oleh

Waspada, Radikalisme “Menyusup” di Ekstrakurikuler Pelajar

image_pdfimage_print
Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Perkembangan gerakan radikal untuk melawan atau negara di kalangan generasi muda belakangan ini semakin memprihatinkan.

Yang lebih memprihatinkan, radikalisme bahkan disusupkan melalui kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler di sekolah.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang, Muhamad Qustulani dalam sebuah diskusi di Tangerang, Kamis (20/10/2016).

“Kelomlok-kelompok tertentu itu sudah berhasil menyusup ke kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler keagamaan di sekolah-sekolah. Baik tingkat SD, SMP, maupun SMA/SMK,” kata Qustulani.

Menurut dia, saat ini pondasi moral untuk menjadikan generasi muda yang kukuh dalam mencintai Negara Republik Indonesia (NKRI) di sekolah-sekolah, semakin tipis. Akibatnya, mereka  mudah disusupi oleh kelompok tertentu yang mengatasnamakan kepentingan agama.

Yang mengejutkan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan  pihaknya, saat ini tingkat radikalisme di kalangan pelajar cenderung sangat tinggi, mencapai 75 persen.**Baca juga: Sebelum Tewas, Penikam Kapolsek Mengaku Suruhan Khilafah di Irak.

Sehingga mereka sangat mudah untuk melakukan gerakan-gerakan yang radikal.**Baca juga: Kesbangpol Tangerang Minta Warga Tidak Khawatir Terorisme.

Untuk memutus mata rantai paham radikakime tersebut, kata dia, pemerintah harus memasukkan kurikulum atau mata pelajaran tentang nilai-nilai luhur kebangsaan, bahwa bangsa Indonesia itu bukan negara Islam, melainkankan negara yang beridiologi Pancasila.**Baca juga: Polres Cilegon Sosialisasikan Bahaya Narkoba ke Pelajar.

“Permintaan harus dimasukkannya kurikulum itu akan kami berikan kepada pemerintah  melalui Pemda kota Tangerang, Pemkab Tangerang dan Pemda kota Tangerang Selatan,” kata Qustulani.(alby)

Print Friendly, PDF & Email