oleh

2.800 Aparat Amankan WTA di Tangsel

image_pdfimage_print
Apel aparat keamanan gabungan di Pondok Aren.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebutkan siap mengerahkan ribuan personel aparat gabungan.

Petugas keamanan disebar selama penyelenggaraan acara Tangerang Selatan Global Innovation Forum (TGIF) pada 20-23 September mendatang.

Demikian dikatakan Wakil Walikota Benyamin Davnie menjawab pertanyaan kabar6.com di Serpong, Sabtu (3‎/9/2016).

“Ada 2.800 personel yang akan dikerahkan untuk mengamankan acara yang nantinya dipusatkan di Puspiptek,” katanya.

Ia mengaku, dari hasil rapat koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) tidak ada potensi gangguan keamanan.

Meski begitu tetap saja aparat keamanan dari unsur TNI/Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dikerahkan di ring luar dan dalam area komplek Puspiptek, Kecamatan Setu.

Bang Ben, sapaan akrab Benyamin bilang, dalam waktu dekat akan digelar apel gelar pasukan. Nantinya posko petugas keamanan ditempatkan di gedung 101 area laboratorium teknologi terbesar di Indonesia‎ ini.

Petugas keamanan juga akan ditugaskan di hotel- hotel lokasi penginapan para tamu undangan serta peserta kegiatan tahunan yang digelar oleh World Technopolis Asociation (WTA).

Mereka berasal dari sejumlah kota-kota besar di Indonesia dan mancanegara. “Ada delapan hotel penginapan kita tempatkan petugas keamanan dan penghubung atau LO,” terang Bang Ben.

Terpisah di lokasi yang sama, Kapolres  Tangsel Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan mengatakan WTA merupakan agenda skala internasional. Maka itu gangguan keamanan sudah mulai dipetakan agar jangan sampai mencederai agenda ini.

“Tidak boleh ada satu orang pun kena colek apalagi hingga terjadi insiden. Ini kan membawa nama baik negara. Citra Indonesia bisa rusak kalau tidak bisa mengamankan agenda tersebut,”‎ katanya.

Pihaknya, Ayi berujar, menurunkan dua pertiga dari total personel keamanan yang dikerahkan. Mereka nanti akan ditempatkan di sejumlah titik steril dengan pengamanan berlapis. **Baca juga: Bikin “Fly”, Produksi Pabrik Obat Ilegal di Balaraja Capai Rp30 Miliar.

Tak hanya teror, Ayi tambahkan, aksi unjuk rasa juga menjadi perhatian Kominda. Kepolisian sudah mewanti-wanti agar selama agenda itu sifatnya unjuk rasa bakal dilarang. Meskipun sudah meminta ijin untuk demonstrasi. **Baca juga: Begini Kata Telkom Soal Tiang Telepon di Pamulang.

“Sudah kita beritahu selama WTA tidak boleh ada demo. Nanti saja kalau agenda sudah rampung boleh lagi menyalurkan aspirasi,” tambahnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email