional 22 Agustus 2024); Pengabdian kepada Masyarakat Internasional (Juli-September2024);”, ungkap Juri Ardiantoro dalam keterangan tertulis. Sabtu (27/7/2024).

**Baca Juga: Mantan Narapi Bisa Maju di Pilkada 2024? Ini Penjelasan KPU Kabupaten Serang

“UNUSIA konsisten melaksanakan program tridarma perguruan tinggi, baik nasional maupun internasional. Baik akademik maupun non akademik. PkM internasional ini diharapkan salah satu jalan bagi UNUSIA untuk memberikan konstribusi global dan mendunia dalam dunia pendidikan dan pengabdian masyarakat”, terang Juri.

Tambah Juri, kedepannya PCI NU UK kita harapkan bisa menjembatani UNUSIA dalam membangun kerjasama dengan kampus-kampus bereputasi tinggi di Inggris, sehingga kampus-kampus di bawah Nahdlatul Ulama (NU) tidak lagi menjadi nomor dua. Akan tetapi, menjadi kampus utama di Indonesia dan global.

Sedangkan Ketua PCI NU UK mengapresiasi dan menyambut baik kerjasama PkM Internasional yang diselenggarakan oleh UNUSIA.

“Kami sangat mengapresiasi trobosan yang dilakukan UNUSIA dengan menggadeng berbagai PCI NU dari berbagai negara melalui kegiatan PkM Internasional. Kami siap bekerjasama dan mengembangkan kerjasama ini keberbagai bidang. Mulai dari pendidikan, penelitian, pengabdian dan keagamaan. Dan Sahabat-sahabat NU di UK siap menjembatani UNUSIA dengan berbagai kampus di UK”, ungkap Muhammad Rosyid Jazuli.

Menurut keterangan dari Ketua Panitia Muhammad Aras Prabowo bahwa kegiatan diikuti oleh lebih dari seratus peserta dari Warga Negara Indonesia (WNI), warga NU yang bermukin di UK.

“Konteks PkM Internasional yang dilakukan oleh UNUSIA dengan PCI NU UK adalah memberikan penyuluhan hokum, penyuluhan tata kelola Keuangan dan penyuluhan potensi konflik sosial di luar negeri, khususnya di UK. Out come dari PkM Internasional ini kita harapkan bisa bermanfaat bagi WNI yang tinggal di UK”, ungkap Aras.

“Dengan PkM ini, warga NU di UK diharapkan bisa beraktivitas dengan baik dan nyaman serta menyesuiakan diri dengan berbagai budaya yang berbeda dengan masyarakat UK. Belajar menjadi minoritas di UK”, jelas Muhammad Aras Prabowo.

Narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah Moh. Nuryazidi perwakilan dari PCI NU UK yang akan membawakan meteri bagaimana menjadi agen Islam di UK; Sosiolog UNUSIA Amsar Dulumanan, M.Si menyampaikan penyuluhan konflik sosial; Dr. Siti Khomsatun, M.Ak dosen Akuntansi UNUSIA memberikan penyuluhan tata kelola keuangan keluarga; serta Sigit Nurhadi, M.H praktisi hokum UNUSIA meberikan kiat-kiat membangun kesadaran hukum internasional. Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Dr. Fira Mubayyinah Dosen Fakultas Hukum UNUSIA.

Dalam materinya, Amsar Dulumanan menyampaikan kiat-kiat agar bisa berbaur dengan masyarakat di luar negeri, khususnya di UK. Namun, ia juga mengesakan pentingnya untuk tetap menjaga nilai-nilai ke-NU-an dan Aswaja bagi warga NU yang bermukim di UK. “Indentifikasi kita sebagai manusia, bisa jadi mengglobal, tetapi tetap berbasis pada norma dan nilai. Silahkan menjadi manusia dengan persoektif mengglobalnya, dengan pola pergaulan lintas batas, tetapi tidak kehilangan norma dan nilainnya. Sebagai manusia NU bergaullah secara global tapi tetap menjadi Aswaja”, terang Amsar kepada seluruh peserta kegiatan melalui zoom meeting.

Setelah PkM dengan PCI NU UK, menurut Kartini Laras Makmur akan dilaksanakan PkM Internasional dengan berbagai PCI NU lintas benua. ““PCINU Belanda, PCINU Australia, PCI NU Hong Kong, PCI NU Korea Selatan, PCI NU Taiwan, PCI NU Tiongkok dan PCI NU Thailand sudah dilakukan komunikasi secara intensif. Pelaksanaan PkM dengan PCI NU tersebut akan dilaksanakan secara bertahap, mulai bulan Agustus sampai dengan September 2024”, terang Kartini Laras Makmur selaku penanggungjawab PkM Internasional.(red)

Print Friendly, PDF & Email