oleh

8 Santri di Cisauk Terjangkit Hepatitis A Bersamaan, Kok Bisa?

image_pdfimage_print

Kabar6-Kejadian luar biasa (KLB) kembali terjadi di Kabupaten Tangerang. Pasalnya, delapan santri pondok pesantren (Ponpes) Darul Hikamah, Kampung Cicayur, Kelurahaan Cisauk, Kecamatan Cisuak, Kabupaten Tangerang terjangkit hepatitis A dalam waktu bersamaan.

Hingga kini, belum diketahui apa yang menjadi penyebab penyakit yang menular melalui virus tersebut. Pada umumnya, virus hepatitis A ini biasanya ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh virus. Selain itu, kontak langsung dengan penderita hepatitis A bisa meyebabkan penularan.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Peyakit Menular pada Dinas Kesehaatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi membenarkan delapan santri Ponpes Darul Hikmah terjangkit hepatitis A. saat ini, kondisi delapan santri itu sudah berangsur baik setelah mendapatkan perawatan dari Puskemas Cisauk.

“Akibat ditemuan penyakit hepapitis A itu, kami telah menetapkan kejadian luar biasa,” kata Hendra saat dikonfrmasi wartawan melalui telepon, Jumat (20/12/2019).

Hendra mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum bisa meyimpulkan sumber wabah hepatitis A yang meyerang delapan santri Ponpes Darul Hikmah itu. Namun berdasarkan informasi yang dihimpun dari para santri Ponpes Darul Hikmah. Diduga para santri itu tertular dari seorang santri yang baru pulang dari rumahnya.

“Ada seorang santri terjangkit hepatitis A diluar, kemudian menularkannya ke tujuh santri. Tapi ini (penularan virus hepatitis A di Ponpes Darul Hikmah_red) baru informasi sementara bukan kesimpulan karena masih dilakukan penelitian,” ungkanya.

Menurut Hendra, selain delapan santri Ponpes Darul Hikmah yang terjangkit hepatitis A, pihaknya juga sedang menangani 24 bayi yang terjangkit hepatitis B yang tersebar di 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang.

Perbedaan antara Hepatitis A dan B itu, kata Hendra, terletak dari penularanya, hepatitis B dituarkan oleh ibu bayi yang sudah terjangkit hepatitis. Sedangkan, hepatitis A bisa tertular kendati tidak kontak langsung dengan penderita hepatitis A.

“Perlu diketahui, peyakit hepatitis A membuat infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. peyebarannya, bisa melalui kontak langsung dengan penderita, menular melalui makan atau air. Sedangkan hepatitis B itu penularnya melalui ibu. Dua-dua nya bisa meyebakan kematian bila tidak segera diobati,” tuturnya.

Hendra menjelaskan, tanda dari peyakit hepatitis A dan B tersebut. Biasanya, penderita mengalami tanda, antara lain menurunnya selera makan, demam, lesu, sakit perut, mual, muntah, rasa sakit pada persendian, timbulnya penyakit kuning dan buang air besar berwarna abu-abu.

“Hepatitis A memang tidak separah jenis B. Namun penyakit ini baru akan sembuh total dalam 6 bulan atau lebih. Seorang penderita hepatitis A yang melakukan rawat jalan tidak akan dapat bekerja atau beraktivitas selama kurang lebih 15 hari. Sedangan, Hepatitis B dapat mengakibatkan penyakit ginjal kronis, seperti gagal ginjal, sirosis atau kanker liver. Tapi sekali lagi, hepatitis A dan B ini bisa diobati,” jelasnya.

**Baca juga: Bandel, Galian Tanah Ilegal di Kresek Disegel Pol PP.

Untuk mencegah penularan hepatitis A, Hendra menghimbau, semua lapisan masyarakat untuk komitmen terapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Diantaranya, dengan cara mudah dan senderhana yaitu dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun.

“Dengan membudayakan PHBS, secara umum bisa mencegah berbagai penyakit menular. Tentunya, pencegahan lebih baik dari pada mengobati,” pungkasnya.(Vee)

Print Friendly, PDF & Email