oleh

Warga Pangadegan Keluhkan Asap Pabrik PT MBC

image_pdfimage_print

Kabar6-Sejumlah warga Kampung Bugel RT 01 RW 06, Desa pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang mengeluhkan aktivitas pabrik textile milik PT MBC. Asap dari aktivitas pembakaran pabrik tersebut di nilai warga mencemari lingkungan.

Untuk menanggapi aspirasi warga tersebut, aparatur Desa Pangadegan melakukan mediasi dangan menggelar musyawarah antara warga dan pihak perusahaan pada Kamis, (27/9).

Namun, musyawarah tersebut tidak menemukan titik terang. Bahkan musyawarah yang di rencanakan oleh Kepala Desa Pangadengan Akhyar sempat memanas.

“Musyawarah yang digelar Kamis (27/9) tidak menemui titik terang. Bahkan musyawarah warga sempat panas,” kata Jajuli, seorang warga Kampung Bugel, Desa Pangadegan, Sabtu (29/9/2018).

Jajuli menjelaskan, musyawarah tersebut memanas berawal ketika belasan warga Kampung Bugsudah datang ke Kantor Desa Pangadegan sekitar pukul 09.00 WIB sesuai dengan undangan Kepala Desa, namun hingga pukul 11.00 WIB pihak PT MBC belum juga datang.

Akhirnya, Kepala Desa memutuskan warga beristirahat di luar Kantor Desa sambil menunggu pihak PT MBC datang.

“Perwakilan PT MBC datang jam satu siang sambil membawa bungkus nasi. Anehnya, nasi tersebut hanya diperuntukan bagi aparatur desa saja, warga tidak dikasih. Akhirnya warga marah. Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, saya meminta warga untuk pulang saja,”ujarnya.

Menurut Jajuli, kemarahan warga sebetulnya bukan karena tidak diberikan nasi bungkus tersebut namun ada bebarapa faktor. diantaranya, pihak PT MBC dinilai menggampangkan keluhan warga tersebut.

terbukti, saat akan digelar musyawarah saja, warga dari pagi sudah menunggu. Sedangkan, pihak PT MBC baru datang siang.

“Keluhan-keluhan warga terhadap asap aktivitas pabrik PT MBC sudah lama disampaikan baik ke manajemen PT MBC dan aparatur desa. Sampai saat ini, keluhan warga belum terhujud,” tuturnya.

Jajuli menambahkan, keinginan warga sebetulnya sederahana yaitu agar asap dari aktivitas pabrik PT MBC tidak mencemari lingkungan bukan menolak kehadiran investor yang menanamkan modal di Desa Pangadegan.

“Kami hanya minta agar asap dari aktivitas PT MBC tidak mencemari lingkungan itu saja,” pungkasnya.

Senada disampaikan, Siti Solihah, warga Kampung Bugel lainnya mengatakan, warga yang mengeluhkan bukan karena menolak keberadaan pabrik PT MBC namun warga hanya meminta aktivitas pabrik tidak mencemari lingkungan.

“Kami akan tetap menolak keberadaan pabrik PT MBC dilingkungan kami. bila aktivitas mereka mencemari lingkungan,” singkatnya.

Kepala Desa Pangadegan Akhyar hingga berita ini diturunkan belum bisa diminta komentarnya. Pasalnya saat didatangi ke kantor desa pangadegan sudah pulang ke rumah. saat didatangi kerumahnya sedang keluar rumah.

“Pak Lurah barusan tadi pulang ke rumahnya sebelum jumatan,” singkat staf Desa Pangadegan yang tidak mau meyebutkan nama.

Begitupun pihak PT MBC belum bisa diminta komentar, saat ditemui ke pabriknya meski pintu gerbang pabrik terbuka namun tidak bisa diwawancarai.**Baca juga: Dipicu Stres, Sebagian WBP di Lapas Perempuan Tangerang Derita Asam Lambung.

“Kalau mau wawancara harus janjian dulu,” singkat salah seorang Satpam PT MBC.(Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email